Raden kian Santang Final season part 2.

1.2K 60 21
                                    


Padjajaran saat ini sedang tegang sejak terluka nya Raden kian Santang setelah menolong yundanya Ratna Wulan dari pedang megantari
Saat ini semua keluarga Padjajaran tengah berkumpul di Balairung istana
Untuk mengadili nyimas megantari dan Raden Arya Sadat akibat dari perbuatan mereka berkhianat pada Padjajaran, bahkan keluarga Sumedang larang juga ikut di adili bedanya keluarga Sumedang larang sudah menyesali perbuatan mereka.




Skip - Balairung istana.




Prabu surawisesa.
"Aku tidak menyangka jika raka dan bunda ambet kasih akan melakukan kudeta seperti iniibunda,apa ibunda pikir aku inginkan tahta ini ,tidak ibunda Bukan aku atau ibunda ku bunda kentring manik yang inginkan tahta ini akan tetapi ayahanda sendiri yang meminta diriku mengantikan diri nya Untuk sementara waktu ibunda" ucap prabu surawisesa dengan tatapan kecewa .

Sementara ratu kentring manik menatap kecewa pada kedua keponakan kesayangan nya.

Ratu kentring manik.
"Bibi tidak menyangka kalian akan senekat ini mencelakai Nanda kian Santang dan melakukan makar pada Padjajaran,apa salah Nanda kian Santang pada kalian keponakan ku" tanya ratu kentring manik.

Raden Arya Sadat.
"Karena kian Santang sudah membunuh ayahanda kami ayahanda
Amuk marugul" ucap Raden Arya Sadat.

"Itu benar karena kian Santang lah kami harus kehilangan ayahanda amuk marugul jadi kami berkerja sama dengan wiramantri untuk mencelakai yunda Ratna Wulan dan memfitnah kian Santang kalau dirinya lah yang membunuh Ratna Wulan tapi siapa yang menyangka kian Santang datang menyelamatkan
Yunda Ratna Wulan hingga rencana ku hancur" ucap megantari

Ratu ambet kasih.
"Jadi ini ulahmu ,kau ingin mencelakai putriku lalu kau berharap kami membenci Nanda kian Santang agar Sumedang larang dan kadipaten Cirebon perang saudara iya itu maumu kau memang wanita yang mengerikan megantari" amuk ratu ambet kasih setelah tau yang sebenarnya.

Tiba tiba saja suasana menjadi sangat tegang ntah semua yang hadir di Balairung bergidik ngeri mereka merasa akan ada yang datang dan benar saja sebuah cahaya menyerang megantari dan Arya Sadat hingga keduanya tersungkur.

Raden Abikara.
"Siapa yang sudah dengan beraninya
Mencelakai dan memfitnah rayiku,
Rayi kian Santang" sebuah suara yang dingin dan tegas terdengar sampai Balairung istana dan membuat prabu surawisesa serta abdi Padjajaran tersedak ludah mereka sementara itu.

Raden gagak ngampar dan banyak catra sudah berkeringat dingin dalam hati mereka ( tamatlah sudah riwayat mu sekarang gagak ngampar, banyak catra abikara sudah kembali dan pasti akan ngamuk sebentar lagi) batin keduanya.

Nyimas Rara Santang.
"R Rayi abikara ,raka walang itu suara Rayi abikara kan lalu dimana dia " ucap Rara Santang bingung.

"Kau benar Rayi ini suara Rayi abikara" ucap Raden walang sungsang

Di saat semua orang kebingungan karena hanya terdengar suara abikara saja tidak lama kemudian terdengar suara orang berjalan dengan tatapan mata yang tajam dan dengan tangan di belakang tubuhnya dirinya berjalan sambil menatap keluarga Sumedang larang tajam.

" Jawab pertanyaan ku siapa yang sudah berani mencelakai dan memfitnah rayiku kian Santang,
Kalian punya mulut bukan Jawablah
Jangan hanya diam saja" ucap tegas Raden Abikara.

Habis sudah kesabaran abikara saat tidak ada yang menjawab pertanyaan nya hampir saja abikara menghancurkan sebagian Balairung istana jika saja ratu kentring manik
Tidak menghentikan nya.

Ratu kentring manik.
"Putraku abikara tenang lah bunda akan memberi tahu mu siapa yang sudah mencelakai dan memfitnah Nanda Raden kian Santang, putra ku
Surawisesa sebaiknya sidang kita
Hentikan dulu " ucap ratu kentring manik.

Setelah sidang di hentikan ratu kentring manik meminta putra nya untuk menceritakan semua nya.

Prabu surawisesa.
"Begini raka ini berawal saat upacara
Sansekerta dimana hanya keturunan ayahanda prabu yang bisa membuka penutup batu tulis Sansekerta namun karena semua saudara kita ingin membuka penutup itu maka Raka kian Santang memberikan saran agar Raka windu aji yang membuka penutup batu tulis tersebut dan saat upacara sakral tersebut di lakukan tiba tiba saja ada penyusup Lalu Raka kian Santang mengejar penyusup itu

Bersama Raka windu aji dan Raka windu aji terkena sabetan pedang yang aku kira itu adalah pedang Zulfikar Raka lalu Raka windu aji tewas karena sabetan pedang itu namun bunda ambet kasih dan Raka gagak ngampar malah memfitnah Raka kian Santang yang membunuh Raka windu aji padahal Raka windu aji meninggal karena racun anggrek hitam akibat ulah isteri nya sendiri" ucap prabu surawisesa.

"Begitu ya Raka gagak ngampar benar kah itu ,kau berpikir Rayi ku itu pembunuh iya dimana otak mu Raka bagaimana bisa kau dan ibundamu

Itu punya pemikiran kesana hah,
APA RAKA LUPA SIAPA YANG MENYELAMATKAN NYAWA RAKA DULU HAH SIAPA RAKA,DAN SEKARANG KAU MALAH MEMFITNAH RAYIKU KIAN SANTANG
KAU MEMBUAT KU KECEWA RAKA MULAI SEKARANG KAU RAKA DAN JUGA BUNDA AMBET KASIH KASIH
AKU MELARANG KALIAN MENDEKATI RAYI KU LAGI kecuali
Yunda Ratna Wulan, lalu siapa yang sudah melukai rayiku" tanya Raden Abikara.

" Itu Raka Arya Sadat dan yunda megantari mereka ingin melukai yunda Ratna Wulan dan memfitnah Raka kian agar terjadi perang Antara kadipaten Cirebon dan Sumedang larang Raka, alasan nya adalah bagi mereka Raka kian Santang sudah membunuh uwak amuk marugul " ucap prabu surawisesa.

Raden Abikara menghampiri Raden Arya Sadat dan menatap tajam dirinya dan megantari.

"Kau menuduh rayiku yang membunuh ayahanda mu begitu huh
KALIAN PIKIR KALIAN MELIHAT KEJADIAN DIMANA YANG KALIAN KATAKAN ITU BEDEBAH RAYIKU KIAN SANTANG SAJA TIDAK BERADA DI PADJAJARAN MALAM SAAT AYAHANDA KALIAN PAMAN AMUK MARUGUL TERBUNUH DAN KALIAN SEENAKNYA MENUDUH RAYI KU MEMBUNUH PAMAN AMUK MARUGUL asal Kalian tau rayiku kian Santang adalah keponakan yang di sayangnya setelah Rayi prabu surawisesa ," ucap Raden Abikara.

Megantari dan Arya Sadat terpaku saat mengetahui fakta ini tanpa sadar air mata mereka mengalir lalu Raden Arya Sadat berkata.

"Tapi wiramantri mengatakan jika Raden kian Santang lah yang membunuh ayahanda prabu amuk
Marugul "ucap Raden Arya Sadat.

Ratu kentring manik terkejut atas kejujuran Arya Sadat.

"Wiramantri kau bilang keponakan ku Raden Arya Sadat" ucap ratu kentring manik.

"Iya bibi ratu wiramantri yang mengatakan jika Raden kian Santang lah yang sudah membunuh ayahanda prabu amuk marugul" ucap megantari.

"Tidak itu tidak benar raka amuk
Marugul tewas itu karena musuh yang membunuh nya bukan Nanda kian Santang Kalian sudah termakan hasutan wiramantri"ucap ratu kentring manik yang kecewa pada kedua keponakan nya itu sedangkan ratu Subang larang hanya terdiam dirinya bahkan tidak membela ratu ambet kasih sama sekali dirinya sudah sangat kecewa.

" Ja jadi kalau seperti itu dimana Raden kian Santang saat malam ayahanda amuk marugul terbunuh" ucap megantari dengan mata yang berkaca-kaca .

" Hufff Rayi kian Santang berada di kerajaan kandang Wesi dia bersama ku dan juga bibi ratu Parwati serta Raka wistapati sekarang dimana wiramantri biar kuhabisi BEDEBAH itu, ibunda maaf baru menyapa bunda Subang larang" ucap Raden Abikara dan memeluk bundanya.

Raden Arya Sadat dan megantari
Sangat menyesal dengan perbuatan nya sehingga mereka di hukum kurungan di istana Japura dan tidak di ijinkan memasuki Padjajaran.

Sedangkan keluarga Sumedang larang begitu menyesal dan Raden Abikara berniat membawa pulang Rayi kembarnya ke istana kandang Wesi dengan membawa serta ibundanya ratu Subang larang

Sementara itu Raden walang sungsang akan tetap berada di Padjajaran.

Namun bunda Subang larang menolaknya karena dirinya ingin berada di Padjajaran.

"Hufff baik lah aku yang akan tinggal
Disini , lalu dimana Rayi ku kian Santang bunda." Tanya Raden Abikara



Bersambung.

Raden kian Santang Final SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang