Chapter 7. Rasa Curiga

220 19 20
                                    

ASSALAMUALAIKUM WAHAI PARA READERS ALYNN??

GIMANA KABARNYA?

ADA KABAR MENARIK APA NIHH?🤩

KALIAN SEHAT² KAN? SEMOGA SEHAT DAN BAHAGIA SELALU YAA<333

ADA YANG SENENG CERITA INI UPDATE LAGII?? MAAF YAAA LAGI² AKU INI PHP IN KALIAN 😭🙏🏻

TAPI MAKASIH BGTT ORANG² BAIK YG MSIH STAY DISINI WALAU CERITANYA BLM RAME HEHE:) KITA RAMEIN SAMA² MAUU??

CARANYA DENGAN:

JANGAN LUPA KLIK VOTE, KOMEN DAN SHARE SERTA REKOMENDASI KE TEMEN-TEMEN KALIANN YAAWW^-^ MAKIN RAME, MAKIN SERUU😚

ADA YANG MAU DISAMPAIKAN KE AKUU SEBELUM BACA?? BARANGKALI KALIAN KANGEN:) PADA KANGEN GA SIH?

OKE, CUSS BACAA YAAA BROW💙

‼️ KLIK VOTE, KOMEN JANLUPAA. GRATIS TANPA DIPUNGUT BIASA KOK‼️

*****

<•••••>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<•••••>


"Dunia itu penuh dengan kekejaman para manusianya. Maka dari itu, kamu harus menjadi kuat agar bisa tetap bertahan hidup."

–Savara Caylie Violetta

-----

"Kurasa dunia ini terlalu kejam untuk orang lemah sepertiku."

–Zidan Arka Wijaya

******

Suara erangan dan rintihan kesakitan terdengar dari dalam toilet perempuan. Terlihat seorang murid laki-laki berpakaian olahraga tengah duduk terkapar di lantai toilet dengan keadaan mengenaskan. Luka, lebam, dan bahkan darah mengalir dimana-mana.

DUK!

Cewek itu sengaja menendang perut korban dengan kencang tanpa berpikir dua kali. Alhasil, cowok itu pun terpental ke belakang hingga menabrak dinding. Naasnya, kaca yang tadinya terpasang di dinding ikut terjatuh dan mengenai kepalanya.

PYARR!

"S-sakit....tolong berhenti," lirihnya sambil menahan Isak tangis.

Sungguh, jika saja saat ini dia sedang dalam keadaan sendiri pasti dia akan lebih mudah menumpahkan kesedihannya lewat tangisan. Namun berulang kali ia tetap menguatkan diri untuk tetap tidak menangis. Terlebih lagi di depan seorang perempuan.

ALVARENZO: Black Or White [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang