Chapter 16

1.4K 224 6
                                    

Blue Lock Fanfiction

•••♧•••

Camping musim panas yang biasanya diadakan sekolah akan dilakukan beberapa hari lagi. Kebanyakan siswa telah menunggu acara camping itu. Terlebih katanya kali ini jurit malam akan dimasukkan disalah satu rangkaian acara. Bagi yang menyukai horror pasti akan menunggu waktu itu tiba.

Entah kenapa [Name] memiliki firasat buruk saat camping nanti. Namun, ia mencoba menepisnya dan berpikir pasti tidak akan ada yang terjadi. Ia sudah menghindari hal yang membahayakan sebaik mungkin. Waktunya untuk tidak lagi berpikiran yang aneh-aneh.

"Ini kembaliannya. Terima kasih."

[Name] mengangguk dan mengambil uang kembalian yang diberi oleh kasir. Kemudian duduk dikursi teras minimarket sambil membuka bungkusan es krim yang baru saja dibeli. Panas matahari sangat terik hari ini. Seragamnya jadi basah karena terkena keringat yang daritadi mengucur ditubuh.

"Sshh, panas sekali." [Name] mengipas-ngipas wajahnya yang memerah.

Lalu menggigit kecil es krim batangan rasa coklat itu. Rasa manis es krim yang dingin memenuhi seisi mulutnya, melupakan panas matahari walau sejenak.

"Oh? Kau juga disini [Name]."

[Name] mengangkat kepalanya dan menyipitkan mata kala sinar matahari terlalu banyak masuk ke dalam retina mata. "Nagi?" Panggilnya.

"Iya."

Gadis itu mengangguk dan memandang Nagi yang duduk didepannya. Seperti biasa, ponsel tidak lepas dari tangan lelaki itu. [Name] kembali memakan es krimnya dan ikut mengeluarkan ponselnya. Dua orang itu sibuk masing-masing, hingga seorang Mikage Reo mendekati Nagi.

"Disini kau rupanya." Mikage menepuk pundak Nagi yang tengah asik bermain game online itu.

"Oh? Reo."

Nagi mengangkat kepala hanya untuk melihat Reo dan kemudian kembali melihat ponsel. Suara berisik game mengisi suasana teras minimarket. [Name] yang sibuk memainkan ponsel sebelumnya melirik Nagi dan Mikage bergantian. Mengamati keduanya. Diluar dugaan, tidak ada yang spesial.

"Anu.."

Buru-buru [Name] menunduk kembali melihat layar ponsel sok sibuk. Membuka suatu album foto dan menekan foto secara acak.

"Kau juga berasal dari sekolah kami ya?" Tanya Mikage pada [Name].

"Ya? Oh? Iya!" [Name] mengangkat kepalanya dan tersenyum kaku. Sepertinya Mikage tidak mengingatnya, meski mereka pernah beberapa kali bertemu. Mikage mengangguk mengerti, lalu lelaki itu menunjuk es krim ditangan [Name]. "Itu sudah meleleh, kau tidak ingin memakannya?"

Oh! [Name] lupa dengan keberadaan es krim ditangannya. Es krim itu telah mencair dan mengenai tangan [Name]. Beberapa sudah berjatuhan ke tanah.

"Aduh! Ini meleleh ke tangan ku." [Name] langsung memasukkan semua es krim yang tersisa kemulutnya. Kini [Name] merasakan lengket pada tangannya.

"Pakai ini." Tanpa diduga Mikage menyodorkan sebuah tisu saku padanya. [Name] menatap tisu saku itu dan dengan ragu menerimanya.

"Terima kasih," ucap [Name].

Gadis itu menyeka sisa es krim yang berada ditangannya sampai bersih. Meski [Name] merasa masih kurang karena masih lengket tetapi ia menghargai tisu saku yang diberikan Mikage. Diluar dugaannya Mikage tidak terlihat se-obsesi itu pada Nagi. Mulanya ia berpikir kalau Mikage itu cinta mati pada Nagi, sepertinya tidak begitu.

Into The New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang