33

8K 606 66
                                    

Warning!

A little bit ⚠️


Saat ini Minho dan Jisung telah sampai di tempat mereka menonton drive-in yang telah direncanakan oleh sang enigma sebelumnya. Sesuai janji, Minho lah yang menyetir dan membelikan tiket serta popcorn untuk keduanya. Tentu saja Jisung sungguh bahagia menerima semua itu.

Sebentar lagi film akan dimulai, sekarang ini layar tersebut masih menampilkan beberapa jenis iklan yang membosankan.

"Ho? Kita beneran diizinin, kan?" tanya Jisung sembari mulai mengunyah beberapa popcorn di dalam mulut dengan gigi tupainya.

"Iya, Ji. Gue udah bilang ke semuanya," ucap Minho. Ia sudah meminta izin bahkan sejak kemarin dan tanpa ragu semua orang tua mengizinkan mereka. Jadi yasudah, anggap saja ini merupakan kencan mereka.

Jisung menganggukkan kepalanya. Ia sejujurnya lupa meminta izin, untunglah jika Minho sudah melakukannya terlebih dahulu.

"Tiket film apa yang lo beli?" tanyanya lagi.

Sejujurnya Minho sempat kebingungan jenis film apa yang akan dinikmati oleh keduanya. Ia tak sempat berunding dengan Jisung karena tupai tersebut terus tertidur sepanjang mereka pulang dari taman bunga. Dasar. "Action. Gue juga ngga begitu tau," jawab Minho.

"Kenapa lo pilih itu?" Jisung sebenarnya tak akan banyak protes mengenai film yang dipilih Minho, toh pemuda itu yang membelikan tiket untuknya. Ia hanya sekedar penasaran saja.

Minho mengendikkan bahunya acuh, "entah, posternya bagus jadi gue pilih aja." Memang, suatu film akan terlihat menarik untuk ditonton jika posternya menarik pula. Jadi bukan salahnya jika rupanya film yang ia tonton tidak menyenangkan.

"Padahal lebih seru film horror," gumam Jisung. Ia merupakan penggemar film horror, tetapi jika memang Minho tidak memilihnya mau bagaimana lagi?

"Nanti kalo lo takut bisa-bisa lo peluk gue," ucap Minho asal, ia hanya bercanda saja. Pemuda itu tahu Jisung memang berani untuk urusan perhantuan seperti ini, toh pemuda itu memang seorang alpha.

Meskipun ia harap suatu hari Jisung akan menjadi omeganya, sih.

Jisung segera memberikan tatapan kesal pada pemuda Lee tersebut, "pede banget? Lagian gue bukan penakut."

"Perasaan waktu itu pernah ada yang bilang takut sama film horror sampe gemeter didepan orang tuanya deh--" ucapan Minho segera saja dipotong oleh sang tupai yang lagi-lagi tersulut emosi akibat kalimatnya yang seringkali mengungkit kegiatan panas mereka.

"Ya, itu bohongan, gila! Lo pasang butt plug ke badan gue!" protes Jisung. Menyebalkan sekali Minho ini, rasanya ia ingin menendang pemuda tersebut jika saja tiket menonton kali ini tak ia dapatkan secara cuma-cuma.

Sementara itu, Minho hanya memasang senyuman tipisnya sembari memfokuskan netra gelapnya pada layar yang mulai menampilkan film pilihannya tersebut.


***


"Ho? Lo yakin ini bener film action?" Jisung mengalihkan wajahnya tak berani menatap layar lebih lama dari ini. Ayolah, mengapa film yang Minho bilang merupakan film action tersebut tiba-tiba menampilkan--

--adegan ranjang? Astaga, Jisung sampai bersemu melihatnya.

"Gue juga gatau.." sama bingungnya dengan Jisung, Minho yakin dirinya tak salah memilih tiket. Lagipula ada beberapa adegan berkelahi di scene awal tadi, hanya saja di tengah-tengah film tiba-tiba muncul adegan seperti ini.

ENIGMA [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang