14. Kalau begitu, ayo ke kediamanku!

16.5K 1.1K 15
                                    

Binar melongo dalam dekapan Kenzo, apa dia tidak salah dengar, Kenzo bilang rindu sama dia. Binar yakin wajahnya saat ini merah Semerah kepiting rebus.

Dasar lemah,
Gitu aja baperan,
Ini pasti tubuh Binar yang asli,
Jantung sialan, berhentilah berdebar tak karuan!

Binar merutuki dirinya sendiri dalam dekapan Kenzo, hanya saja dia bahkan tidak membalas pelukan dari Kenzo, karena dia bingung dengan perasaannya sendiri. Tapi tidak di pungkiri, rasa nyaman dan seperti terlindungi saat selalu bersama Kenzo. Perasaan apa itu? Apa cinta?

Bullshit,
Tidak ada cinta disini, semua omong kosong belaka, semua hanya terkait kedudukan dan kekuasaan, juga harta.

"Tolong lepaskan Yang Mulia"

"Tidak akan, nanti anda kabur lagi"

What?!!!

Rahang Binar jatuh ke bawah, hoo apa ini si dewa perang yang dingin itu, kenapa sekarang malah seperti anak anjing yang jatuh ke selokan, bercanda,

"Saya tidak akan kemana-mana, pelukan anda terlalu erat, saya sulit bernafas." Ucap Binar, Kenzo pun melepaskan pelukannya, tapi dia secepat kilat menggenggam tangan Binar,

Binar awkward dengan keadaan saat ini, tapi akhirnya dia berjalan beriringan dengan Kenzo.

"Ayo naik ke kuda milik saya, saya takut anda lelah berjalan." Kenzo berucap manis, perempuan lain pasti akan langsung salto setelah mendengar itu, tapi lain dengan Binar, dia rasanya ingin muntah atau minimal melempar Kenzo ke dalam hutan rimba terkutuk.

"Ekhem, baiklah, tapi omong-omong kenapa anda bisa ada disini Yang Mulia?"

Tempat ini sangat jauh dari Ibu Kota, dan masih banyak pepohonan yang mengelilingi desa tadi,

Kenzo membantu Binar menaiki kudanya, dan kemudian disusul Kenzo di belakang, membuat seperti Kenzo memeluk Binar dari belakang. Ekhemm bukankah itu terlalu dekat, Binar bisa merasakan dada dan perut keras seorang Kenzo, dan jangan lupakan sesuatu yang menggelitik di pantat Binar, uhukk.

"Saya sedang melakukan misi yang diberikan Ayahanda saya." sahutan Kenzo dengan tenang,

"Bisa anda mundur sedikit, sepertinya saya kurang nyaman" cicit Binar,

"Tidak bisa"

'sialan'

*****

Hari demi hari dan berganti tahun, kini Usia Binar adalah 17 tahun, tahun depan dia akan melakukan debutante dan tengah memantapkan hati untuk bersiap bertemu mantan keluarga dan mantan calon mertuanya.

Usaha makanan Binar juga sudah terkenal dan ramai, bahkan Binar juga sering mendapatkan permintaan untuk acara jamuan, hidupnya tenang karena tidak ada Viona yang selama satu tahun lebih ini mengganggunya.

Iya meskipun Kenzo dan duo kembar Athanasia itu sering kemari, Binar pun sering adu bacot dengan Altheza tapi nampaknya Altheza tidak kapok juga untuk berargumen dengan Binar. Buktinya Altheza akan terus datang ke rumah makan Binar,

Lalu Kenzo juga sering datang sejak hari dimana mereka bertemu di hutan saat itu, tapi ada yang berbeda, Kenzo selalu tersenyum di depannya dan lembut, serta dengan sendirinya membantu Binar yang tengah kesusahan, tahukan kalian bahwa hal itu tidak baik untuk Binar. Jantung Binar berdebar setiap saat jika Kenzo berada di dekatnya.

Seperti saat ini, toko akan segera di buka dan Kenzo sudah dari tadi pagi buta di depan pintu dan saat di buka, Brian ingin memukulnya tapi tidak jadi, mengingat kedudukan Kenzo yang setara dengan orang kekaisaran.

Jadi biarkan saja, dan sekarang orang itu tengah membersihkan kursi dan meja yang biasa diduduki pelanggan.

"Anda tidak pantas melakukannya Yang Mulia, duduk lah dan akan saya siapkan sarapan untuk anda."

Ajaibnya Kenzo menurut seperti anak anjing yang di titah majikannya. Brian hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,

"Aya ucin" (dasar bucin) ucap Brian, namun di dengar oleh Kenzo yang hanya di balas hendikkan bahu,

Iya, Brian sudah banyak belajar kosa kata dari dunia Binar yang dulu, itu karena tidak sengaja, Brian jadi bertanya-tanya maksud dari setiap kata yang dilontarkan Binar,

"Makanlah, anda datang sepagi ini untuk sepiring ini kan?" Ucap Binar yang meletakkan semangkuk bubur ayam,

Iya Kenzo selalu memesan makanan itu setiap pagi, Kenzo tersenyum dan mulai makan dengan sikap kebangsawanannya. Seperti pangeran, dia sangat tampan, batin Binar

Tak menampiknya, sepertinya Binar memang jatuh hati dengan Kenzo, dan Brian juga merasakannya.

****
"Yang Mulia, apa anda di dalam?" Seorang gadis dengan gaun dan rambutnya yang merah menggoda, berkata penuh lemah lembut. Iya dialah Viona,

"Masuk"

Viona pun masuk ke ruang kerja Charlos dengan berjalan penuh menggoda, sedangkan Charlos tertegun dengan dandanan Viona yang seperti jalang, mengangkat sebelah alisnya, Viona memang sering sekali datang dengan pakaian menggoda seperti itu, dan jangan lupakan wajahnya yang sangat cantik dengan polesan make up tipis, kedua pipinya tampak merona.

Lelaki normal pasti akan sangat menginginkannya, tapi berbeda dengan Charlos, dia seperti tidak mengenal sosok Viona yang dulu, yang sederhana dan tutur kata yang tidak menggoda. Belajar dari siapa dia,

"Ada apa Viona?" Geram Charlos, tentu saja karena saat ini Viona duduk dipangkuannya dan menempelkan dadanya pada dada bidang Charlos, jangan lupakan senyuman menggoda itu,

"Apa saya mengangganggu anda" bisik Viona sensual, dia sering sekali menggoda Charlos berharap akan berkahir di ranjang, tapi selalu berkahir penolakan. Charlos bersi keras akan menyentuh Viona jika sudah disahkan.

"Iya, turunlah sekarang" perkataan itu membuat Viona cemberut, tapi sejurus kemudian Charlos memeluk pinggangnya dan mencium bibir Viona sekilas,

"Turunlah dan setelah ini saya akan menemui anda, kita habiskan waktu bersama di rumah kaca sambil minum teh, bagaimana?"

"Apa tidak mau di kamar saya saja Yang Mulia?" Viona menggambar pola abstrak di dada Charlos yang terekspos sedikit,

"Tidak Viona, saya harus menahan diri untuk tidak menyentuh ansa sebelum kita disahkan." Tegas Charlos, Viona diam-diam merotasikan kedua matanya mendengar penuturan penolakan yang sering sekali Charlos lontarkan padanya.

"Baiklah Yang Mulia saya permisi dulu" ucap Viona yang bangkit dan berjalan keluar dari ruang kerja Charlos.

"Sikapnya tidak mencerminkan gadis baik-baik saja, saya harap pilihan anda tepat Yang Mulia." Sinis Nona Albert yang dari tadi sebenarnya duduk di sofa ruang kerja Charlos, tapi Viona tidak melihatnya karena Viona hanya fokus pada Charlos yang duduk di kursi kerjanya.

"Hmmm, itu bukan urusan anda Aeeza, kerjakan saja."

Iya, Aeeza dan Charlos adalah sepupu dari Yang Mulia Ratu, atau Ibu Charlos adalah adik dari ayahnya Aeeza.

Aeeza hanya menghendikkan bahunya, dia juga malas jika harus membahas gadis rendahan macam Viona.

Sedangkan Viona yang tengah kesal, menendang-nendang kakinya ke udara, kenapa sangat susah sekali merayu Charlos, benar-benar lelaki yang taat aturan kuno.

Viona tersentak saat ada sepasang lengan yang memeluknya dari belakang saat tahu orangnya, Viona tersenyum genit,

"Kenapa dengan wajah anda yang kesal itu?" Richard orang itu mengecup bahu Viona yang terekspos,

"Jangan disini, Richard, nanti ketahuan" tolak Viona dengan sensual,

"Kalau begitu ayo ke kediaman saya, saya sangat merindukan kehebatan ranjang anda"

Hai, siapa yang kemarin malam nungguin????
Maaf ya baru up, kemarin lagi enggak enak badan jadi tau-tau udah pagi aja,

[END] Transmigrasi Ke Tubuh Puteri Duke Yang Diabaikan✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang