"Selamat, Tuan dan Nyonya Han, anak kalian sudah resmi dapat second identitynya!"
"Gimana hasilnya, dokter?"
Saat ini, sepasang suami istri yang telah menghabiskan waktu selama tiga puluh menit di rumah sakit itu menunggu sang dokter memberitakan hasil tes terbaru anak mereka satu-satunya yang telah menginjak usia 6 tahun satu minggu yang lalu. Mereka sudah tak sabar untuk mendengar status putra kecil mereka, apakah akan mengikuti sang ayah atau sang ibu.
Sang dokter pun membacakan hasil tesnya pada keluarga kecil tersebut, dengan senyuman mengembang turut merasakan bahagia, "Han Jisung, lahir 14 September, dikonfirmasi bahwa second identitynya adalah alpha!"
Setelah berkata demikian, semua yang mendengarnya bersorak. Rupanya Jisung akan menjadi seorang alpha, meski dengan usia sekecil ini ia masih terlihat begitu menggemaskan dengan kedua pipinya yang berisi. Seiring berjalannya waktu ia pasti akan tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan.
"Sungie alpha! Ayah! Ibu!" ucap si kecil dengan wajah sumringah. Kedua orang tuanya memeluk anak mereka dengan gembira. Tuan Han sibuk menggumamkan kalimat-kalimat bangga pada anak tersayangnya dan mengatakan bahwa ia akan menjadi pemuda yang keren saat dewasa nanti. Ketiganya pun segera bersiap-siap untuk pulang begitu selesai menerima kabar status Jisung.
Sementara keluarga kecil tersebut tengah berbahagia, tak jauh dari mereka ada juga sepasang suami istri dan anak mereka yang masih menunggu kabar terbaru dari sang dokter. Entah mengapa kabar untuk sang anak datang cukup terlambat, tak seperti rekan sebayanya yang mendapatkan hasil yang cepat.
"Ayah, Minho juga mau alpha.." ucap sang anak sembari menarik-narik kemeja ayahnya, memandang iri pada keluarga Jisung yang melewati mereka dengan senyuman lebar di wajah. Sejujurnya ia takut statusnya akan menjadi seorang omega, karena berdasarkan obrolannya dengan sekelompok anak-anak yang merupakan tetangganya, menjadi alpha itu keren dan omega itu payah, seperti perempuan.
Si kecil yang bernama Lee Minho itu juga ingin menjadi keren.
Kedua orang tua tersebut hanya tersenyum, tak ingin memberikan harapan palsu pada Minho karena mereka pun tak yakin dengan status anak mereka. Keduanya lebih memilih untuk meyakinkan Minho bahwa menjadi alpha maupun omega sama sekali bukan masalah. Tidak hina untuk dirimu jika memiliki identitas kedua sebagai seorang omega.
"Jadi alpha atau omega pun sama-sama keren, sayang. Jangan terlalu dipikirkan," sang Ibu mengelus kepala Minho, menunjukkan senyuman tulusnya. Ia yang paling mengerti dengan kondisi Minho karena dirinya merupakan seorang omega, dan tak ada hal buruk dari memiliki status tersebut sama sekali.
Waktu menunggu yang mereka butuhkan rupanya cukup lama. Setelah kurang lebih satu jam waktu tambahan, sang dokter pun keluar dari ruangannya. Ekspresi wajahnya sulit diartikan, seperti tertarik dengan kertas dalam genggamannya namun juga bingung disaat yang bersamaan.
"Selamat. Tuan dan Nyonya Lee, saya rasa ini hari keberuntungan kalian," ucap sang dokter sambil tersenyum, tak ada maksud negatif di dalamnya. Kalimat tersebut membuat ketiganya berdiri, tak sabar dengan hasil tes Minho.
Si kecil Lee mundur selangkah, menyembunyikan tubuhnya di balik kaki sang Ibu, khawatir dirinya rupanya merupakan seorang omega.
"Anak kalian, Lee Minho, lahir tanggal 25 Oktober, akan hidup dengan second identity yang langka, enigma."
Pernyataan dokter tersebut membuat pasangan suami istri itu membelalakkan mata mereka terkejut. Sungguh, itu bukanlah sebuah kabar buruk, malahan kabar yang sangat baik. Namun jangan salahkan mereka jika keduanya nampak sangat terkejut, pasalnya seseorang dengan second identity enigma terbilang sangat langka dan jarang ditemui. Biasanya mereka yang memiliki status ini dipengaruhi oleh garis keturunan. Itu artinya, entah kakek-nenek buyut Minho ataupun diatasnya ada yang merupakan seorang enigma.
Dan identitas tersebut secara mengejutkan menurun pada Minho.
"Ibu, apa itu enigma? Apa itu keren?" tanya si kecil.
Sang dokter tersenyum dan menanggapi sikap polos si kecil, "enigma itu identitas kedua yang paling dominan dari semua orang. Selamat, Minho adalah alpha dari segala alpha."
Minho kecil nampak mengangguk, meski tak begitu mengerti maksud dari perkataan sang dokter. Ia hanya peduli apakah statusnya ini keren atau tidak.
"Ayah, apa bagusnya jadi enigma?" tanyanya sembari menoleh pada sang ayah yang mulai memeluknya. Berita mengejutkan ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Minho sejujurnya. Jika ia hidup di zaman dimana kasta masih sangat krusial, maka Minho memiliki kasta tertinggi. Hanya saja hal tersebut sudah tak lumrah di zaman sekarang ini, apapun identitas kedua seseorang, semuanya setara.
Namun tetap saja, menjadi enigma akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Minho di masa depan.
"Minho bisa jatuh cinta sama siapa aja, mendominasi siapa aja, termasuk alpha sekalipun."
Prologue End
Meet our main characters!
Lee Minho (17)
XII Science 1
Hides his second identity, calm, hates noises
Likes cats, soda, americano
Han Jisung (17)
XII Science 1
Visits casino and bar a lot, super noisy
Likes cheesecake, soda, americano
Author's note
Haaaiiii lagiii wkwkwk
Aku kembali dengan book ketigaku hehe. Kali ini lebih santai ketimbang yang sebelumnya tinggal nikmatin alur aja no mikir-mikir.
Jadi alasanku buat book ini adalah karena aku nonton video yang Jisungnya alpha kan terus bingung lah kok si tupai ini alpha, eh ternyata nextnya Lino enigma wkwkkw jadi kepikiran.
Daann ini juga pake bahasa santai buat dialognya (pdhal sy aja ga ngomong lo gue wkwk bukan orang kota T.T), cuma narasinya aja yang formal.
Mata ashita~!
-quokkoala
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA [Minsung] ✔
Fanfiction[Completed] Han Jisung merupakan seorang alpha dominan, setidaknya sebelum ia bertemu dengan sosok Lee Minho yang merupakan seorang enigma, alpha dari segala alpha. "Gue ini alpha sejati, asal lo tau!" "Lo akan tetap jadi omega di bawah enigma kaya...