Apa yang menarik dari kehidupan sekolah?
Belajar? Cinta-cintaan?
Atau kenakalan remaja yang dilakukan sekali seumur hidup, iya 'kan?
Pasti maunya sih, dirasain semua ya, biar masa remaja penuh cerita, biar bisa diceritakan ke anak cucu nanti.Asal semuanya nggak berlebihan dan merugikan sih, sah-sah aja dilakukan.
Begitu pun bagi Jenara Izumi atau bisa dipanggil Ara, meski teman-temannya lebih suka memanggilnya Izumi. Biar kayak orang Jepang, katanya.
Ara yang mengira masa remajanya biasa saja, tak pernah menyangka bahwa ada orang-orang baru dalam hidupnya yang akan membuat masa remajanya penuh warna. Iya, ada warna terang juga warna gelap.
Masa yang tidak boleh dia lewatkan karena hanya akan berlalu sekali seumur hidupnya.
Kalian, siap menemani petualangan kisah remaja bersama Ara?
.
.
."Udah banyak berubah, ya? Tapi tetep indah, kok," gumamnya saat turun dari motor Abang ojek online, yang mengantarkannya ke sekolah barunya.
Ara kelahiran asli Yogyakarta, tapi sempat pindah ke Surabaya sejak usia 10 tahun, karena pekerjaan Papanya di sana. Sekarang, Papanya sudah kembali bekerja di sini lagi.
Ara berjalan memasuki gerbang SMA 17, sedikit merasa gugup sebagai murid baru, Ara berjalan memasuki halaman sekolah.
Baru tujuh langkah melintasi gerbang, tiba-tiba tubuhnya oleng karena ada yang menabraknya dari belakang.
"Ups! Sorry! Nggak sengaja!"
Ara menoleh terkejut pada sosok yang tampaknya tak merasa bersalah sudah menabraknya.
"Lain kali, kalo jalan agak cepet ya. Ngalangin jalan orang yang di belakang," ucap cowok itu dengan senyuman yang mengejek disertai tawa teman-temannya.
Ara terkejut oleh 'kesopanan' si cowok yang baru ditemuinya ini. Belum sempat Ara membalas ucapannya, cowok itu sudah melangkah pergi menyusul teman-temannya.
"Hah! Dia gila, ya? Dia yang nabrak duluan, tapi ngomel ke aku!" dengus Ara kesal.
Padahal langkahnya biasa, nggak lelet kayak siput. Lagian, pintu gerbang segede itu, bagian mana yang menghalangi jalan? Murid lain aja masih bisa berlarian lewat gerbang. Kenapa dia dituding menghalangi jalan?
Melanjutkan langkahnya menuju kantor guru, Ara menoleh karena ada seseorang yang menepuk bahunya.
"Hai! Kamu anak baru, ya?" Seorang gadis berwajah tegas dan cantik menyapa Ara dengan senyum di bibirnya.
"Eh, i-iya. Kamu ... siapa?"
"Beneran ternyata, pantesan aku nggak pernah liat. Namaku Cindy, kamu di kelas XI, 'kan?" tanya gadis itu lagi.
"Iya, ada apa ya?"
"Nggak, cuma memastikan. Takut salah orang, soalnya kemarin Pak Raffa cuma bilang ada anak baru setelah liburan semester. Kita sekelas."
"Oh, iya."
Ara mengangguk menanggapi ucapan gadis di sebelahnya itu. Sebenarnya, kepindahan Ara ini ada di waktu yang tidak tepat. Dia pindah di semester dua, padahal dia sudah meminta pada Papanya untuk pindah setelah kenaikan kelas.
"Nama kamu siapa?" tanya gadis itu lagi, membuyarkan lamunan Ara.
"Namaku Jenara Izumi, salam kenal ya, Cindy." Ara tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/350438388-288-k153214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushing On You ✅ END
Teen FictionAra si murid pindahan yang suka sama kakak kelasnya, Bintang. Ketua Osis yang gantengnya kayak idol Kpop tapi versi lokal. Tapi, di tengah perjuangannya meraih perhatian Bintang, ada Arel. Teman masa kecil Ara yang nyebelinnya minta ampun. Arel yang...