Raden kian Santang Final season chapter 4

841 56 5
                                    


Keadaan Padjajaran kembali damai dan tenang setelah masalah demi masalah terselesaikan namun Padjajaran masih berduka dan brsedih karena Raden yang mereka sayangi masih belum sadarkan diri sampai saat ini dan itu membuat semua rakyat Padjajaran menjadi marah kepada kedua keponakan ratu kentring manik.

Skip - istana Padjajaran.

Para abdi kerajaan: mohon maaf Gusti prabu semenjak Raden kian Santang di nyatakan koma akibat tusukan pedang milik nyimas megantari seluruh rakyat Padjajaran menuntut agar nyimas megantari dan Raden Arya Sadat dihukum mati Gusti prabu.

Keinginan rakyat Padjajaran yang
Menuntut agar kedua sepupunya itu di hukum mati membuat prabu Anom surawisesa menjadi dilema di lain sisi mereka adalah keluarga yang tersisa setelah uwaknya tewas terbunuh beberapa tahun yang lalu.

Di satu sisi lagi yang kedua sepupunya lukai itu adalah Raka kesayangannya dan juga Raden sekaligus Senopati agung Padjajaran yang sangat dicintai rakyatnya namun hukum tetaplah hukum dan harus di tegakkan.

Prabu Anom surawisesa.
"Ibunda apa yang harus ananda lakukan sekarang aku tidak mungkin
Menjatuhi Hukuman mati terhadap
Raka Arya Sadat dan yunda megantari tapi rakyat menuntut agar aku menghukum mati kedua nya bunda aku harus bagaimana" ucap prabu Anom surawisesa.

Ratu kentring manik yang mengetahui putra nya sedang dilema
Pun memeluk nya seraya berkata.

Ratu kentring manik.
"Putraku Nanda prabu hukum tetap lah hukum tidak perduli mau mereka
Keluarga atau musuh jika mereka sudah melakukan pelanggaran
Yang berat maka hukum mati putraku
Ibunda sangat memahami perasaan mu tapi hukum tetaplah hukum nak"
Ucap bunda ratu kentring manik.

Prabu Anom surawisesa.

"Ananda mengerti ibunda tapi alangkah baiknya jika aku ambil keputusan ini setelah Raka kian Santang bangun dari koma nya bunda
"Ucap prabu Anom surawisesa.

Skip - balai pengobatan

Raden Abikara masih setia menunggu Rayi nya sungguh dirinya tidak mengerti apa yang rayinya pikirkan bisa bisa nya dirinya mengorbankan dirinya seperti ini tapi Abikara sadar
Jika Tidak seperti ini maka perang saudara akan terjadi dirinya maupun kian Santang tidak menginginkan ini
Semua itu terjadi namun apa yang harus dirinya katakan pada ayahanda nya kelak .

Raden Abikara.
"Rayi apa yang harus Raka katakan pada ayahanda nanti di saat beliau kembali dan dirimu seperti ini bangunlah Rayi Raka mohon " ucap Raden Abikara.

Prahasini: maaf Raden saya harus memeriksa kondisi Raden kian Santang sekarang bisakah Raden keluar sebentar.

"Baiklah , Rayi Raka keluar dulu
Raka harap kau segera pulih " ucap
Raden Abikara.

Prahasini mulai memeriksa kondisi
Raden Kian Santang dan tidak lama
Dirinya tersenyum karena kondisi Raden kian Santang sudah mulai membaik.

Prahasini: syukurlah luka dalamnya sudah mulai sembuh nampaknya hawa murni Raden kian Santang sudah mulai pulih dan memulihkan
Luka dalam yang di alaminya
Sebaiknya aku segera memberi tahu keluarga istana dan Raden Abikara.

Raden Abikara masih menunggu di luar balai pengobatan tempat rayinya berada tidak lama kemudian prahasini keluar dengan senyum manis di wajahnya.

"Prahasini bagaimana kondisi rayiku
Kian Santang" ucap Raden Abikara.

Prahasini: kondisi Raden kian Santang sudah mulai membaik dan
Nampaknya hawa murni milik Raden kian Santang mempercepat proses penyembuhan nya sekarang Raden kian Santang sudah baik baik saja tapi ia belum bangun dari tidur nya mungkin sebentar lagi Raden akan bangun.

Raden kian Santang Final SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang