26 ⚠️

18.3K 763 110
                                    

Warning!

Chapter ini mengandung adegan dewasa, silakan untuk tidak membacanya jika merasa kurang nyaman.

⚠️⚠️⚠️


"Jisung.." Minho bergumam begitu mendapati sang tupai tiba-tiba membuka pintu kamarnya dan menghampiri dirinya yang tengah terduduk di tepi ranjang.

Ingin tahu sesuatu? Minho tak pernah mengunci pintu kamarnya sebenarnya. Ia hanya menguncinya dengan sengaja sore tadi karena penciumannya menangkap aroma orang asing memasuki rumahnya, yakni Seungmin.

Untuk Jisung? Pintu itu takkan pernah ia kunci.

"Lo mau ngapain?" pemuda Lee itu tak menyangka Jisung akan menghampirinya, apalagi dengan feromon mintnya yang menguar setelah bermain dengan dirinya sendiri dan tentu saja Minho dapat mendeteksi hal itu. Penampilannya sedikit berantakan dan tubuhnya agak berkeringat.

Sangat menggoda.


Cklek!


Jisung menutup pintu dan menguncinya, mengundang tatapan bingung dari Minho. Tidakkah ia tahu bahwa Minho bisa menyerangnya kapan saja? Mengapa pemuda berpipi gembil itu malah masuk ke dalam kandang singa?

"Ji.. lo tau kan konsekuensinya kalo lo dateng kesini?" tanya Minho, memastikan bahwa Jisung datang kemari dalam keadaan sadar. Hey, sudah cukup dirinya dihindari belakangan ini karena hukuman yang ia berikan saat itu. Membujuk seekor tupai yang tengah merajuk itu tidak mudah, tahu?

Jisung berjalan perlahan mendekati Minho, memandangnya sekilas sebelum berkata, "gue tau.."

Ia naik ke atas pangkuan Minho, menggeliat sejenak begitu merasakan bagian selatan keduanya bertemu, kemudian mendorong tubuh tegap itu perlahan untuk berbaring.

"Biarin gue bantuin lo.." ucapnya sembari mengambil sebuah pengaman yang sebelumnya telah ia siapkan dalam saku lalu menggigitnya sejenak.

Minho menatap Jisung tak percaya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Jisung hingga pemuda itu ingin membantunya meredakan rutnya? Dengan kata lain.. bercinta dengannya?

Pemuda Han itu melepas kausnya, memperlihatkan kedua nipplenya yang dijepit dengan benda yang Minho beli untuknya saat itu. Kupu-kupu silver yang menggantung disana masih terlihat cantik, menghiasi tubuh Jisung yang ramping dan pas untuk digenggam.

Melenguh sejenak merasakan gesekan yang Jisung buat pada tubuh keduanya, Minho memandang sang tupai yang mulai merobek plastik pengaman itu dengan gigi lucunya. Jisung membalas sorot gelap Minho dengan tatapan sayunya yang mampu mengundang hawa nafsu siapapun memuncak.

"Want me to ride you?"


***


Hembusan angin malam yang menyusup dari sela-sela ventilasi kali ini seolah tak ada gunanya sama sekali. Mau seberapa kencang dan seberapa dingin udara malam, semuanya seolah tak mampu menyejukkan aktivitas kedua insan yang tengah sibuk menyatukan tubuh mereka di atas tempat tidur itu.

Panas sekali, padahal di luar cuaca sedang dingin.

"Hnghh.. Minho~" Jisung terdengar sangat lirih begitu pemuda itu menggerakkan tubuhnya di atas Minho. Pakaian keduanya sudah berceceran secara acak. Sangat mengganggu kegiatan, lebih baik disingkirkan saja.

Saat ini hasrat keduanya benar-benar terpenuhi setelah saling menahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jisung telah memutuskannya. Ia memilih untuk membantu Minho dan terjun ke dalam jurang sekalian daripada harus terus menahannya lebih lama lagi.

ENIGMA [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang