°
°
°
°
°
Selamat membaca
°
°
Jleb
Agnes mematung di tempat sambil menutup mulutnya melihat bagaimana cara Bryan yang sigap segera membalikan tubuhnya dan menahan pisau dengan telapak tangannya sehingga telapak tangannya mengeluarkan darah
setelah menahannya Bryan segera memutar tangan Pandu, inti geng cobra yang mencoba menusuknya dari belakang
tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Dion segera melangkah ke arah Agnes untuk menangkapnya kembali, namun pergerakan nya di lihat oleh Bryan, Segera Bryan menghempaskan tubuh Pandu ke tanah dan melangkah menghampiri Agnes, Bryan lebih dulu sampai daripada Dion maka mau tak mau Dion harus menghadapi Bryan
perkelahian di mulai, awalnya perkelahian terlihat sengit karna Bryan yang hanya menggunakan satu tangan karna telapak tangan kanannya terluka akiba menahan pisau tadi, namun lama lama Dion mulai kewalahan dengan serangan serangan Bryan akhirnya Dion pun memilih pergi ia tidak ingin masuk rumah sakit jika ia tak segera menyerah
"Cabut"ucap Doni sambil berlari diikutu ketiga inti geng cobra
setelah kepergian keempat orang tersebut Agnes menhampiri Bryan
"lo gak papa ini tangan lo berdarah"ucap Agnes dengan nada khawatir
"gak papa"ucap Bryan datar tapi tidak dengan wajahnya yang tersenyum kecil melihat wajah Khawatir Agnes, karna itu terlihat lucu banginya dan untuk lukanya itu tak seberapa ia sering mendapatkan luka yang lebih parah saat tawuran
"lo gak di apa apain kan sama mereka?" ucap Bryan bertanya kepada Agnes dengan nada datar tapi tersirat ke khawatiran
"enggak kok"jawab Agnes sambil mendongak menatap wajah Bryan
mereka terdiam sambil saling bertatapan, Agnes terpesona dengan wajah milik Bryan yang begitu tampan begitu pula Bryan yang terpesona dengan Agnes yeng memiliki wajah cantik dan terkesan jutek namun ketika tersenyum wajah tersebut pasti sangat manis
perhatikan Bryan teralihkan saat melihat pergelangan tangan Agnes yang merah dan sedikit luka akibat gesekan tali tadi
"ini kenapa?"tanya Bryan sambil memegang kedua tangan Agnes
"a ah ini tadi mungkin luka saat gue berusaha ngelepasin talinya"ucapnya gugup karna di tatap intens oleh Bryan
"lain kali hati hati"ucap Bryan menatapnya datar
"ini gue serasa di marahin bapak gue jir"ucap Agnes dalam hati
"pulang"ucap Bryan sambil menggenggam tangan Agnes lembut dan menarik
"eh eh"ucap Agnes kaget
Bryan pun mengantar Agnes pulang dengan motornya menuju apartemen, saat tiba Agnes segera turun dan berterima kasih kepada Bryan
"thanks ya lo udah nyelametin gue"ucap Agnes tulus
"ya, dan lo harus tanggung jawab"ucap Bryan sambil menatap tangannya yang terluka
"hah? lo hamil?" ucap Agnes bingung dengan perkataan Bryan, ia tidak mengerti dengan Kode Bryan yang menatap tangannya
"ck, maksudnya obatin tangan gue"ucap Bryan berdecak ia kesal disebut hamil iakan cowok mana bisa hamil
"o oh ngomong dong yang jelas"ucap Agnes cengengesan
"yaudah gue obatin di apartment gue aja"ucap Agnes lagi
Bryan menjawabnya dengan anggukan saja dan iapun turun dari motornya, melihat itu Agnes mulai melangkah kakinya memasuki gedung apartment nya, saat masuk di loby hujan turun sangat deras
untuk menuju apartemennya yang ada di lantai paling atas Agnes dan Bryan memasuki lift, saat di dalam lift terdengar bunyi petir yang sangat keras, dan dengan reflek Agnes memeluk Bryan membuat Bryan mematung di tempat, saat tersadar Agnes segera melepaskan pelukannya
"sorry reflek, gue takut petir soalnya"ucap Agnes gugup
"gak papa"ucap Bryan terdengar datar namun tidak dengan jantungnya yang dag-dig-dug
"datar amat pak"Ucap Agnes dalam hati
"jantung gue kenapa? jangan jangan gue punya penyakit jantung?"tanya Bryan dalam hatinya karna jantungnya yang tak biasa dan berdetak kencang
•
•
•
•
•itu jantung Bryan kayanya harus di periksa deh 🤣🤣
vote yaa kawan kawaan
19 Agutus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi figuran [ end ]
RomanceMenceritakan seorang gadis SMA bernama kayla putri yang mempunyai sifat bodo amat akan sekitarnya, Suatu hari ia membaca novel dari Sela sahabatnya yang berjudul "D & N". Novel kisah percintaan antara anak SMA, saat ingin pergi ke supermarket ia ter...