HAII HAII???
PA KABAR BROW??
PERTAMA-TAMA SEPERTI BIASA YA EHEHE😭😭
MAAFF YA TELAT SEBULAN LEBIH:(
MAAF KARENA AKU TELAT UPDATE NYAA:)) AND AKU GAK BAKAL BOSEN BILANG MAKASIHH BANYAK SAMA KALIAN YANG MASIH SETIA NUNGGU CERITA INI 🤍
THANKS FOR EVERYTHING... I DON'T KNOW MAU NGUCAPIN APA LAGI SELAIN KATA MAKASIHHH:)
(Saranku, kalian baca chapter sebelumnya biar inget alur nya. Itu kalau kalian lupa ya guyss)
OKAYY TANPA BERLAMA-LAMA>>>
‼️JANGAN LUPA SERTAKAN VOTE, KOMEN,DAN SHARE CERITA INI!! JANGAN JADI SIDERS‼️
🕊️HAPPY READING BROWW 🕊️
*****
"Kita nggak akan pernah tahu ada apa di depan sana, kalau kita nggak mulai berani mengambil langkah untuk maju."
—Flyna
***
"Lo....waras?" Cowok itu menaikkan satu alisnya.
Sialan.
Vara berdecak sebal mendengar pertanyaan kurang ajar itu. Apa-apaan maksudnya? Secara tidak langsung cowok itu baru saja mengejeknya 'kan?
"Gue pulang sendiri," putusnya lalu mempercepat langkah kakinya. Meninggalkan Alvar yang terdiam selama beberapa detik.
"Marah?" gumamnya bingung.
Ayolah, Alvar bukan tipe cowok yang lemah lembut untuk membujuk perempuan yang sedang marah. Ya, tentunya sedikit pengecualian untuk sang bunda dan sang adik.
Tanpa disuruh, kakinya berjalan mengikuti langkah Vara. Dalam benaknya, terdapat banyak pertanyaan. Mulai dari apa yang dilakukan cewek itu tadi. Apakah Vara berbicara dengan hantu?
Tak mau membuang waktu, dia akan bertanya secara langsung.... mungkin? Well, mengingat Vara yang saat ini sedang badmood, mungkin ia akan menunda pertanyaannya. Walaupun jujur saja, Alvar sangat penasaran.
*****
"Thanks," ujarnya datar lalu menggerakkan kakinya menuju ke dalam rumah. Dia ingin segera meluruskan kaki dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Bayang-bayang rebahan mulai menggodanya.
Srett!
Sebuah lengan kekar menarik tangan Vara. Yup, siapa lagi jika bukan Alvar.
"Lepas atau gue tendang?" ancam Vara. Sepertinya dia masih badmood. Ditambah dengan Alvar yang tadi memaksanya untuk pulang bersama.
Cowok itu tidak melepaskan genggamannya. Malah semakin mengeratkannya tanpa sadar.
"Gue mau nanya."
Terlihat kedua bola mata cantik itu memutar. Alvar bisa melihat sorot mata lelah bercampur kesal.
"Cepet," ketusnya.
"Lo bisa lihat hantu?" Cowok itu seperti agak ragu ketika bertanya.
"Bukan urusan lo." Vara menatap tajam Alvar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARENZO: Black Or White [ON GOING]
Teen Fiction📌UNTUK READERS HARAP SIAPKAN JANTUNG KALIAN SAAT MEMBACA CERITA INI, KARENA DAPAT DIPASTIKAN JANTUNGMU TIDAK AKAN AMAN📌 ⚠️ PERHATIAN!! DALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA ADEGAN BERBAHAYA, NEGATIF,DAN KATA KASAR. JADI TOLONG JANGAN DITIRU, SERTA AM...