Binar sedang berfikir, bagaimana caranya agar dia bisa menjauhi semua orang yang ada di sini. Pergi membawa Brian dan Frita itu sudah cukup, dan membuat putera mahkota memutuskan pertunangan mereka.
"Aku tak tahu apa yang sedang kau rencanakan, tapi bila itu semua hanya untuk menarik perhatianku, itu hanya ada dalam mimpimu, Nona!"
Binar tersentak dengan suara itu, saat menoleh dia adalah putera mahkota, Binar merotasikan bola matanya malas. Hal itu tidak luput dari pandangan Charlos.
"Saya tidak paham, kenapa putera mahkota yang memiliki kedudukan di kekaisaran ini justru lebih memilih tinggal di kediaman Duke, oh apakah untuk menjaga si lemah Viona? Jika iya kenapa tidak nikahi saja gadis lemah itu Putera Mahkota"
Charlos tidak menyangka bahwa pertanyaannya justru dijawab seperti itu oleh Binar,
"Itu yang aku inginkan, tapi serangga sepertimu membuat semuanya tidak bisa terkendali dengan baik di tanganku."
"Kalau begitu bukankah anda tidak cukup berkuasa, lemah" balas Binar
Charlos mengepalkan kedua tangannya erat kemudian maju dan mencengkeram erat dagu Binar, bukannya marah seperti apa yang ada di otaknya, Charlos terdiam menatap wajah ayu Binar yang tidak di poles make up tebal seperti biasanya.
"Terpesona hm? Sayangnya saya justru muak terlalu dekat seperti ini dengan anda Yang Mulia!" Desis Binar,
"Charlos" sebuah suara lembut menginterupsi keduanya, Charlos menatap gadis itu lembut, siapa lagi kalau bukan Viona.
Viona tertegun kala dia melihat Charlos yang mencengkeram dagu Binar, Viona pikir keduanya akan berciuman jadi dia memanggil Charlos dengan lemah lembut dan itu berhasil menarik atensi Charlos sendiri.
Binar mendengus dan pergi begitu saja, dia tidak mau melihat adegan picisan duo protagonis itu, tapi saat di belokkan lorong kediamannya, ia menabrak dada keras seseorang dan hampir terjatuh jika orang itu tidak menariknya dalam pelukannya,
What the hell.....
Ini adalah malaikat maut Binar yang lain, oh astaga, tapi Binar justru cukup candu dengan wajah yang tinggi diatasnya menatapnya tajam dengan warna mata sebiru lautan.
"Anda berat ya"
"Apa?!"
Binar pun berdiri dan gugup, apa dia ketauan menatap penuh keterpesonaan kepada malaikat mautnya yang lain, hell no!
"Sebaiknya anda pulang Grand Duke muda, anda seperti tidak punya kediaman saja"
"Ternyata kau masih sama saja ya, mengusir kami ketika sedang menginap disini" ucap Grand Duke Muda, Oalah Kenzo yang berperan memenggal kepala Binar diakhir hidupnya.
"Memang siapa yang bilang saya berubah?"
Oh Binar jadi berfikir apa dia goda saja ya si Grand Duke Muda ini, siapa tahu kan dia bisa terbebas dari pertunangannya dengan Charlos, meskipun kehidupannya dulu dia tidak pernah merasakan jatuh cinta karena dia merasa dirinya tidak pantas untuk siapapun.
Iya Seira pernah terjebak dalam one night stand saat bekerja di bar, dia yang memang penasaran sepertinya tak masalah mencobanya, apalagi dia tidak punya keluarga yang akan dipermalukan dengan tingkah jalang di dunia malam.
"Apa yang kau pikirkan? Dasar mesum!"
Binar melotot kepada Kenzo, apa Kenzo tahu apa yang sedang Binar pikirkan.
"A-apa maksudmu Tuan Muda! Pergi sana" Binar jadi gugup sendiri kan,
"Terbaca kok wajah mesummu itu," sahut Kenzo dengan melipat kedua tangannya di dadanya.
Tapi sialnya kaki Binar malah tersandung kakinya sendiri dan dia menubruk Kenzo dan bibir mereka bersentuhan, keduanya mematung bersama.
'ciuman gue, itu pasti pertama buat bibir Binar ini kan?'
'sial, lembut banget'
"Ekhem!"
Deheman seseorang membuat Binar bangkit dari posisinya yang berada diatas Kenzo, sungguh tidak elit sama sekali."Apa yang kau lihat Felix" tanya Kenzo
"Dia tunangan Putera Mahkota Yang Mulia" balas Felix
"Tunangan tak dianggap" Kenzo menyeringai diakhir katanya,
*****
Viona menggigit kuku jempolnya, dia merasa Binar mulai berubah dan membuat semua atensi kini mengarah pada Binar.
Viona tidak suka itu, semua perhatian harus tertuju padanya, termasuk si Grand Duke Muda Prestenbach itu.
Dia melihatnya, Grand Duke Muda itu dari awal memang hanya diam dan tak terlihat memihak siapa saja, tapi melihat tadi interaksi antara dia dan Binar, Viona merasa cemburu. Meski selalu berada di dekat Grand Duke Muda karena dia adalah sepupu Putera Mahkota, Viona masih merasa pemuda itu jauh dari cengkeramannya.
"Binar sialan itu harus segera pergi dari sini kan, biar aku yang jadi Lady Athanasia satu-satunya disini. Aku harus menyusun rencana agar dia di usir dari kediaman Duke." Viona mengangguk mengiyakan pemikirannya sendiri,
****
Binar mengendap untuk sampai di gerbang belakang kediaman Athanasia, dia akan membeli bubuk bunga dan sayuran yang ia butuhkan untuk resep yang akan dia pasarkan nantinya,
Selesai berbelanja, dia justru dihadapkan dengan malaikat mautnya lagi, Binar mendesah lelah.
"Ada apa dengan sikapmu itu, kau merasa bahagia kan bisa berpapasan denganku"
"Bahagia yourhead!" Sahut Binar, Kenzo mengernyit bingung dengan perkataan Binar barusan,
"Saya permisi yang mulia, tidak ada gunanya berbicara dengan sekutu putera mahkota seperti anda."
Saat Binar berbalik, Kenzo menangkap telapak tangan Binar dan membuat Binar seperti menggenggam sesuatu.
'Batu sihir perekam?' batin Binar,
"Mungkin kau akan membutuhkannya" ucap Kenzo ketika melihat keterdiaman Binar,
"Anda tak perlu seperti ini pada saya Yang Mulia, tolong bersikap seperti biasa saja, abaikanlah saya." Ucap Binar yang berusaha mengembalikan batu sihir itu,
Namun Kenzo justru pergi begitu saja, dan Binar kembali menatap batu sihir perekam itu, di dunia ini banyak sekali sihir dan Binar tidak tahu apakah tubuh ini juga punya sihir atau tidak.
Saat sampai di kediamannya dia melihat Viona yang tersenyum remeh padanya, Binar mengernyitkan dahinya.
"Kau merencanakan agar semua orang memperhatikanmu kan? Kau pikir semudah itu merebut atensi semua orang dari ku hah!"
"Dasar gila!" Umpat Binar
Arrrrggghhhhh
Binar menatap datar Viona yang menusuk dirinya dengan belati, dan kemudian semua orang keluar, omong-omong teman-teman kembar sejenis sudah kembali ke kediaman masing-masing yang ada disini tentu saja Duke dan Duchess Athanasia dan si duo kembar Athanasia dan kembaran Binar sendiri, Brian.
"Viona!" Itu suara Altheza,
"Apa yang kamu lakukan!" Duchess berteriak marah pada Binar yang hanya menatap datar lurus kepada Viona sebelum tarikan seseorang dan setelahnya kepalanya terasa berdengung karena tamparan kuat seseorang, iya dialah Duke Athanasia.
"Apalagi sekarang, saya pikir kamu sudah berubah dengan tidak membuat ulah lagi, tapi saya salah, sepertinya kamu sedang merencanakan hal besar ya!" Duke berteriak marah pada Binar,
"Dasar tidak berguna!" Duchess pun memukul bahu Binar dengan keras,
"Kemari kau!"
Viona tersenyum senang saat Binar di keroyok keluarganya sendiri dan sekarang Binar di bawa keruang kerja Duke,
"Kau harus di beri pelajaran Binar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Transmigrasi Ke Tubuh Puteri Duke Yang Diabaikan✓✓
Roman d'amourTOLONG BACA DESKRIPSI DENGAN CERMAT!! BUDAYAKAN BACA DESKRIPSI LEBIH DULU!! MURNI KARANGAN SAYA, JIKA MEMANG ADA KEMIRIPAN, KATAKAN PADA SAYA! SILAHKAN KRITIK DAN SARAN DENGAN SOPAN! Seingat Seira dia tertidur setelah meminum pil obat tidur, tapi sa...