33.

36K 1.7K 3
                                    

°

°

°

°

°

Selamat membaca

°

°

"Agnes"ucap Kayla dengan raut wajah yang sangat terkejut

"lo Agnes kan"ucapnya lagi memastikan

"iya gue Agnes, akhirnya kita ketemu ya"ucap Agnes tersenyum

"kenapa lo baru nunjukin diri lo"ucap Kayla yang akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan sosok Agnes asli

"gue cuman di kasih kesempatan sekali buat ketemu lo dan gue pikir ini kesempatan yang pas"ucap Agnes menjelaskan

"ada yang ingin lo tanyain?"ucap Agnes kepada Kayla

"banyak"ucap Kayla

"yaudah sambil duduk aja"ucap Agnes duduk di hamparan rumput hijau disana Kayla pun mengikuti Agnes duduk disana

"pertama gue mau ngucapin makasih, berkat lo gue sama orang tua gue bisa damai, dan berkat lo juga sahabat gue akhirnya menerima cinta orang yang dicintainya"ucap Agnes tersenyum sambil melihat ke depan melihat bunga bunga yang tampak indah

"soal Jesselyn gue gak lakuin apa apa"ucap Kayla karna ia tak merasa terlibat dapat hubungan para pemeran utama dan antagonis

"dengan lo yang masuk dunia ini otomatis merubah takdir para tokoh"ucap Agnes

"jadi apa yang ingin lo tanyain?"tanya Agnes

"apa gue bisa kembali?"ucap Kayla sangat penasaran akan hal itu

"lo ingin kembali?"tanya balik Agnes menatap Kayla

"gue juga gak tau"ucap Kayla menunduk ia bimbang sebenarnya ia sudah nyaman menjadi Agnes tetapi ia juga sadar bahwa itu mungkin bukan takdirnya

"lo gak bisa kembali, raga lo udah mati"ucap Agnes menjawab pertanyaan Kayla dengan kembali memandang kedepan

"apa lo bisa kembali?"ucap Kayla kembali bertanya dengan pandangan beralih menatap Agnes

"gak, jiwa gue udah mati"ucap Agnes yang masih memandang bunga bunga di depan

"terus gue harus gimana?" tanya Kayla pada Agnes

"lo maunya gimana? mau disini atau kembali ke raga gue?"ucap Agnes

"kalo gue disini gimana sama raga lo?"tanya Kayla

"otomatis raga itu akan mati, karna sudah tidak ada jiwa yang mengisinya"jawab Agnes

"dan sekarang pilihan ada di lo, lo mau kembali atau gak, tapi yang perlu lo tau, jika lo kembali ngisi raga gue jadi diri lo sendiri karna itu mungkin udah jadi takdir lo"ucap Agnes

"gue jadi bimbang sekarang"ucap Kayla

"gue saranin lo kembali aja disana banyak orang yang sayang sama lo"

"sama lo lebih tepatnya"ucap Kayla memotong

"gak kita itu sama, jangan merasa karna itu raga gue jadi semua itu milik gue, gak Kay, lo yang jalanin jadi itu semua milik lo"ucap Agnes meyakinkan

"lo juga menemukan cinta lo kan, kasian mereka kalo lo tinggalin"ucap Agnes

"maksud lo Bryan?"tanya Kayla

"ya, lo juga udah mastiin kan dia suka saat lo ngisi raga itu bukan sama gue"

"gue jadi tambah bimbang nih"

"yaudah pikirin dulu aja tapi jangan lama lama, nanti raga nya keburu mati"ucap Agnes terkekeh

~~~~~~~~~

Sudah seminggu sejak kejadian penusukan itu, Agnes  belum juga sadar dari koma rumah sakitnya lun sudah di pindahkan ke rumah sakit keluarga yang alat alatnya lebih canggih

selama seminggu pula semuanya bergiliran menemani dan sekarang bagian Jesselyn dan Clara yang menjaga, biasanya Bryan akan datang sepulang sekolah dan menjaga Agnes sepanjang malam, untuk orang tuanya mereka sepulang kerja akan baru akan datang

Jesselyn duduk di kursi samping brankar ia memegang tangan Agnes yang sangat pucat

"Nes lo kapan bangun sih, bangun dong jangan tidur mulu gue jadi ngerasa bersalah banget tau"ucap Jesselyn

"udah Jess jangan nyalahin diri lo mulu, ini udah takdir"ucap Clara menghampiri Jesselyn

"Agnes pasti sedih kalo lo nyalahin diri lo mulu"ucapnya lagi

"gak bisa Ra karna ini emang salah gue"ucap Jesselyn sendu

terdengar suara monitor yang keras membuat Jesselyn dan Clara mengalihkan pandanganya ke monitor tersebut

"Ra kok lurus raa"ucap Jesselyn panik

Clara langsung memencet tombol darurat, tak lama dokter dan rombongannya masuk

"kalian bisa tunggu di luar kami akan menangani masalah pasien"ucap salah satu perawat

merekapun keluar, dapat mereka lihat lewat jendela bahwa dokter memasang lebih banyak alat ke tubuh Agnes

"Ra gimana ini Ra"ucap Jesselyn panik bercampur khawatir

"gue juga takut Jess"ucap Clara yang sudah menangis teringat layar monitor yang menampilkan garis lurus, bagaimana jika sahabatnya tidak bisa di selamatkan

tak lama datang Bryan dkk menghampiri mereka dengan masih memakai seragam

"ada apa"ucap Bryan melihat Jesselyn dan Clara yang terlihat khawatir, perasaan mulai tak tenang

"itu layar monitor nya nunjukin garis lurus, gue takut gimana kalo Agnes ninggalin gue"ucap Jesselyn menangis

Nevan segera membawa Jesselyn ke pelukannya berusaha menenangkan nya begitu pula dengan Clara yang dipeluk Rafael

sekarang perasaan Bryan mulai campur aduk antara takut, sedih dan marah, ia marah pada dirinya sendiri tak tak becus melindungi Agnes ia juga takut kehilangan

"jangan tinggalin gue, gue mohon"ucapnya dalam hati

semua orang menunggu dokter yang sedang menangani Agnes di dalam.

~~~~~~~~

Di kantor, Anggi yang mendapat kabar bahwa putrinya mengalami henti jantung sempat pingsan, dan kini ia sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit bersama suaminya

sesampainya di rumah sakit ia segera berlari menuju ICU dan terlihatlah sahabat putrinya sedang menangis , ia bersyukur putrinya mempunyai sahabat yang tulus, tapi bukan itu yang ia khawatir kan sekarang

"dokter nya belum keluar?"ucap Arga saat sampai di hadapan mereka

"belum om"ucap Galang menjawab pertanyaan Arga

akhirnya mereka semua menunggu bersama sama di kursi tunggu dengan perasaan takut dan khawatir





vote yah

30 Agustus 2023

Transmigrasi figuran [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang