❥KCM 5

267 16 2
                                    

Vote dan komen, maaf kalau nggak nyambung atau bosan

✪✪✪✪✪


Diantara banyaknya bintang ada satu bulan yang tersesat, diantara banyaknya orang hanya satu yang memikat... yaitu kamu

Selamat membaca

☆☆☆☆☆

Waktu sudah menunjukkan jam 10.45 yang artinya semua santri sudah tidur di kamar mereka, berbeda dengan Alya sekarang dia bagai tahanan polisi yang tertangkap basah, di hadapannya ada kyai Usman dan Umma Zulaikha istri kyai Usman tidak lupa juga ada ustadzah Enji

"Langsung saja nak Alya habis dari mana?" Tanya kyai Usman tegas jika sudah kyai yang berkata maka tidak ada yang bisa menentang, biasanya santri harus berhadapan Dengan kyai usman yaitu santri yang sudah melampaui batas kesalahan yang akhirnya dikeluarkan ataupun di sekor

Alya tidak tau apa yang harus dijawab hanya gelengan sambil menunduk yang mampu dilakukan seakan mulutnya kelu jika sudah ditatap oleh pengurus pesantren ini

Karena tidak mendapat jawaban dari santrinya ini
"Pesantren itu memang ketat akan peraturan dan juga kegiatan,harus tepat waktu dalam beribadah, harus hafalan ini itulah tapi nak Alya belum melihat dari segi baiknya, di pesantren mengajarkan disiplin dalam menjalankan kewajiban, mandiri dan bertanggung jawab, mengerjakan kegiatan dan peraturan dipesantren, nak Alya disini akan belajar ilmu agama, hafalan dan mengerjakan kewajiban umat islam awalnya memang sulit tapi jika nak Alya berusaha mengerjakan semua kegiatan dengan ikhlas maka nak Alya akan terbiasa dan takut meninggalkannya, dan berniatlah untuk meraih Ridho Allah dan akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat meski dipesantren juga banyak ujian hidup sulit penuh rintangan tapi inilah yang namanya berjihad dijalan Allah untuk menggugurkan dosa dan bertaubatlah" nasehat kyai Usman hingga berlinang air mata Alya

"Maafkan Alya kyai" ucap Alya yang sedaritadi menunduk, kyai tersenyum dan mengangguk

"Minta pertolongan dan ampunan kepada Allah"Alya mengangguk

"Kyai maaf, Alya minta tolong jangan bilang ini ke papa" kyai Usman tersenyum "iya nak, kamu juga jangan ulangi lagi ya" dibalas anggukan oleh Alya

•••

"Lima menit, lima menit lagi" itulah kalimat yang keluar dari mulut Alya dari tadi entah sudah berapa kali ia mengatakan itu tapi mata masih tertutup rapat enggan terbuka sambil memeluk bantal guling

"Ayo Alya nanti kita telat" ucap ketiga teman Alya yang sudah siap hendak shalat tahajud

"Alyaa, Al ayo bangun" Tiara menarik selimut dari Alya tetap saja tidak bangun

Mereka saling menatap dan mengangguk "1.2.3 ALYAAA BANGUUNN" heboh mereka dengan aksi masing masing, Keira menggelitik, Tiara berteriak di telinga dan Nia menggoncang tubuh Alya

Dan akhirnya Alya terduduk sambil berdengus kesal "huh, iya iya gue udah bangun" ucap Alya sambil mengucek matanya

Mereka semua pergi menuju masjid untuk shalat tahajud berjamaah biasanya setelah tahajud sebelum waktu subuh para santri menyempatkan waktu dengan menghafal, akan disetor setelah subuh, tapi berbeda dengan Alya yang sudah tertidur di sudut masjid dengan begitu nyenyak

𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚𝐦𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang