O2: Blind Date Gone Wrong

331 45 32
                                    


A Few Months Ago

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Few Months Ago

Seorang laki-laki berambut pirang duduk di sudut ruangan, jarinya mengetuk-ngetuk di meja dengan sesekali memeriksa arlojinya. Sudah lewat 15 menit namun pasangan kencan butanya tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Demi Tuhan jika bukan karena ibunya yang memaksa untuk mengikuti kencan buta lagi, ia tidak akan repot-repot datang dan bahkan rela menunggu belasan menit seperti ini.

Menit demi menit terbuang sia-sia, yang padahal bisa ia gunakan untuk memeriksa laporan keuangan dan proposal yang menumpuk itu.

Ia bisa saja mengerjakan itu semua disini. Namun apa daya karena pengalaman kencan butanya yang lalu cukup membuat ibunya mengomel selama berjam-jam, setelah mendengar anaknya sama sekali tidak memperhatikan pasangan kencannya akibat terlalu sibuk dengan tablet yang sengaja dibawa untuk memeriksa laporan keuangan.

Maka dari itu pada kencan buta kali ini, sekretarisnya terpaksa menyita tablet dan ponsel miliknya untuk menghindari hal tersebut terjadi lagi.

"Cakra, ya?" sebuah suara lembut mengejutkannya.

Laki-laki bernama Cakra itu mendongak, kemudian mendapati seorang gadis berdiri tak jauh darinya tersenyum ramah.

Ia sontak berdiri, tangannya sedikit terentang untuk mempersilahkan gadis itu duduk di depannya.

"Take a seat."

Gadis itu terlihat mengangguk, kemudian mengambil duduk di depan Cakra.

"Maaf gue telat," ujarnya.

"No, no, it's fine, Kiara," balas Cakra sambil tersenyum.

Cakra menyodorkan menu yang ada di atas meja kepada gadis di hadapannya ini, "here."

"Thank you," gadis itu kembali tersenyum.

Cakra melirik gadis di depannya, ia kemudian menyunggingkan sudut bibirnya saat melihat kegugupan yang jelas tergambar di wajah gadis itu.

Beberapa menit setelahnya mereka hanya terdiam, bahkan hingga hidangan yang mereka pesan datang. Tidak ada yang membuka mulut kecuali untuk memesan kepada pelayan. Tidak ada satupun dari mereka yang berinisiatif mencoba memulai obrolan.

Hanya terdengar suara dentingan alat makan dari keduanya. Ini terlihat sangat kontras karena pelanggan lain terlihat menikmati hidangan yang disajikan sembari mengobrol dengan teman makannya.

Cakra melirik gadis yang duduk di depannya, "so what do you like, Kiara?"

Nada bicaranya terdengar menyebalkan. Ia juga seperti sengaja menekan kata Kiara setiap kali berbicara.

Gadis di hadapannya itu terlihat berhenti memotong steaknya, menatap Cakra sejenak lalu tersenyum.

"Anything about fashion," jawabnya santai.

enchanted, enchantingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang