Selama perjalanan pulang, Jisung hanya membungkam mulutnya sembari menatap jalanan dengan pandangan kosong. Minho yang tengah fokus menyetir hanya menghela nafasnya berat. Menghadapi tupai yang tengah merajuk rupanya rumit juga.
"Ji, lo ngambek?" tanya Minho.
Jisung menggeleng ringan dan membantah, "ga, gue ga ngambek. Cuma omega yang ngambek, gue alpha." Pemikiran yang lucu, Jisung sungguh bertindak seperti omega di mata Minho, sama sekali tidak ada sisi keren yang menguar dari dalam dirinya.
Ingin sekali Minho tertawa mendengarnya, namun ia tahan karena situasi yang tak mendukung. "Gue mampir dulu ke toko kue, lo tunggu disini," ucapnya.
"Ngapain?" Jisung menolehkan pandangannya pada Minho.
"Berenang," jawab Minho asal, membuat Jisung mengangkat kedua alisnya bingung. "Ya beli kue lah, apa lagi?" sarkasnya.
Pemuda Han tersebut memajukan bibirnya. Ia sedikit khawatir mengenai alasan Minho kembali ke toko kue. "Kenapa.. lo mau beli cheesecake lagi?" tanyanya pelan.
"Kan lo yang abisin kemarin, diem-diem lagi," ucap Minho. Ya, cheesecake yang kemarin dibelinya tiba-tiba menghilang dari kulkas. Padahal ketika Minho dengan tulus memberikannya, Jisung menolaknya begitu saja. Siapa sangka keesokan harinya makanan manis itu telah menghilang dari tempatnya. Memangnya siapa lagi pelakunya kalau bukan tupai pencuri itu?
"T-tapi lo bilang itu buat gue!" protes Jisung tak terima. Memang benar ia yang memakannya, tetapi kemarin Minho mengatakan bahwa cheesecake itu untuknya, kan? Tidak salah jika ia menghabiskannya.
"Makannya gue mampir, siapa tau lo mau lagi," ucap Minho. Ia sudah mulai melihat toko tujuannya, melambatkan kecepatan mobilnya untuk pergi ke tempat tersebut.
"Gue bukan maniak cheesecake, ya! Gue sukanya kopi," ucap Jisung, kembali memalingkan wajahnya ke luar jendela. Sebenarnya ia maniak kedua-duanya, sih.
Minho menggelengkan kepalanya ringan menghadapi betapa omeganya alpha yang satu ini. "Seinget gue susu kotak di kulkas juga ilang," ucapnya dengan nada datarnya, sedikit sarkas, namun sebenarnya gemas dengan tingkah Jisung.
Jisung menjadi gugup, itu juga merupakan ulahnya, sih. Ia memang menyukai kopi, namun susu juga merupakan minuman kesukaannya. "Mungkin dicuri kucing lo.." bantahnya.
Minho telah selesai memarkirkan mobilnya, ia melepaskan seatbelt hendak keluar dan membeli kembali sepotong cheesecake untuk pemuda berpipi tembam tersebut.
"Kucing gue tiga-tiganya di rumah," tidak mungkin juga Minho membawa semua kucingnya ke rumah Jisung. Ia khawatir akan merepotkan Tuan dan Nyonya Han karena harus mengurus ketiga kucingnya. Untungnya ibunya tak merasa keberatan mengurus Soonie, Dongie, dan Dori ketika Minho pindah ke tempat tinggal pemuda tupai tersebut.
Jisung tak menjawab, sementara Minho malah tiba-tiba terpikirkan hal lucu begitu Jisung mengatakan bahwa susu kotaknya dicuri oleh seekor kucing.
"Berarti lo kucing keempat gue? Then, say meow to me," ucapnya iseng.
Jisung menoleh sembari menunjukkan wajah kesalnya, "berisik banget? Udah sana turun!" ucapnya sembari mengangkat tangan seolah akan memukul Minho.
***
"Ji, gue mau tanya sesuatu," Hyunjin yang baru saja sampai di kelas segera menghampiri sahabatnya itu yang tengah duduk tenang sembari mendengarkan musik dengan earphonenya. Ajaib. Jisung benar-benar menjadi lebih tenang dibandingkan sebelumnya sejak kejadian Minho yang menghukumnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA [Minsung] ✔
Fanfiction[Completed] Han Jisung merupakan seorang alpha dominan, setidaknya sebelum ia bertemu dengan sosok Lee Minho yang merupakan seorang enigma, alpha dari segala alpha. "Gue ini alpha sejati, asal lo tau!" "Lo akan tetap jadi omega di bawah enigma kaya...