O3: Call From The CEO

280 37 18
                                    


Cakra mengangguk pada Adrian, memberikan isyarat sebelum ia beranjak dari kursinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakra mengangguk pada Adrian, memberikan isyarat sebelum ia beranjak dari kursinya.

"Baiklah, rapat hari ini kita cukupkan sampai disini," ujar Adrian.

Melihat Cakra beranjak berdiri, para peserta rapat turut bangkit dari kursinya, lalu menunduk memberikan salah sebelum kepergian Cakra dari ruangan.

"Wah," beberapa diantara mereka langsung berdecak lega ketika Cakra meninggalkan ruang rapat.

Mereka akui, COO yang menjabat pada 3 tahun terakhir ini jauh lebih menyeramkan dari pendahulunya.

Selama rapat dua jam tadi, mereka merasa seperti tidak bisa bernapas dengan benar. Ekspresi Cakra yang serius dan mengintimidasi membuat mereka tercekat dan was-was takut.

Pantas saja jajaran direksi lain yang jauh lebih tua dan senior daripada Cakra tidak bisa berkutik. Melihat penampilannya saja sudah berhasil membuat keringat dingin.

Cakra menyusuri lorong dengan ditemani Adrian yang berjalan di sebelahnya. Caranya berjalan terlihat berwibawa, seolah menunjukkan bahwa ialah orang yang berkuasa disini. Setelan jas dan rambut rapi yang disisir ke belakang membuat penampilan Cakra semakin sempurna.

"What's my next schedule?" tanya Cakra sambil melirik Adrian di sebelahnya. 

Adrian terdiam sejenak, jarinya bergerak pada layer tablet, "That was the last agenda."

Cakra bernapas lega, tidak sia-sia ia bekerja gila-gilaan semalam. Setidaknya hari ini dia bisa pulang ke rumah pribadinya.

"Hari ini lo gak perlu nemenin gue balik, gue mau bawa mobil sendiri," ucap Cakra.

Adrian mengangguk patuh. Akhirnya ia bisa pulang awal setelah lima hari belakangan harus tidur di kantor karena pekerjaannya yang menumpuk.

Sudah beberapa hari belakangan ia hanya kembali ke rumahnya untuk mandi, berganti baju, dan kemudian kembali menuju ke kantor.

Oh, ini bukan atas paksaan dari atasannya. Adrian dengan suka rela menemani Cakra yang juga lembur di kantor. Padahal Cakra sudah memberikan izin padanya untuk pulang ke rumah.

Adrian akui, jam kerja Cakra saat menjabat jadi COO menjadi semakin diluar nalar. Atasannya itu betah tidak tidur hingga dua hari berturut-turut, bahkan jarang sekali pulang ke rumahnya karena terus menginap di kantor.

Maka dari itu Adrian tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi saat Cakra berhasil mendapat posisi CEO.

Mungkin suatu saat nanti Adrian harus mempersiapkan diri jika secara tiba-tiba Cakra meminta memindahkan rumahnya ke dalam ruangan CEO "Oh iya, tadi Ibu u minta gue kosongin schedule lo besok malam," kata Adrian.

Cakra menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Adrian, "buat?"

"Family dinner," jawab Adrian sembari menunjukkan layar tabletnya berisikan pesan dengan Anjani.

enchanted, enchantingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang