15. Bertemu Komandan

85 56 28
                                    

"Turun disini ya Sah" ujar Nash saat sudah sampai di gerbang sekolah.

Tadi malam Hafsha sempat kebingungan memikirkan akan berangkat sekolah bersama siapa.

Meminta tolong pada temannya tidak mungkin karena sejak kejadian Djati memberi bolu kemarin Hafsha seperti di asingkan emang Hafsha sudah merasa diasingkan sejak awal berteman tapi saat itu Hafshaberfikir mungkin karena baru dan ia orang baru juga di antara mereka yang sudah berteman sejak SMP.

Meminta tolong pada Nash pun tidak mungkin entah sejak kapan Hafsha merasa hubungan mereka sedikit merenggang dan sedikit canggung. Tapi tanpa diduga Nash sendiri yang menawarkan diri, ya walaupun katanya Nash dimintai tolong oleh sang ibu bukan murni karena keinginan sendiri tapi Hafsha tetap senang.

"Sah"

Panggilan Nash membuyarkan lamunannya

"Eh maaf maaf," Hafsha cepat cepat turun dari motor milik Nash

"Ngelamunin apasih?" Tanya Nash dengan

Hafsha tak menjawab ia malah menatap Nash sambil tersenyum "Gue ngelamunin lo, Nash" batinnya

"Yee, ditanya malah liatin. Awas naksir lo" ujar Nash lalu tersenyum. Entah apa arti senyuman itu.

"Udah naksir bego, bahkan rasanya gue udah cinta mati" batin Hafsha lagi

"Apasih gak jelas" Hafsha menepuk bahu Nash.

"Gue masuk dulu ya" pamit Hafsha lalu beranjak pergi ke kelasnya dengan bibir tersenyum. Ia bahagia hari ini, Nash nya tidak berubah.

Saat baru beberapa langkah, Hafsha mendengar suara cewek yang memanggil nama Nash.

Ingin rasanya ia berbalik melihat siapa yang memanggil Nash nya.

"Eh ada Belinda. Selamat pagi Bel" Hafsha kembali dikagetkan dengan suara Nash. Ia berbalik dan benar saja seperti dugaannya cewek yang dipanggil Nash Belinda tadi itu orang yang sama seperti cewek yang di bonceng Nash beberapa waktu yang lalu,  senyumnya hilang seketika.

Ia melihat Nash dan Belinda bercanda ria mengingatkan ia pada momen kebersamaannya dengan Nash. Tak tahan lagi ia berjalan cepat ke kelasnya.

"Hafsha" Hafsha mengehentikan langkahnya, tapi ia tak ingin berbalik

Ia baru berbalik saat ada orang yang menepuk pundaknya. Hafsha yakin bahwa orang yang menepuk pundaknya sama dengan orang yang memanggilnya tadi.

" Lo dipanggil kok gak noleh sih" ujar orang itu tadi saat sudah menyamai langkahnya.

"Takut salah, nama gue kan Ashfah" Hafsha tersenyum.

"Maaf maaf, lo gak suka ya gue panggil Hafsha"

"Gak kok"

"Kirain, lo tau nama gue siapa?"

"Sana kan?"

"Iya"

Lalu mereka berjalan bersama menuju kelas masing masing. Kebetulan kelas mereka se arah, tanpa Hafsha dan Sana sadari ada Djati yang berjalan di belakang mereka berdua.

"Btw  yang sama Nash tadi murid baru itu kan? Kalo gak salah kelas IPS"

"Iya" jawab Hafsha singkat

"Sekelas sama lo"

"Enggak"

Sana jadi tidak enak sendiri mendengar jawaban singkat Hafsha. Mereka berdua terdiam

"Lo gak jadi jadian sama Nash?" Tanya Sana tiba tiba mengagetkan Hafsha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ënnerscheed (Ketika Cinta Punya Batas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang