Chapter 16. Pengkhianatan

111 12 0
                                    

HALLO??

LAMA YAA?? HEHE😩MAAFF YA BROW. HABIS BANYAK ACARA DI SEKOLAH, JADINYA GA PUNYA WAKTU BUAT UPDATE:))

MASIH ADA YG NUNGGUIN CERITA INI UPDATE GAK SIH😭

BEBERAPA CHAPTER INI ADA YG GAK SESUAI TARGET VOMENT YA😔🤧 TOLONG YAAA PARA BROW-KU JANGAN JDI SILENT READERS

TENANG AJA, CHAPTER KALI INI LUMAYAN PANJANG KOK👌🏻

OKE...>>>>

🕊️ HAPPY READING BROW 🕊️

‼️JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI. JANGAN JADI SIDERS YAA‼️

*****

"Rasa curiga adalah awal dari semuanya."

—Reyhan Ardi Altarazka

*****

"Menurut kalian, siapa pelakunya?" Sang Ketua melipat dua tangannya di depan dada.

"Salah satu diantara kita," tegas Reyhan yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan dengan tatapan tajam yang menyiratkan emosi.

"REY??" pekik Trio D.

Cowok itu tidak memerdulikan pekikan dan tatapan kaget yang saat ini ditujukan padanya. Dia malah berjalan mendekati Alvar seraya menatap tajam.

"Siapa?" tanya Alvar datar. Dibalik wajah datarnya, tersembunyi rasa penasaran yang sangat kuat.

Bukannya langsung menjawab, Reyhan justru mengangkat telunjuknya ke arah seseorang. Sontak hal itu menimbulkan situasi panas disekitarnya.

"Dia pelakunya," jawab Reyhan tegas. Alvar tahu, jika Reyhan sampai seperti ini berarti dia sungguh-sungguh.

Tapi apakah semua ini benar? Dia... tidak ingin mempercayai fakta ini. Jauh di lubuk hatinya, dia merasa marah,sedih, dan kecewa. Terlebih saat ia mengetahui bahwa pelaku teror itu dilakukan oleh sahabat terdekatnya sendiri. Rasanya dunia seperti berhenti saat itu juga.

Sedangkan yang dituduh hanya bisa menatap tak percaya dengan tuduhan yang dilayangkan padanya. Diam-diam di dalam hati, orang itu juga merasa cemas.

"Gue yakin Lo salah orang." Bukan Alvar yang berbicara, melainkan David yang tengah menatap nyalang pada Reyhan.

BUGHH!!

"Ashhh!" desis Reyhan memegang rahangnya.

Srett!

Dengan berani, David menarik kerah cowok di depannya tanpa rasa ragu sedikitpun. "MAKSUD LO APA ANJING?! PAKE NUDUH SAHABAT GUE SEGALA!! CARI SENSASI LO HAH??!!"

Yang dihajar hanya menampilkan wajah datar seperti biasa. Tidak ada ekspresi marah atau kecewa. Yang ada hanyalah raut wajah yang dingin.

PLAKK!

Dengan cepat Reyhan menepis kasar tangan David dari kerahnya. "Lo tanyain sama sahabat Lo itu," ujarnya melirik sinis ke arah orang itu.

Deon Candra Aranka. Orang yang diyakini Reyhan sebagai pelaku utama dari teror beberapa waktu lalu. Bukan tanpa alasan Reyhan melontarkan ucapannya tadi, melainkan dia menemukan bukti.

"Itu nggak bener kan, Rey? Lo bohong," racau David terus menggelengkan kepalanya. Rupanya dia berusaha menampik kenyataan ini.

"LO BOHONG BANGSAT!! DEON NGGAK MUNGKIN NGELAKUIN ITU!!!" bentaknya. Lelaki itu sudah tidak peduli dia sedang berhadapan dengan Reyhan yang merupakan orang yang sangat diseganinya setelah Alvar.

ALVARENZO: Black Or White [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang