.
.
.Ara baru saja menutup bukunya, berniat segera pulang setelah selesai mengerjakan tugasnya.
Dia masih beradaptasi dengan pelajaran di kelas, sehingga dia meminjam beberapa buku catatan Cindy dan Rere untuk dipelajarinya di perpustakaan sepulang sekolah.
Kedua temannya itu sudah lebih dulu pulang karena mereka ada jadwal les.
Baru saja bangkit dari kursi berbalik untuk pergi, tubuhnya terantuk tubuh seseorang.
"Aduh!"
"Eh, sorry! Maaf ya, nggak sengaja!"
Ara menggosok hidungnya yang rasanya menabrak bahu sosok di hadapannya itu.
"Loh? Kayaknya pernah ketemu ...?"
Ara mendongak begitu mendengar suara yang asing itu. Matanya membola begitu melihat siapa yang ada di hadapannya.
Taeyong ensiti KW.
"Oh ...." Ara tidak bisa mengatakan hal lain karena tidak menyangka akan bertemu.
"Kamu bukannya yang jatuh di depan ruang guru waktu itu ya?"
"Iya."
"Ternyata kita ketemu lagi, kamu nggak apa-apa? Maaf, saya nggak tahu kamu berbalik mau jalan."
"Iya, nggak apa-apa," jawab Ara meski hidungnya agak nyut-nyutan.
Si Taeyong ensiti tersenyum kemudian mengulurkan tangannya pada Ara.
"Kayaknya kita harus kenalan deh, ketemunya nabrak mulu," ucapnya masih dengan senyuman yang begitu manis. "Nama kamu siapa?"
Ara menyambut jabat tangan itu, "Ara."
"Oh, Ara, ya? Namaku Bintang, kelas XII."
Oh, kakak kelas rupanya. - batin Ara.
"Kamu kelas berapa? Kelas X? Aku kayaknya nggak pernah lihat kamu."
"Bukan, Kak. Saya kelas XI, murid pindahan."
"Oalah, pantesan nggak pernah lihat. Padahal aku hampir tahu sebagian murid di sini."
Ara hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan Taeyong ensiti yang diketahuinya bernama Bintang itu.
"Kamu belum pulang jam segini?"
"Ini mau pulang sih, Kak."
"Oh, yaudah bareng sampai depan aja," ajak Bintang yang mulai berjalan, juga Ara yang mengikuti dengan ragu.
"Ngapain jalannya di belakang situ, Ra? Sini maju, kalo di belakang nggak enak ngobrolnya."
Ara mengangguk canggung, senyum Bintang benar-benar manis. Membuat Ara tidak berani menatap lama-lama.
"Kalau boleh tahu, kamu pindahan dari mana, Ra?"
"Aku pindah dari Surabaya, Kak."
"Asli orang Surabaya?"
"Nggak, aku justru aslinya orang sini. Tapi dulu Papa sempet mutasi kerjaan di sana, jadi ya dulu kita sekeluarga pindah kesana."
"Hm, gitu. Berarti udah nggak asing ya, di sini?"
"Nggak juga sih, Kak. Masih harus adaptasi juga. Banyak yang berubah setelah 7 tahun."
Mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah, Ara menatap Bintang sesaat sebelum tersenyum sopan pada si Kakak kelas.
"Aku pulang dulu ya, Kak," pamit Ara.
"Kamu naik apa?"
"Naik ojek online, udah pesen pas tadi di perpustakaan. Itu Abangnya udah dateng. Duluan ya, Kak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/350438388-288-k153214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushing On You ✅ END
Roman pour AdolescentsAra si murid pindahan yang suka sama kakak kelasnya, Bintang. Ketua Osis yang gantengnya kayak idol Kpop tapi versi lokal. Tapi, di tengah perjuangannya meraih perhatian Bintang, ada Arel. Teman masa kecil Ara yang nyebelinnya minta ampun. Arel yang...