Raden kian Santang Final season part 3.

943 54 0
                                    

"hufff baiklah aku akan tinggal disini
Lalu dimana rayiku kian Santang"

______________________________________

Sesaat Balairung menjadi sunyi tidak ada satu pun yang berani menjawab pertanyaan Raden Abikara sehingga membuat Raden Abikara menjadi kesal sendiri.

Raden Abikara.

"Aku bertanya dimana sekarang Rayiku, Rayi kian Santang kenapa kalian malah terdiam seperti ini " ucap Raden Abikara yang mulai hilang kesabaran nya.

"Hufff mohon maaf Raka Abikara
Karena penusukan itu membuat luka yang cukup dalam dan membuat Raka kian Santang belum sadarkan diri sampai sekarang" jawab prabu surawisesa.

Raden Abikara terdiam namun tidak lama kemudian keluarlah asab hitam dari belakang Abikara semua yang berada di Balairung tetiba saja bergidik saat merasakan aura kemarahan Abikara.

"bagaimana bisa Rayi kian belum sadar kan diri dimana dia sekarang" ucap Raden Abikara

"Raka ada di balai pengobatan Raka
Abikara"ucap prabu surawisesa.

Raden Abikara langsung bergegas ke balai pengobatan yang diikuti oleh ibunda Subang larang .

Skip - balai pengobatan.

Prahasini saat ini sedang mengobati luka pada Raden kian Santang bersama tabib istana tanpa permisi Raden Abikara langsung masuk kedalam balai pengobatan dan membuat prahasini dan tabib istana tersentak kaget.

Raden Abikara.
"Bagaimana kondisi Rayi ku prahasini" tanya Abikara.

Prahasini: maaf sebelumnya Raden ini siapa .

"Saya Abikara Raka kembar kian Santang, jadi bagaimana kondisi
Rayiku kian Santang" tanya Raden Abikara.

Prahasini: luka nya sangat dalam dan hampir mengenai dinding jantung nya jika itu orang biasa mungkin
Sudah tiada.

" Baiklah hufff Rayi padahal Raka berharap kamu kamu baik baik saja
Saat Raka sampai di Padjajaran namun Raka salah tapi kau jangan khawatir Raka akan menjaga mu "
Ucap Raden Abikara.

"Putraku abikara,bunda tau dirimu khawatir tapi kau juga harus istirahat ingat kau baru saja kembali dari perjalanan jauh putraku Abikara" ucap ratu Subang larang.

"Aku akan istirahat setelah Rayi kian Santang bangun bunda" ucap Raden Abikara sambil menatap rayinya.

Ibunda Subang larang sangat paham
Jika putra nya ini sangat merindukan
Rayi kesayangannya yaitu putra bungsunya Raden Kian Santang.

"Baiklah putraku jagalah Rayi mu
Bunda harus kembali ke Balairung istana "ucap ratu Subang larang .

Raden Abikara menganggukan kepalanya dan sebelum bunda Subang larang pergi bunda Subang larang mengecup kening putranya Abikara dan kian Santang setelah itu ratu Subang larang langsung keluar dari balai pengobatan.

Raden Abikara.
"Harusnya Raka tidak mengijinkanmu
Kembali ke Padjajaran jika kau harus
Terluka seperti ini Rayi ,Raka bersumpah tidak akan mengijinkan
Raka gagak ngampar menemuimu
Tidak akan pernah setelah apa yang Raka gagak ngampar dan bunda ambet kasih perbuat pada dirimu"
Ucap Raden Abikara.

Sementara itu di Balairung istana suasana menjadi sendu dengan kecewanya prabu surawisesa terhadap rakanya gagak ngampar dan ibunda sambungnya ambet kasih.

Dan juga terhadap Raka dan yunda nya Raden Arya Sadat dan megantari karena ulah keduanya sudah pasti setelah ini Raden Abikara akan membawa Raka tercintanya ini pulang ke kandang Wesi .

Raden walangsungsang.
"Raka gagak ngampar aku benar benar tidak mengerti apa yang sudah Raka pikirkan tentang Rayi kian Santang sampai kalian memfitnah Rayi kian Santang seperti itu Raka" ucap Raden walangsungsang.

Gagak ngampar yang mendengar ucapan rayinya terbungkam diri nya
Menyadari jika dirinya sangat bersalah.

Ratu ambet kasih.
"Putraku Nanda walangsungsang
Kami tau kami bersalah kami hanya mendengar jika Nanda prabu surawisesa dalam menjalankan tugasnya sebagai prabu Anom dirinya selalu bertindak semena mena lalu
Dengan Nanda kian Santang yang menaikan pajak pada warga yang kurang mampu itu yang membuat kami merasa kecewa "ucap ratu ambet kasih.

Prabu Anom surawisesa.
"Menaikan pajak, berbuat semena-mena sementara rakyat Padjajaran hidup dengan makmur bahkan Raka kian Santang tiap kali
Membantu rakyat Padjajaran bunda raka, siapa siapa yang sudah mengatakan itu semua pada ibunda dan Raka gagak ngampar.

Raden gagak ngampar dan ratu ambet kasih tersentak mendengar fakta yang mereka dengar ini begitu juga ratu ambet kasih.

"Dan sekarang jika Raka memang inginkan tahta ini maka aku akan turun dari tahta ini dan menyerahkan
Nya pada mu Raka " ucap prabu
Anom surawisesa.

Raden gagak ngampar tersentak dirinya benar benar malu pada semua yang ada di dalam ruangan ini seraya berkata.

"Tidak Rayi ,Raka tau raka salah
Raka mohon jangan kau turun dari tahta Rayi Raka menyesal sudah meragukan dirimu dan Rayi kian Santang" ucap Raden gagak ngampar

Suasana kembali tegang lagi setelah mereka mendengar teriakan Abikara sambil memanggil nama wiramantri.

Raden Abikara.

"DIMANA KAU WIRAMANTRI BEDEBAH KAU AKAN AKU HABISI KAU KELUAR KAU DARI PERSEMBUNYIAN MU WIRAMANTRI"
murka Raden Abikara.

Raden walangsungsang.
"Rayi Abikara tenang lah Rayi Raka
Tau kamu murka dan marah Raka tau
Itu Rayi tapi ingatlah jangan seperti ini setelah sidang ini usai kita akan cari wiramantri Rayi dan juga nyimas Ratna Kumala kita akan hukum mereka" ucap Raden walangsungsang

Semua ratu Padjajaran menjadi
Sedih dengan ini semua ratu ambet kasih lah yang paling menyesali perbuatannya terhadap putra sebaik kian Santang akibat hasutan Wiramantri.

Ratu ambet kasih.
"Putraku Nanda Abikara ini semua salah bunda hukumlah bunda Nanda Abikara" ucap ratu ambet kasih.

Raden Abikara tersenyum sinis dengan ucapan ratu ambet kasih

Raden Abikara.
"Semuda itu ibunda bicara seperti itu aku bukanlah anak yang tidak tahu diri bunda aku masih menghormati dirimu sama halnya dengan Rayi kian Santang yang menghormati mu bunda , tapi kenapa kalian malah membalas nya seperti ini bunda Raka salah apa rayiku kian Santang pada kalian" ucap Raden Abikara yang langsung di peluk bunda ratu kani
Laras dan putri nya nyimas Dyah Sawitri.

Ratu kani Laras.
"Bersabarlah putra ku ibunda tau kesedihan mu bunda mengerti
Ibunda yakin Rayi mu Nanda kian Santang akan segera bangun dari tidur nya " ucap ratu kani Laras.

"Kau Raka gagak ngampar ingatlah ini
Aku tidak akan ijinkan dirimu mendekati Rayi ku lagi kau camkan ucapan ku ini Raka, kecuali yunda Ratna Wulan" ucap Raden Abikara.

Setelah mengucapkan itu Abikara langsung meninggalkan Balairung dan kembali ke balai pengobatan untuk menemani raden kian Santang.

Ratu kentring manik.
" Kau dengar itu yunda bukan hanya Nanda Abikara yang kecewa dengan tindakan yunda ini tapi kami juga kecewa Yunda sangat kecewa, selama ini putra ku surawisesa mengayomi rakyat seperti yang kanda Prabu ajarkan,dan Nanda kian Santang
Yang selalu membimbing nya kalian
Ragukan kalian lebih percaya seorang kacung dari pada putra/saudara kalian sendiri kanda prabu pasti
Sangat kecewa sekarang, putra ku surawisesa kita akhiri sidang ini
Yunda ambet kasih,Nanda gagak ngampar dan banyak catra kembali lah kalian ke Sumedang larang dan renungkan kesalahan kalian dan putri ku Ratna Wulan apa kau ingin disini atau ikut bundamu nyimas Ratna Wulan " ucap ratu kentring manik.

Nyimas Ratna Wulan yang pada dasarnya juga sangat kecewa pada
Ibunda serta Raka nya pun memilih untuk tinggal bersama Rayi nya abikara.

Nyimas Ratna Wulan.
"Mohon maaf sebelumnya bunda
Ananda ingin tinggal bersama Rayi Abikara maaf semuanya aku akan menyusul Rayi Abikara di balai pengobatan " ucap nyimas Ratna Wulan.

Ya akhirnya ratu Ambet kasih dan kedua putranya kembali ke Sumedang larang sedangkan Ratna Wulan tetap di Padjajaran semoga keluarga Sumedang larang bisa belajar dari kesalahan yang mereka perbuat.








Bersambung

Raden kian Santang Final SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang