19

10K 682 74
                                    

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Minho sibuk memikirkan Jisung. Isi kepalanya sibuk menolak perasaan bersalah yang muncul karena perlakuannya pada tupai itu semalam. Ia menebak Jisung pasti akan sangat kesal padanya, obviously.

Lagipula ia juga menyalahkan Jisung yang malah memohon malam itu, ini bukan sepenuhnya salahnya. Minho bahkan bersemu sendiri ketika mengingat bagaimana sayunya tatapan Jisung sembari mengatakan 'please' padanya, bagaimana pemuda itu menahan kenikmatan begitu senggamanya diisi.

Minho bisa gila hanya dengan memikirkannya saja.

"Huft.." pemuda Lee itu menghela nafasnya. Mungkin membeli sepotong cheesecake sepulang sekolah akan sedikit menenangkan tupai yang pastinya tengah merajuk itu.

Ketika ia tengah berjalan di lorong hendak memasuki kelasnya, kedua sorot gelap itu menangkap ketua klubnya, Chan, tengah mengobrol bersama Seungmin.

Astaga, ia ingat tengah memendam emosi pada sang ketua saat ini.

Kedua kakinya ia bawa untuk mendekati mereka, melemparkan tatapan kesal serta memberikan penekanan pada setiap kata yang dilontarkannya. "Gue ga sudi gabung sama klub dance, brengsek lo," ucapnya.

Seungmin yang berada di tengah-tengah mereka seketika bingung dengan kedatangan Minho yang tiba-tiba dan ucapannya yang tergolong kasar, "loh? Kenapa ini?"

Chan segera menangkap maksud dan ucapan Minho. Ia tahu Minho marah padanya perihal permintaan Jisung kemarin. Ayolah, ia tak ingin kehilangan salah satu anggota baru terbaiknya. Chan sudah melihat Minho menari dengan sangat baik, "Ho, tunggu! Gue ga bermaksud--"

Minho memotong ucapannya, "mending lo diem, gue gamau denger penjelasan apapun, atau gue pake cara lain buat bikin lo bungkam dan berhenti gangguin gue."

Merasakan aura emosi yang melekat pada tubuh pemuda Lee tersebut, Chan segera menutup rapat kedua bibirnya dan memilih untuk membungkuk, menandakan bahwa dirinya menyesal telah menuruti permintaan tupai berandalan itu kemarin. Skill menari Minho terlalu berharga untuk disia-siakan.

"Gue mohon tolong tetep stay di klub kita.." ucap Chan, mencoba meyakinkan Minho agar tak membatalkan keputusannya untuk bergabung dengan klubnya.

"Ngga," balas Minho.

"Ho? Lo kenapa?" tanya Seungmin sekali lagi. Masih belum mengerti dengan apa yang sebenarnya tengah terjadi.

Minho mendecak kesal, "lo inget kan dia yang suruh gue ke ruang dance? Taunya malah ketemu omega heat."

Ah, benar juga. Chan saat itu meminta Minho datang di hari yang biasanya tak mereka gunakan untuk latihan. Itu artinya Chan pun terlibat dalam kejadian kemarin. Mengapa Seungmin tidak sadar, ya?

Chan masih berusaha menjelaskan, "beneran gue ga bermaksud gitu. Jisung yang--"

Sekali lagi Minho memotong perkataan pemuda Bang tersebut, "Jisung udah gue bungkam. Kalo lo mau jadi yang kedua, dengan senang hati gue kabulin."

Benar. Kali ini Minho tak ingin bermain-main. Sudah cukup dirinya dipermainkan selama beberapa hari ke belakang. Kini saatnya ia menindak tegas seluruh orang yang terlibat dalam rencana Jisung, bahkan Chan sekalipun.

"Gue minta maaf.." ucap Chan lirih.

Minho tak ingin menyimpan dendam. Setelah mendengar permintaan maaf singkat itu, ia segera melenggang menuju kelas meninggalkan keduanya.

Seungmin menatap Chan sejenak sebelum akhirnya pergi menyusul Minho, "Ho! Tunggu!"


***

ENIGMA [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang