18

1.1K 82 3
                                    

"Hey, ketemu lagi nih" Sapa gadis itu tepat di depan Friska, membuat Friska menatapnya bingung. Apa-apaan gadis yang ada didepannya ini? Apa dirinya salah orang?

"Siapa?" Tanya Friska cuek. Gadis yang ada didepannya sontak tertawa keras membuat bulu kuduk Friska seketika berdiri. Ni orang atau setan njeng. Batinnya merinding sendiri.

"GUE KINAN! GUE JUGA MATI DONG AHAHAHAHA------"

BUG!!!

"ANJINGGGG!"

Friska menatap nyalang gadis yang tengah mengaduh pasal perutnya itu, napasnya memburu pertanda gadis itu tengah marah dan kesal

"Bangsat! Gara-gara lo gue jadi Friska sialan ini! Mati aja lo babi!!!" Murka Friska tak bisa dicegah. Ia mencengkram kerah seragam Kinan dengan kesal, sedangkan respon Kinan hanya menyengir lebar.

"Maap deh" Jawab Kinan tanpa dosa, hal itu sukses membuat amarah Friska kian memuncak. Seolah lupa dengan rasa sakit di kaki dan tangannya, Friska kembali memberi pukulan pada perut Kinan.

Bugh!!

"Brengsek! Gue bunuh lo anjing!" Amarahnya memuncak, ia menatap tajam wajah Kinan yang mulai memucat. Percayalah, pukulan Friska tidak main-main sakitnya.

"Be-bentar anying! Gue ma-hu na-nahas duluh" Sela Kinan terbata-bata. Ia melepaskan diri dari cengkraman Friska dan meraup oksigen sebanyak mungkin. Ia meringis keras, sumpah demi apapun sepertinya Friska benar-benar ingin membunuhnya. Rasanya perutnya sangat sakit seperti diinjak-injak oleh benda keras.

"Ge----"

"Bacot lo, pergi anjing!" Potong Friska emosi saat Kinan hendak mengeluarkan sepatah kata. Ah ia benar-benar muak dengan gadis itu, kan gara-gara sumpah konyolnya dirinya jadi tidak bisa mati dengan tenang.

"Heh, gue juga mati ya anj. Kita impas sekarang goblok!" Cerca Kinan ikut emosi. Friska menatapnya tajam, ia kembali menarik kerah seragam Kinan, ah ia baru menyadarinya, seragam Kinan sama persis dengan seragam yang tengah ia kenakan. Bangsat! Satu sekolah?!!! Batin Friska penuh emosi.

"Yang nyuruh lo mati siapa babi!! Gara-gara sumpah lo waktu itu gue jadi gagal ketemu bunda ya njeng!!" Sentak Friska nyolot, ia melotot kearah Kinan.

"Ya emang nggak ada sih. Tapi gue mati demi lo ya su! Hargai dikit kek anying! Lagipula lo mati pun nggak bakal bisa ketemu bunda lo! Orang kek lo kok mimpi ke surga! Mustahil!" Timpal Kinan lagi. Ia jadi ikut tersulut emosi mendengar Friska yang memarahinya.

"Peduli setan! Pergi sana lo!!!" Usir Friska. Ia mendorong kasar Kinan membuat gadis itu seketika terjatuh. Dengan susah payah ia kembali meraih tongkatnya yang jatuh lantas ia berusaha untuk berjalan cepat.

"Anjing kaki gue makin sakit! Dasar Kinan babi!" Umpat Friska kesal kala merasa nyeri di kakinya yang patah. Tangannya juga terasa sangat sakit sekarang.

"WOIII GEYAAAA GUE BELUM SELESAI ANYING!!" Teriak Kinan tak terima. Ia masih berada dalam posisinya yang terjatuh akibat ia merasa sangat sakit untuk kembali berdiri.

"HOW DARE YOU! SHUT UP YOUR FUCKING MOUTH, BITCH!!" Umpat Friska tak kalah keras. Ia mengacungkan jari tengahnya tinggi-tinggi tanpa menatap Kinan.

Geya to Friska | TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang