16. Gadis sombong bisa menangis juga

14.9K 1K 6
                                    

"Apa anda tidak lelah Yang Mulia?" Binar jengah dengan kelakuan Kenzo yang dari tadi mengikutinya, kayaknya anak itik yang mengekori induknya setiap saat.

"Tidak, saya sedang tidak ada pekerjaan sama sekali." Ucap Kenzo dengan netra yang menatap penuh memuja terhadap Binar,

Binar menaikkan satu alisnya, dan membalas tatapan Kenzo, setiap hari kenapa Kenzo semakin menawan saja.

"Terpesona, hm?" Pertanyaan Kenzo mengembalikan kewarasan Binar, Binar memang kerap kali tidak tidak waras jika berada di samping Kenzo,

"Pulanglah Yang Mulia, arah kediaman kita berbeda."

"Saya ingin melihat anza sampai di kediaman dengan aman dan selamat" tolak Kenzo, Binar merotasikan kedua matanya, bagaimanapun dia tidak bisa membuat Kenzo pergi,

Namun ternyata ada seorang Viscount dari kalangan bangsawan yang memanggil Kenzo, hal itu dimanfaatkan Binar untuk lari dari Kenzo,

Saat sampai di kediaman juga restaurant miliknya, hari sudah beranjak malam.

"Au uah u yang"(Kamu sudah pulang?" Tanya Brian dan dipanggil oleh Binar, iya Binar tadi keluar untuk mencari tahu sesuatu kembali yang berhubungan dengan Viona, tapi tidak membuahkan hasil, yang jelas dia harus cari tahu orang suruhan Viona yang diperintahkan untuk merampok rumah Viona sendiri.

Sampai suara langkah kaki yang menaiki tangga membuat atensi keduanya saling tatap, jantung Binar berdegup, ini sudah cukup malam, lantai satu pun sudah dia padamkan meski belum sangat larut, karena memang Binar tidak menerima pelanggan saat malam tiba.

Brian bertanya lewat kode mata, Binar menggelengkan kepalanya, hingga dobrakan pintu membuat keduanya berdiri.

Lima orang lelaki dengan perawakan besar berpenampilan layaknya Ninja sekarang ada di depan Brian dan Binar,

"Mau apa kalian? Uang? Ambil saja asal jangan lukai kami"

Salah satu pemimpin itu tertawa.

"Kami tidak butuh uang anda Manis, kami hanya ingin bermain-main dengan anda, dan siapa pria manis itu, lumayan juga" ucap Salah satu pria itu,

Alarm bahaya berbunyi di kepala Brian dan Binar, bagaimanapun mereka belum bisa berkelahi dan lagi mereka pasti akan kalah jumlah,

"Brian, cobalah keluar saya akan mengalihkan atensi mereka." Jelas saja Brian menggelengkan kepalanya,

"Serang mereka!" Titah si pemimpin,

Binar mendorong Brian agar sampai di ujung tangga, namun sayangnya Brian tertangkap dan digulingkan dari atas tangga, darah keluar banyak dari kepala Brian,

"Brian!!! Bedebah kalian!"

Binar mencoba menyerang, dia berhasil tapi dia lengah dan sebuah hantaman mengenai kepalanya. Sesaat pandangan pun gelap.

Brian berusaha untuk tetap sadar, tapi saat para perampok itu turun dia terbelalak saat mereka membawa Binar di punggung mereka dalam keadaan tak sadarkan diri.

Brian mencoba bangkit dan meraih salah satu kaki perampok itu, namun tangannya justru diinjak dengan keras, dia juga di tendang kearah kursi pelanggan dengan keras,

"Kita apakan dia Bos?"

"Biarkan saja, toh dia juga akan mati terbakar bersama restoran ini"

Brian menggeleng saat mereka pergi, Brian tak bisa apa-apa selain mengerang sakit di tubuh dan kepalanya yang amat pening. Pikirannya melayang tentang Binar.

Kemudian Brian bisa melihat asap yang mulai mengelilinginya, percikan api juga sudah mulai ia lihat. Brian terbatuk, apa ini akhir dari hidupnya, tapi bagaimana dengan Binar,

[END] Transmigrasi Ke Tubuh Puteri Duke Yang Diabaikan✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang