BAB 19.

978 49 14
                                    


Setelah perdebatan yg mem
Buat Raden kian Santang kesal
Dan meninggalkan Raka serta
Rayi nya di depan wisma sang
Ayah. Sekarang Raden kian
Santang sedang bersemedi
Ruang semedi yg berada di
Bilik Wismanya.

"Huh, sekarang waktu ku untuk
Bersama warga jadi terbatas,
Setidaknya warga sekarang
Sudah bebas dari pemimpin yg
Zholim. Ya Allah lindungilah,
Keluarga ku dan rakyat padjaja-
Ran dari mara bahaya aku jadi
Ingin ke wisma ibunda," ucap
Raden kian Santang.

Kian Santang keluar dari wisma
Nya dan berjalan ke wisma ibundanya .

TOK

TOK

(Siapa disana)

"Ini aku bunda putramu kian
Santang" jawab kian Santang.

(Masuklah nak pintu nya tidak
Bunda kunci)ucap bunda
Subang larang.

Kian Santang .

"Ibunda," ucap Raden kian Santang yg menaruh kepalanya
Di pangkuan sang ibu, ratu
Subang larang tersenyum dan ,
Membelai rambut hitam sang
Putra bungsu.

Bunda Subang larang" ada apa
Putra ku, kenapa wajahmu
Nampak sangat kesal ? Tanya
Bunda Subang larang.

Kian Santang"ananda kesal bunda, Raka Abikara dan Rayi ,
Surawisesa mereka tidak pernah
Sedikitpun akur bunda. Selalu
Saja ribut, bunda apakah anan
Da tidak memiliki kembaran
Lagi ? Tanya Raden Kian Santang
Sambil mendongkakan kepala
Nya menatap sang bunda.

"Putraku belum waktunya kau
Tau apa kau masih punya,
Saudara kembar lagi atau tidak
Suatu saat kau akan tau nak,"
Jawab bunda Subang larang
Sambil menjawil hidung putra
Bungsu nya dengan sayang.

"Bunda temani ananda di
Taman. Ananda ingin menghabiskan waktu bersama
Ibunda," ucap Raden kian Santang.

"Baiklah nak, ayo bunda temani kau ingin bersantai dimana
Putra ku ? Tanya bunda ratu
Subang larang.

Kian Santang menatap ibunda
Nya dengan senyum manis nya.

"Ananda ingin bersantai disana
Bunda taman dekat danau itu,"
Jawab Raden kian Santang.

Dan akhirnya bunda Subang
Larang menemani putra bungsu
Nya seharian penuh dengan
Penuh canda dan tawa tanpa ,
Mereka sadari prabu Siliwangi
Memperhatikan kedua orang
Tercintanya.

Prabu Siliwangi.
"Tetaplah seperti ini adinda,
Putraku jangan ada lagi
Kesedihan dalam hati mu putra
Ku kian Santang,"ujar prabu
Siliwangi .

Setelah seharian penuh Raden
Kian Santang menghabiskan,
Waktu bersama ibunda tercinta
Nya saat ini Raden kian Santang
Lagi-lagi melihat kedua saudara
Nya berdebat. Siapa lagi jika
Bukan Raden Abikara dan
Raden surawisesa.

"Huff apa mereka berdua tidak
Bisa ya akur barang satu hari,
Saja menyebalkan sekali," gumam Raden kian Santang
"Assalamualaikum Rayi," Raden
Walangsungsang datang menghampiri Rayi kesayangan
Nya Raden kian Santang.

"Waalaikumsalam salam Raka ,
Ada apa? Tanya Raden kian
Santang yg mendengar Raden
Walangsungsang memanggil
Nya.

Raden walangsungsang tersenyum melihat wajah lelah
Rayi kesayangannya.

"Raka yg seharusnya Bertanya
Rayi kau kenapa hmm wajahmu
Tertekuk seperti itu Rayi kian
Santang,"ucap Raden walang.

"Coba lihat kesana Raka huff
Mereka masih berdebat kalau
Seperti ini terus lebih baik aku
Kembali mengembara Raka ,"
Ucap Raden kian Santang yg
Sudah lelah akibat ulah kedua
Saudaranya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raden kian Santang Final SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang