°
°
°
°
°
Selamat membaca
°
°
Tiba di apartment Agnes, ia mempersilahkan Bryan duduk di kursi yang tersedia dan ia pamit untuk berganti pakaian, karna ia masih memakai seragam
"eh lo duduk dulu aja, gue mau ganti baju bentar tunggu ya"ucap Agnes pamit untuk berganti pakaian
Bryan pun duduk di sofa sambil menunggu Bryan ia melihat lihat sekitar Apartment ia tak menemukan foto foto apapun seperti foto keluarga bahkan foto Agnes se diri pun tak terpajang di dinding ruang tamu apartement
"eh maaf ya lama"ucap Agnes yang datang sambil membawa P3K
Bryan tak menjawab ia hanya memperhatikan Agnes yang mendekat dan duduk di sebelahnya, dan ingin mengambil tangannya karna kaget ia reflek menarik tangannya, membuat Agnes mengira ia tidak ingin di sentuh
"sorry sorry gue cuman mau ngobatin luka lo aja kok"ucap Agnes menjelaskan takut Bryan marah padanya karna sudab berani menyentuh tangannya
"gak papa gue cuman kaget aja tadi"ucap Bryan menjelaskan karna sungguh ia tidak marah saat Agnes menyentuh nya iapun bingung padahal jika orang lain sudah pasti orang itu akan masuk rumah sakit, makannya tidak ada yang berani mendekatinya
"yaudah gue obatin ya"ucap Agnes mulai membersihkan sisa darah kering yang ada di telapak tangan Bryan
"ya"ucap Bryan sembari menatap wajah Agnes yang sedang serius mengobati lukanya, dan itu terlihat cantik sekaligus lucu
saat mengobati tangan Bryan, Agnes merasa heran kenapa Bryan tidak meringis padahal lukanya cukup dalam dan ia tidak selembut itu mengobati lukanya, karna penasaran iapun bertanya
"gak sakit ya?"ucap Agnes penasaran
"gak udah biasa"ucap Bryan dengan matanya yang tidak berpaling dari wajah Agnes
Agnes yang merasa diperhatikan mendongakan kepalanya dan mata mereka pun saling pandang dan terlarut dalam pesona masing masing, Agnes tersadar dan segera kembali melanjutkan mengobati tangan Bryan yang tinggal di perban saja
"selesai"ucap Agnes sambil membereskan P3K yang tadi ia bawa
"tunggu"ucap Bryan menghentikan pergerakan Agnes yang sedang membereskan alat alat P3K
"tangan lo juga harus di obatin"ucap Bryan sambil menarik tangan Agnes untuk ia obati
"eh gausah ini nanti juga sembuh sendiri"ucap Agnes berniat menolak, tapi perkataan Bryan membuat ia terdiam dan pasrah saja di tangannya di obati oleh Bryan
"diem"ucap Bryan datar dan dingin membuat Agnes langsung terdiam
setelah selesai dengan mengobati pergelangan tangan Agnes, tiba tiba lampu padam dan bunyi petir kembali terdengar bahkan sekarang lebih kencang, membuat Agnes yang ada di sampingnya ketakutan dan reflek berteriak saat mendengar suara petir
Dengan segera Bryan membawa Agnes kedalam pelukannya berniat menenangkan, dan iapun menyalakan senter hp untuk sedikit memberi penerangan
"gue takut jangan tinggalin gue"ucap Agnes sambil menangis di dalam pelukan Bryan
"ada gue gak usah takut"ucap Bryan menenangkan Agnes
sepanjang malam itupun Bryan memeluk Agnes hingga tidur karna petir yang bersahutan serta lampu yang tak kunjung hidup, sampai akhirnya merekapun tidur di sofa sambil berpelukan
•
•
•
•
•jangan lupa vote yah kawan kawan
19 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi figuran [ end ]
RomanceMenceritakan seorang gadis SMA bernama kayla putri yang mempunyai sifat bodo amat akan sekitarnya, Suatu hari ia membaca novel dari Sela sahabatnya yang berjudul "D & N". Novel kisah percintaan antara anak SMA, saat ingin pergi ke supermarket ia ter...