Chapter 02

2.6K 382 10
                                    

Blue Lock Fanfiction

♣︎

Warn: Harsh Word, Unworthy Word

•••♧•••

Tiga.

Ada tiga orang yang wajib [Name] hindari didalam novel ini.

Satu, Isagi Yoichi.

Dua, Itoshi Rin.

Tiga, Michael Kaiser.

Nama-nama yang telah disebutkan diatas adalah tokoh utama dalam cerita novel pertama maupun kedua. Orang-orang gila yang memiliki ambisi tak kalah gila, ego yang tinggi, dan mempunyai obsesi kepada gadis bernama Furu—

Tunggu sebentar, sepertinya ada satu orang lagi yang terlupakan untuk disebutkan. Oke, akan kuberitahu pada kalian. Jangan lupakan sang antagonis atau bisa disebut Female lead dari novel kedua.

Furukawa Erika.

Gadis penggila Itoshi Rin, yang berakhir menjadi budak sex tokoh-tokoh didalam novel kedua—atau bisa dibilang dunia novel yang kumasuki saat ini.

Harem sih harem, tetapi kalau haremnya wleo wleo setiap saat kan [Name] jadi merasa jijik juga. [Name] tidak apa-apa jika sebagai pembaca untuk menikmati cerita yang seperti itu, tetapi jika ia yang berada diposisi itu, ia sendiri pun tidak akan mau.

Dan sekarang bagaimana dengan kelanjutan hidupnya di dunia novel ini? Salah satu dari mereka telah memperlihatkan wujudnya didepan [Name]. [Name] akan merasa tenang kalau setelah kejadian itu tidak akan ada yang berubah, tetapi apa apaan ini?!

Tepat diujung koridor ia merasa seperti ada yang memperhatikan. [Name] tidak seberani itu untuk melihat apalagi menghampiri. [Name] hanya sanggup berjalan dengan langkah yang lebih lebar agar memasuki kelas lebih cepat.

Setelah dihitung-hitung sudah dua minggu lebih [Name] hidup didunia novel ini sebagai Brianne [Name]. Selama seminggu awal hidupnya tenang, tidak ada masalah, sekalipun Bachira Meguru adalah teman sebangkunya. Benar, ia hanya tokoh tanpa nama-itulah sebutan yang pantas untuk dirinya. Pada awalnya.

Tetapi begitu ia bertemu Michael Kaiser diatap kala itu, ia merasa hidupnya tidak lagi aman. Atap sialan.

Haruskah ia mengutuk lelaki bangsat itu?

"[Name]!"

"Aaakk!!" [Name] sontak berteriak serta memukul wajah orang yang memanggilnya dengan roti yang ia bawa.

"Ouch, sakit."

Kala mendengar suara yang terdengar familiar itu, [Name] mulai membuka mata. Bachira rupanya. Gadis itu membuang nafasnya dengan berat, kemudian meminta maaf. Pukulan yang ia layangkan tadi terlihat sakit sepertinya bagi Bachira. "Maafkan aku Bachira, apa sangat sakit?"

Bachira memegang pipinya, kemudian tersenyum seperti biasanya. "Tidak kok, santai saja."

Anjir, baik apanya?!

[Name] membulatkan matanya begitu maniknya menangkap goresan melintang pada pipi Bachira serta mengeluarkan sedikit darah segar. Itu pasti karena plastik pembungkus rotinya. "Apanya yang tidak?! Pipimu berdarah, bodoh!"

Bisa digeprek dia oleh Isagi.

Bachira yang mendengar itu menyentuh sekali lagi pipinya dan benar, ada bercak darah di jari telunjuknya. Tetapi yang membuatnya lebih terkejut adalah sikap gadis didepannya. Sejak dua minggu yang lalu, gadis itu berubah menjadi aneh. Tidak seperti Brianne [Name] biasanya.

Into The New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang