kantor

55 9 3
                                    





Asha dan Kaiden berjalan beriringan menuju ruangan Deva, tadinya ia ingin menitipkan berkasnya saja pada pemuda itu. Namun Kaiden menolak dan meminta Asha untuk menyerahkan sendiri kepada Deva.

Selama perjalanan menuju ruangan Deva, Asha terus memperhatikan setiap inci dinding disampingnya dengan canggung tanpa ada niatan untuk memecahkan keheningan antara dirinya dan Kaiden.

"Lama nggak ketemu ya Sha, Apa kabar?" Tanya Kaiden, menghentikan kegiatan menarik gadis disampingnya.

"Ah iya, Alhamdulillah baik" balasnya canggung.

"Aku juga baik" Ucap Kaiden, membuat Asha tersenyum malu.

Gadis itu kembali memperhatikan dinding disampingnya, ia merutuki dirinya yang tak menanyakan kembali keadaan Kaiden, membuatnya terlihat jelas bahwa dirinya tak nyaman berada di dekat pemuda itu.

'oh tembok tolong aku' batinnya

Pemuda itu tersenyum melihat reaksi Asha yang menggemaskan baginya. Rupanya gadis itu tak berubah masih sama seperti dulu.

Yah setelah terkena amnesia beberapa saat, akhirnya Asha telah mengingat siapa pemuda bernama Kaiden tersebut.

Kaiden merupakan salah satu kakak kelasnya dulu saat menduduki bangku SMA dan juga salah satu dari para lelaki yang telah ia tolak pernyataan cintanya.

Kabar Asha yang menolak pernyataan Kaiden saat itu sempat membuat geger satu sekolah, pasalnya Kaiden merupakan salah satu siswa populer di sekolahnya, semua siswi berusaha mendapatkan perhatian darinya. Namun Asha justru menyia-nyiakan kesempatan yang siswi lain ingin dapatkan.

 Namun Asha justru menyia-nyiakan kesempatan yang siswi lain ingin dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sorry ya soal yang tadi"

"Nggak papa kok kak" ujarnya berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Emang banyak ya yang ngaku ngaku jadi istri Deva?" Tambahnya penasaran.

"Cukup banyak, kebetulan lo jadi orang yang kesepuluh hari ini" diam diam pemuda jangkung itu menghela nafas berat.

"Eh enggak, lo kan beneran istrinya Deva" ucapnya tersenyum kecut.

"Apa?! Jadi udah ada sembilan cewe yang ngaku ngaku jadi istrinya Deva?" Kaiden mengangguk sebagai balasan.

"Setiap hari mereka datang, bahkan saat Deva ngambil cuti sekali pun"

Asha tak menyangka bahwa sahabatnya itu sepopuler ini. Memang apa yang Deva punya?

Dia kan cuman ganteng, tinggi, tajir, rajin ibadah, baik hati dan tidak sombong, Lah banyak.

"Satu satunya cewe yang pernah Deva bawa kesini itu cuman wulan makanya mereka salah paham" Asha mengangguk mengerti.

Sebenarnya Deva sudah berkali-kali mengajak Asha untuk mengunjungi kantornya, sayangnya Asha terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga mau tak mau ia harus menolaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marry My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang