kesempatan

50 11 3
                                    










Asha dan Juan telah sampai di depan restoran yang telah diberi tahu Renata sebelumnya.

Kedua orang itu berjalan memasuki restoran tersebut, mendapati dua orang yang mereka kenal tengah duduk berhadapan, Asha dan Juan pun berjalan kearah mereka. Keduanya duduk tepat disampibg keduanya.

"Udah pesen makan?" Tanya Juan, setelah dirasa bokongnya mendarat dengan sempurna di kursi.

"Udah" balas istrinya.

Tak lama kemudian datang dua orang pelayan membawakan hidangan yang telah mereka pesan. Tak ada percakapan yang berlangsung diantara mereka, keempat orang itu sibuk dengan makanan mereka masing masing.

Ah tidak, hanya Deva dan Asha yang tengah sibuk dengan makanannya, sedangkan dua pasutri yang duduk dihadapannya itu tengah sibuk dengan adegan suap menyuap.

Entah kenapa tiba-tiba saja Deva tak berselera untuk menyantap hidangannya padahal dihadapannya terdapat menu masakan yang paling ia sukai.

Matanya beralih menatap istrinya yang tengah sibuk menyantap hidangan miliknya, entah ini hanya perasaan Deva saja atau memang gadis itu tengah berusaha menghindari tatapannya.

"Ahh" ringis gadis itu saat tangannya terkena tumpahan teh panas yang tak sengaja ia senggol.

"Asha!" Seru ketiganya bersamaan.

"Asha lo nggak papa?" tanya Juan khawatir.

"Gue nggak papa kok" balas Asha, sembari merapikan meja yang tampak berantakan akibat tumpahan teh yang menyebar.

"Kok bisa sih sha" tanya Renata penuh kebingungan, pasalnya meski sahabatnya itu pelupa tapi Asha tak pernah ceroboh seperti sekarang.

"Pasti gara gara masih kepikiran yang tadi ya" tebak Juan.

"Apa? Kepikiran soal apa?" Tanya Renata penasaran.

"Dari tadi Asha kepikiran soal kompornya dirumah, dah mati apa belom"

Renata menepuk jidatnya tak habis pikir,
"Ya ampun sha, lo dah berapa hari disini, baru kepikiran sekarang?" Kepalanya menggeleng ala serial India.

Sedangkan Asha tersenyum kikuk menanggapinya, tangannya sibuk mengelap meja dihadapannya.

Tiba tiba saja Deva meraih tangannya membuat gadis itu terkejut, tanpa sadar menepis tangan pemuda itu dengan kencang. Membuat Juan dan Renata ikut terkejut.

"Eh sorry" ucap Asha menyadari bahwa tindakannya salah.

Deva mengangguk, ia kembali menyodorkan sebuah sapu tangan, membuatnya Asha kebingungan.

"Baju lo basah"

Mendengar itu, Asha langsung mengecek bajunya, rupanya benar. Karena terlalu panik Asha sampai tak sadar akan hal itu. Ia mengelap bagian yang basah dengan sapu tangan yang baru saja diberikan oleh Deva.

"Ren, bisa anterin Asha ke kamar mandi" pinta Deva.

Renata yang tengah fokus mengelap meja tersebut tersentak,
"Hah, apa?"

"Gak usah, gue bisa sendiri" Asha berlalu pergi, tanpa menoleh sama sekali.

"Apa sih?" Tanya Renata yang masih belum paham dengan apa yang terjadi.

"Nggak jadi" jawab Juan.

"Apaan emang?"

Tiba tiba saja Deva berdiri dari tempat duduknya dan pergi begitu saja tanpa menggunakan sepatah kata pun membuat Renata kembali tersentak.

Marry My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang