❥KCM 3

306 15 0
                                    

Selamat membaca
•••

Jam 10.30 Alya sampai dirumahnya
"Pok pok pok" Tepukan tangan dari ayah Alya

"Bagus, habis darimana kamu?" Tanya Rendi
"Ngeja**ng?" sambung Rosa mendekati Alya
Plak
"Dasar, perempuan murahan!" Ucapnya setelah berhasil menampar pipi Alya

"Ngak! Aku nga-" belum sempat Alya melanjutkan ucapannya sudah dipotong oleh ayahnya

"Diam ALYAH KHAIRUNNISA"teriaknya emosi lalu Rendi menarik paksa tangan Alya membawa dia ke kamar mandi

"Masuk!" Bentak Rendi
Rendi mendorong tengkuk dan memasukkan kepala Alya kedalam bak mandi
1 detik, 2,3,4,5 detik Alya mulai memberontak kehabisan nafas

"Mau lagi hah?"

"Hampir tiap malam kamu pulang larut malam,kemana kamu hah?" Bentak Rendi memasukkan kepala Alya dalam bak lagi

"Jangan buat saya malu, anak sialan!" Rendi penuh amarah

"Hiks cukup" Alya menghirup oksigen sebanyak banyaknya

Rendi mengambil gayung dan memasukkan air, dia menyiram seluruh tubuh Alya

"Apa yang kamu butuh kan hah?, Uang? Apa tidak cukup yang saya kasih tiap hari!? Ucap Rendi penuh bentakan sampai urat lehernya keliatan

"Aku ng-ak butuh i-tu hiks" ucap Alya yang sudah menggigil

"Dasar, anak kurang ajar!" ucap papa Alya
"

Untung saya masih ingat bahwa kamu anak saya tapi kalau tidak udah dari lama saya buang kamu!"

"Persiapkan barang-barang kamu! besok kamu masuk pesantren, walaupun pesantren tidak pantas untuk anak sialan seperti kamu, tapi ini jalan satu satunya!" Ucap Rendi penuh penekanan

"Pesantren? Alya Nggak mau" memegang tangan ayahnya

"Mau tidak mau kamu tetap masuk pesantren,jangn membuat saya malu" menghempaskan tangan gadis tersebut

"Tapi alya bentar lagi tamat, pa"
"Saya tidak peduli,saya memasukkan kamu ke pesantren itu biar kamu sadar, agar tidak kurang ajar jadi anak"

"Kamu itu anak yang membuat saya malu ,apa yang bisa kamu banggakan hah? Anak sama ibu sama aja, sama sama tidak berguna"setelah mengatakan itu Rendi pergi berlalu dari sana meninggalkan Alya sendiri

"hiks Iya, aku anak kurang ajar, itu semua karna--- Alya kok, maafin Alya pulang malam" gumam Alya terduduk di lantai

"Alya ngak butuh uang pa, Alya butuh ketenangan cuman butuh pelukan papa hiks" dia menangis sesegukan memeluk lututnya, kedinginan, menggigil menjadi satu, obat nya adalah pelukan yang sangat dia rindukan selama 10 tahun telah hilang

"Bahkan mau cium tangan papa saja, begitu sulit"
"Alya bukan anak sialan pa, Alya anak papa hiks" monolognya menagis mengingat perkataan papanya tadi

~

Mentari telah kembali menampakkan diri dari persembunyiannya hingga cahayanya memasuki disela sela kamar Seorang gadis yang masih tertidur sambil menggigil di atas kasur oversize miliknya

"mama, Aya sakit" ujar alya setengah sadar
"Ma, dingin" gigau Alya

Perlahan mata cantik nan teduh tatapi bengkak itu terbuka,dia merasakan suhu tubuhnya dengan meletakkan telapak tangan pada kening yang terasa panas

𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚𝐦𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang