13. Aku merindukanmu!

17.8K 1.3K 11
                                    

Apa tadi?
Apa Binar tidak salah dengar? Seorang Charlos? Si putera mahkota meminta maaf padanya? Oh apa dunia sudah terbalik.

"Apalagi ini Yang Mulia, saya rasa kita tidak saling mengenal sebelumnya, lalu kenapa anda tiba-tiba minta maaf pada saya?" Tanya Binar,

'apa kepalanya kejedot tembok?' batin Binar

"Tidak apa hanya ingin minta maaf saja, apa salah? Meski sebenarnya anda yang harusnya minta maaf pada saya, atas kejadian beberapa Minggu yang lalu" songong Charlos,

Hoo tidak berubah rupanya sifat songong itu, dan lagi apa yang di lakukan Tuan Muda Pertama Duke Athanasia ini, menatapnya prihatin, wah pengen sekali di colok Binar rupanya.

"Hentikan tatapan itu Tuan Muda, kalian sudah selesai makan kan? Silahkan keluar!"

"Anda berani mengusir saya yang seorang putera mahkota?" Charlos menatap Binar tak percaya,

"Lalu kenapa? Kita sama-sama makan nasi btw"

"B-btw?"

Haishhh Binar lupa jika ini bukanlah dunianya dulu,

"Anda keterlaluan Binar!" Atthala menggertakan giginya, dia lelah mencari keberadaan Binar, tapi sikap Binar sama saja tidak berubah, tapi omong-omong kan yang inisiatif nyari kan si Atthala sendiri, kenapa jadi nyalahin Binar?

"Gini ya anda sama kakak anda yang lelah mencari anda kesana-kesini?" Tanya Atthala, membuat Charlos dan Binar melongo tak percaya,

"Tidak ada yang meminta anda untuk mencari saya bukan? Itu inisiatif anda sendiri, kalau tidak sesuai ekspetasi ya sudah, jangan memaksa, dasar lelaki!" Sinis Binar, membuat kedua lelaki seumuran itu kembali menatap Binar tak percaya, kalau dibuat komik mungkin rahang Atthala dan Charlos jatuh gitu-gitu.

"Wah benar-benar -" ucapan Charlos terpotong oleh seseorang,

"Selamat siang Yang Mulia Putera mahkota, semoga berkah dewa Matahari selalu memberkati anda, salam Tuan Muda Athanasia"

Charlos mengangguk, sedangkan Atthala membungkuk hormat tidak terlalu kebawah.

Yang menyapa mereka adalah Nona Muda Albert, Puteri Duke Albert yang terkenal kejam di Medan perang, gadis itu sudah memenangkan banyak peperangan sejak usianya 13 tahun, bersama Atthala dan Altheza mereka bertiga pernah menjadi sekutu.

"Rumah makan ini sedang ramai, tidak baik bertengkar disini, ada baiknya mencari ruang untuk menyelesaikan masalah kalian," peringat Aeeza,

"Tidak ada masalah disini Nona, hanya saja dua pria ini yang ngotot untuk bicara padahal saya sedang sibuk." Jawab Binar,

"Bukankah tidak bagus menghalangi bos pemilik usaha di jam kerja Yang Mulia?" Tanya Aeeza,

Charlos berdehem, ya benar juga, sedangkan Atthala menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu Binar yang tersenyum sinis kepada Charlos dan Atthala,

"Kalau begitu kami permisi, semoga nanti kita bertemu disaat anda senggang Binar" pamit Atthala,

"Ya ya ya"
'aku harap kau tidak datang lagi sialan, dasar serangga pengganggu' sinis Binar dalam hati.

Atthala dan Charlos pun pergi dari rumah makan Binar, dan Binar menatap Aeeza takjub, dia bahkan tidak terpengaruh dengan kekuasaan Charlos,

"Terimakasih jika anda sedang mengagumi saya." Celetuk Aeeza membuat Binar gelagapan,

"Saya tidak bisa membaca pikiran tapi raut wajah anda memberitahu semuanya" jelas Aeeza tidak membiarkan Binar berbicara sedikitpun, kemudian pergi lagi menuju kasir untuk mengganggu Brian atau menggodanya,

"Wah baru saja saya akan mengatainya seorang peramal, tapi sudahlah, dia memang gadis yang keren, cowok yang pantas dengannya ya harus sebanding dengannya."

*****
Disinilah Binar setelah menutup tokonya, dia datang ke daerah kumuh yang diyakini tempat lahir Viona.

Iya Binar datang kemari karena penasaran, juga untuk memastikan apa benar kedua orang tua Viona sudah meninggal dan terlebih di bunuh oleh anak mereka sendiri?

"Permisi Nek" sapa Binar kepada seorang nenek yang berjalan tertatih dan bungkuk,

"Iya Cu, ada yang bisa Nenek banting?"

What???

"Bercanda saya Cu, ada apa?" Kekeh nenek itu,

"Apa Nenek tahu kediaman, Keluarga Baron Horison?"

Iya Viona keluarga Baron, tapi dari kelas menengah ke bawah.

"Oh rumah itu sudah kosong, satu keluarga di bantai perampok Nona" ucap sang Nenek membuat Binar melongo tak percaya,

"Dibantai perampok Nek? Lalu apa Nenek kenal Viona?" Tanya Binar,

"Viona Horison? Dia anak perempuan si Baron dari selir, hidupnya sangat buruk, diperlakukan tidak baik oleh ayahnya sendiri dan saudara dari istri sah ayahnya, dia mungkin juga mati atau dibawa perampok, mengingat hanya tubuhnya saja yang tidak ada saat di periksa oleh aparat penegak hukum kerajaan." Ucap sang Nenek,

Hooh begitu, ada benarnya memang di rampok, tapi uang seberapa yang di jarah atau berapa uang yang Viona bayar untuk si perampok itu, ya mungkin dengan tubuhnya, uhuk.

"Kalau begitu saya pamit ya Nek, oh ya ini ada sedikit makanan untuk Nenek dan juga sedikit uang" Binar menyelipkan barang itu di tangan sang nenek,

"Aduh anda baik sekali, sering-seringlah kemari ya, jika anda butuh informasi di sini jangan sungkan untuk menemui saya." ucap sang Nenek, dan Binar hanya tersenyum saja, toh dia hanya mencari tahu sedikit dan akan menyimpulkan sendiri, dia selalu percaya diri dengan kesimpulan yang ia buat sendiri.

Di sepanjang perjalanan Binar memikirkan kemungkinan kemungkinan yang bisa saja terjadi saya itu.

Viona mungkin dendam jika seperti apa yang nenek itu ceritakan pastilah Viona dendam, tapi kenapa harus sampai seperti itu, melenyapkan keluarganya sendiri, emang durhaka itu anak.

Kalau dia benar-benar di sahkan menjadi Puteri mahkota, mau jadi apa negeri ini memiliki calon ratu seperti Viona. Kasihan sekali Charlos, eiitts tapi ya apa benar semulus itu Viona akan naik tahta, Binar pun terkekeh memikirkan banyak rencana untuk membalas perlakuan Viona pada Binar,

"Aku tak sabar hari debutante ku, cepatlah datang" ucap Binar dengan riang dan bersenandung di sepanjang jalan,

Tapi entah kenapa dia merasa seperti ada yang mengikutinya atau sedang mengawasinya. Binar menelan ludahnya, dia belum bisa bela diri, terkait dia yang memukul Viona dan Charlos saat itu, mungkin itu adalah ilmu maung yang terpendam dalam dirinya, akan bangun jika di usik.

Binar mencoba tenang dan berjalan cepat,

"Dari mana?"

Adadkjdksjsjakdjdbkauxjwkshdj

Binar terjatuh dengan tidak elit, bokongnya mendarat duluan dan saat mendongak, netra sebiru lautan itu tengah menatapnya sedikit khawatir,

"Apa? Kenapa anda ada disini?"

"Harusnya saya yang bertanya, sedang apa anda disini Nona?" Tanya orang itu, siapa lagi kalau bukan Calon Grand Duke di masa depan, Kenzo.

"Kepo sekali anda"

"Kepo?" Beo Kenzo bingung, dia sebenarnya sedang memata-matai seseorang tapi siapa sangka dia bertemu seseorang yang sudah dia cari beberapa Minggu ini, dan sekarang mereka bertemu, apa mereka berjodoh?

"Pergilah, anda sepertinya sedang sibuk Yang Mulia, saya permisi" namun sebelum Binar lolos dari hadapan Kenzo, Kenzo menahannya dan memeluknya. Binar tersentak, apa lagi ini, kenapa jantungnya malah berdebar, apa dia sakit jantung?

"Saya merindukan anda"

[END] Transmigrasi Ke Tubuh Puteri Duke Yang Diabaikan✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang