HAYIEE ALL😁
HEHE...MAAFIN YAAA UPDATE NYA LAMA. AKUN WPKU SEMPET EROR GABISA LOGIN😭😭
SEBAGAI TANDA MAAF, KALI INI AKU UPDATE NYA AGAK PANJANG EHEHE
TAPI JAN LUPA VOTE+KOMEN YAA😡
MAKASIHH BUAT KALIAN YG MASIH SETIAA🤧 TERHARU AKU TUH:)
BANYAKIN VOTE+KOMEN AYOO!!!!
MAKIN BANYAK VOTE,KOMEN,VIEW MAKIN CEPET AKU UPDATE NYAA HIHI ^^
‼️JANGAN LUPA RAMAIKAN VOMENT YAA ORANG² BAIK‼️
🤍HAPPY READING BROW🤍
***
"Jangan hanya melihat dari satu sisi. Karena segala hal memiliki sisi lain yang tidak semua orang mengetahuinya."
—Flyna
*****
"Jadi, apa syaratnya?" Alvar membuka suara. Jujur saja, dia penasaran dengan persyaratan yang akan diajukan oleh Vara.
Cewek itu terlihat sedang mengobati luka yang tercetak di beberapa bagian tubuhnya. Kendati luka itu tidak terlalu sakit, tapi langkah awal yang harus dilakukan adalah pertolongan pertama kan? Ya walaupun sudah sangat telat.
Mereka berdua tidak berada di rumah Alvar sesuai dengan ajakan cowok itu tadi sepulang sekolah. Vara sendiri juga terkejut saat Alvar memutar balik arah motornya. Bukannya menuju ke rumah, mereka malah menuju ke markas utama Enzior yang letaknya cukup jauh. Alasannya simpel, Alvar takut terkena amukan sang bunda. Agak lucu menurutnya.
"Belum kepikiran," sahutnya santai.
DUARR!!
Jika saja otak bisa diibaratkan sebagai gunung api, maka otak Alvar saat ini rasanya seperti akan meledak. Tadinya dia sudah memikirkan kira-kira persyaratan apa yang akan terlontar dari mujur cewek dihadapannya. Ternyata malah jauh dari ekspektasinya. Itulah kenapa jangan berharap lebih pada apapun.
"Daripada itu, gue mau tanya kenapa kita harus pura-pura pacaran? Bukannya itu justru makin beresiko?" tanyanya serius.
"Bokap gue itu orang yang nggak bisa ditebak. Dengan kita pura-pura, i think kita bisa saling menjaga? Bisa dibilang simbiosis mutualisme," jawabnya.
"Simbiosis mutualisme?" Dia sedikit bingung.
"Hm. Lo bisa manfaatin gue, dan gue juga bisa manfaatin Lo."
Jawaban itu sama sekali tidak menenangkan hati Vara. Malah, menambah buruk suasana hatinya.
"Ada yang mau Lo tanyain?" Alvar menatap Vara.
Sedangkan yang ditatap hanya memasang ekspresi wajah datar. "Backstreet or—"
"Publik!!" jelasnya sejelas mungkin.
Vara menaikkan sebelah alisnya, ragu. "Seriously?"
"Justru biar bokap gue sama anak buahnya tau."
Dia hanya mengangguk paham. Toh tujuan mereka memang untuk membuat Ayah dari Alvar beserta para anak buahnya tahu hubungan mereka.
"Jangan pernah bilang rencana ini sama siapapun tentang ini. Termasuk tentang bokap atau temen-temen gue," perintahnya mutlak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARENZO: Black Or White [ON GOING]
Подростковая литература📌UNTUK READERS HARAP SIAPKAN JANTUNG KALIAN SAAT MEMBACA CERITA INI, KARENA DAPAT DIPASTIKAN JANTUNGMU TIDAK AKAN AMAN📌 ⚠️ PERHATIAN!! DALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA ADEGAN BERBAHAYA, NEGATIF,DAN KATA KASAR. JADI TOLONG JANGAN DITIRU, SERTA AM...