03.Bolehkah tidur dengamu?

23K 1.8K 15
                                    

Brian menoleh dan terkejut mendapati banyak wajah asing kecuali dua lelaki kembar beda dua tahunnya, ada perasaan marah dan iri, tentu saja saat kecil Brian selalu dibanding-bandingkan dengan Saudara kembar lelaki itu.

"Oh ternyata Kak Binar, Kakak memotong rambut sebahu dan memakai pakaian pria apa kakak tidak salah?" Tanya Viona dengan suara lembut, yang akan terdengar memuakkan jika Binar kembali dari menangkap kelinci.

Brian tertegun dengan perempuan yang diapit oleh lelaki tampan dan Altheza kakaknya.

Sedangkan Atthala dan Altheza tahu betul itu bukanlah Binar melainkan kembaran Binar yang sudah lama tak mereka lihat, yang mereka tahu Brian di kurung karena selalu membuat onar sama seperti Binar.

"Kau yakin dia Binar, dia terlihat berbeda," Ucap Hendrick putera Earl Barak

Geng putera mahkota terdiri dari Kenzo Liodra De Prestenbach putera Grand Duke Prestenbach adik dari kaisar saat ini yaitu ayah putera mahkota, kemudian Atthala dan Altheza dari Duke Atthanasia, lalu Richard Fleo De Knightdale putera Duke Knightdale, lalu Felix Samu De Fresta anak dari Marquess Fresta, Hendrick Erlys De Barack putera Earl Barak,

"Kenapa kau ada disini? Bukannya kau masih di kurung?" Tanya Altheza dengan raut wajah yang sulit diartikan,

Sedangkan Brian acuh dengan memalingkan muka menatap kebawah dengan menggenggam erat bunga yang diberikan Binar,

"Huh, tidak Binar tidak kau sama saja ya mengesalkan!" Teriak Altheza,

"Dia siapa?" Tanya Felix pada akhirnya,

"Kembaran Binar, dia dikurung karena selalu di buat onar, tapi tidak tahu kenapa sekarang dia ada disini." Ucap Altheza, sedangkan Atthala hanya diam.

Viona tertegun mendapati kembaran Binar,

"Tapi dia seperti pria."

"Dia memang pria, Binar dan dia kembar beda jenis, tidak sepertiku dan Atthala yang kembar sejenis." Jelas Altheza dengan suara lembut karena berbicara dengan Viona,

Brian tidak terusik meski dia mendengar dengan baik Altheza yang sangat ramah dengan gadis asing itu,

"Aku mendapatkan dua kelinci gemuk!" Sahutan seseorang membuat semua orang menoleh kearahnya, Binar tak sadar dan masih menjunjung tinggi dua kelinci hasil buruannya dengan tangan kiri yang berkacak pinggang dan jangan lupakan senyum sinis disana,

Brian tersenyum dan bertepuk tangan, tapi senyum Binar memudar kala mendapati banyak manusia yang menatapnya heran.

Binar berdehem,

"Aku tak menyangka Nona manja sepertimu bisa mendapatkan buruan gemuk itu." Ucap Richard dengan nada sinisnya,

"Kak Richard jangan seperti itu, Kak Binar sungguh hebat dapat mendapatkan kelinci sebesar itu." Ucap Viona yang terdengar sangat lembut bak suara surga, tapi bagi Binar itu adalah alunan yang menggelikan,

Binar berjalan mendekati Brian dan mengabaikan suara-suara itu,

"Kau tuli ya, Viona memujimu, setidaknya kau balas reaksinya." Ucap Richard,

Namun Binar mengabaikan dan matanya hanya tertuju pada Brian yang terlihat bingung dengan kondisi ini, dia pikir mereka juga berteman dengan Binar atau kedua kakaknya itu sudah berdamai dengan Binar, namun nyatanya salah.

"Kau bisa memegang kelinci ini tidak? agar aku dapat menggendongmu." Tanya Binar dengan lembut,

Suara yang mereka mendengar dingin tadi siang sekarang menjadi lembut di depan seseorang, mereka tertegun sendiri apalagi Atthala dan Altheza,

Brian mengangguk dan memeluk kelinci itu yang ternyata sudah mati,

Tadinya Binar akan membersihkan Kelinci itu di sungai dan menyatenya di sekitar sungai, tapi sekelompok pengganggu justru datang,

"A a mpat a gus u u embelsih an i i" (ada tempat bagus untuk membersihkan ini)" kata Brian,

"Dia gagu?" Lirih Richard yang dapat di dengar geng nya sendiri,

Binar mengangkat Brian ala bridal style dan membawanya pergi dari sana melewati sekelompok geng putera mahkota,

Dan disinilah Binar berada, di belakang gudang dan dibawah aliran sungai, dia membersihkan kelincinya sendiri, sedangkan Brian di tinggal di taman belakang di temani Frita dan secangkir teh,

Binar menyindiknya dengan rapi dan terdapat ratusan tusuk sate yang sudah siap untuk dibakar,

"Nona sini biar saya yang bawa" Frita mengambil baskom berisi sate kelinci itu dan membawanya keatas meja,

Dia memperhatikan Nona Mudanya yang begitu trampil mengolah bumbu dan membalurinya ke sate daging kelinci, Brian pun tersenyum memperhatikan kembarannya itu yang terlihat amat cekatan,

"Berapa banyak daging yang bisa kalian makan, aku mungkin dua puluh tusuk."

Brian berfikir dan memberikan tanda jika dia bisa memakan tiga puluh tusuk, Frita agak ragu untuk mengatakannya, karena dia tidak pantas makan bersama Nonanya.

"Katakan saja Frita, jangan merasa tak pantas." Ucap Binar, Brian juga mengangguk,

"Sa-saya mungkin sepuluh tusuk Nona. Potongannya cukup besar." Kata Frita lagi,

Akhirnya Binar memisahkan tujuh puluh sate kelinci untuknya dan Brian juga Frita. Sisanya adalah sembilan puluh tusuk sate, dengan berat hati dia akan memberikan itu untuk para manusia laknat di dalam rumah yang sebentar lagi akan melaksanakan makan malam.

Di bantu Frita menyalakan api unggun, Brian mendekat dan juga mengipasi api, sembilan puluh tusuk sate itu dibawa masuk oleh Frita, empat puluh tusuk akan dihidangkan di meja makan, dan lima puluh tusuk akan diberikan para koki dan pelayan,

"Ini enak kau yang memasak Frita?" Tanya koki,

"Ini dimasak oleh Nona Muda Binar" yang mendengar pun menganga tak percaya,

Sedangkan yang dibicarakan sedang memandang Brian dengan terpesona, bagaimana bisa ada orang yang tampan dan cantik secara bersamaan, Brian sedang lahap memakan sate buatan Binar yang kata Brian itu sangat enak, Frita pun sama sekembalinya dari dapur ikut makan bersama Nona Muda Dan Tuan Mudanya di taman belakang,

****
Duke dan Duchess Athanasia dan para Tuan Muda, Putera Mahkota dan Viona mereka segera makan, namun daging yang ditusuk sangat membuat penasaran Altheza dan dia mengambilnya kemudian memakannya,

"Ini sangat enak, cobalah" mereka semua pun mencobanya,

"Ini enak, menu apa ini Koki?" Tanya Duchess, semuanya mengangguk setuju jika makanan itu sangat enak,

"Ini namanya sate kelinci Yang Mulia Duchess, menu ini di buat oleh Nona Muda Binar"

Richard, Altheza dan Putera Mahkota tersedak ketika koki selesai menjelaskan apalagi jika yang memasak adalah Binar,

"Benarkah?" Beo Duke Athanasia,

"Saya tidak berani berbohong Yang Mulia Duke,"

"Lalu dimana Binar?" Tanya Putera Mahkota membuat Viona mengepalkan kedua tangannya,

"Nona muda mungkin ada di kamarnya. Sepertinya Nona muda sudah makan."

*****
Binar membiarkan Brian bersandar pada dirinya, dan ia menatap langit yang sangat indah dengan kerlap kerlip bintang di atas sana,

"Aku akan tidur di kamarmu, kamarku sepertinya belum siap. Apa tak masalah?" Tanya Binar,

Brian menegakkan tubuhnya, ada apa dengan maksud kamar Binar belum selesai. Mengerti kebingungan Brian, Binar tersenyum dan membenarkan anak rambut Brian yang menutupi mata Brian,

"Kamarku sedang di rombak agar lebih cantik dan elegan, boleh kan aku tidur denganmu?"

[END] Transmigrasi Ke Tubuh Puteri Duke Yang Diabaikan✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang