vierzehn

3.3K 436 8
                                    

Niall belum pulang juga, sungguh menyebalkan sekali dia. Bagaimana mungkin dia mempunyai teman secepat itu di negara yang baru saja dikunjungi? Ah sudahlah, untuk apa aku memikirkannya.

Pun aku memasang earphone dan mendengarkan lagu favoritku. Tentu saja lagu One Direction.

Alunan lagu 18 dari One Direction memenuhi gendang telinga ku. Aku pun menyanyikan lagunya dengan lancar. Dan beberapa menit kemudian, aku pun terlelap.

...

Sinar matahari yang menyengat masuk ke dalam kamar ku. Seingat ku, aku tidak membuka tirai jendela. Lalu, siapa yang membukakan nya? Mom tidak mungkin masuk ke kamar ku.

"Rossieeeeeee!" teriakan dengan aksen Irlandia menggema di rumah ini.

"Yaaaaa i'm here, Niall!" sedikit lega karena akhirnya Niall sudah pulang.

"Please go down stairs!" masih dengan teriakannya yang menggema itu.

"Ya wait a minute."

...

"Sebenarnya apa yang kau bicarakan dengan Alexa kemarin? Kulihat dia tidak terlalu menyukai ku." ujar ku membuka pembicaraan.

"Really? She's nice. Dia menghampiri ku dan mengajak ku berbicara. Itu saja." jawab nya.

"Niall, kau seharusnya jangan terlalu welcome dengan setiap perempuan. Bisa saja mereka hanya menggunakan mu." ucap ku pelan.

"Ya, kau benar juga. Lagipula ada kau." ujar nya sambil mengedipkan mata nya kepadaku. Membuat ku berdegup kencang.

"Nice joke, Ni!" ujar ku seraya tertawa hambar.

"Hey! Aku serius, kan ada kau yang menemani ku kemana - mana. Menemani ku makan misalnya." ujar nya dengan tampang innocent nya.

"Ya. Terserah mu sajalah. Oh ya, tempo lalu kau ingin mengatakan apa?" tiba - tiba aku merasa penasaran dengan apa yang dikatakannya.

"Oh itu, sepertinya lain waktu saja. Aku sedang tidak mood untuk mengatakannya." well, ini aneh tapi ya sudahlah. Aku tidak bisa memaksanya kan?

"Oh, okay." ujar ku singkat.

"Well, Rossie. Bagaimana jika kita jalan - jalan? Aku sangat bosan di rumah dan kau sedang libur kan?"

"Okay, tunggu aku akan bersiap siap dulu."

...

Aku dan Niall memutuskan untuk pergi ke Mall. Tentunya Niall menggunakan alat - alat penyamarannya. Yang ku khawatirkan adalah bertemu dengan teman sekolah ku, dan mereka menanyai ku tentang lelaki-berpakaian-aneh-di-sebelah ku ini. Aku tidak tahu lagi nasib ku bagaimana.

Tujuan pertama kami adalah restoran yang ada di dalam Mall.

Kita melakukan debat kecil karena aku ingin makan burger tetapi Niall ingin memakan pizza. Mau tak mau aku mengikuti keinginannya karena dia lah yang membayar makanan nya.

---------------------------------------------

GAAADA IDE FIX GUE JUGA GANGERTI KENAPA SCENE NIALL SM ROSSIE KEBANYAKAN DI TEMPAT MAKAN PLIS JANGAN SALAHKAN GUE........

brother ✄ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang