12. Sedikit Memalukan

121 97 119
                                    

Hari ini hari Jum'at waktunya Imtaq. Dan kelas X IPA 1 yang menjadi petugas dan Djati akan bertugas sebagai penceramah.

Acara imtaq pun dilakukan, pembukaan lalu dilanjut membaca Yasin bersamaan. Setelah itu baru kultum yang disampaikan oleh Djati

"Asalamualaikum" ujar Djati mengawali kultumnya lalu terdengar jawaban salam dari siswa SMA Nusantara Jaya

Mendengar salamnya dijawab Djati mulai mengucapkan kalimat pembuka yang cukup singkat setelah itu ia menyampaikan Isi kultum yang akan dibawakannya yaitu Pentingnya menjaga lisan.

"Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk.

"Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Penting untuk menjaga lisan. Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang."

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. H.R. al-Bukhari."

"Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah disebutkan, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik. HR: al-Bukhari dan Muslim."

"Di zaman modern, ketajaman lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat status di media sosial yang tak menyinggung orang lain."

Kurang lebih 7 menit Djati selesai menyampaikan kultumnya. Acara pun dilanjutkan dengan penampilan Marawis X IPA 1 Nash juga ikut tampil bersama Labeeb.

Acara di tutup dengan Doa bersama dipimpin oleh Djati.

☀️🌏🌙

"Jadi?" Labeeb bertanya pada Rasyid teman sekelasnya yang merupakan anggota inti osis.

"Ya, lo bertiga meranin tokoh penjahat di cerita itu nanti" jawab Rasyid menjelaskan

"Astaghfirullah, Djati liat Rasyid"

"Kenapa kenapa" bukan Djati tapi Nash yang menanggapi sedangkan yang dipanggil hanya melirik hari ini ia akan diam saja karena kalah taruhan dari Nash. Kalau sampai Djati berbicara lebih dari 4 kata maka Nash akan memotong rambutnya.

"Ini si Rasyid minta kita jadi pemeran penjahat didrama yang dibuat anak Seni pentas"

"Wah parah, bisa bisanya lo nyuruh kita bertiga meranin penjahat"

"Jadi mau gak?" Tanya Rasyid sekali lagi ia malas berbasa basi.

"Gak" Nash menjawab lantang.

"Oke" Jawab Rasyid lalu beranjak meninggalkan kelas 10 IPA 1.

"Kok gitu?" Tanya Nash heran

"Bujuk gitu kek" lanjutnya lagi

"Emang lo siapa harus dibujuk bujuk. Kalian gak sepenting itu" Ujar Rasy

Nash dan Labeeb baru sadar mereka mengobrol di depan tempat duduk Rasy.

Entah kapan yang pasti Labeeb dan Nash tak menyukai sang ketua kelas. Tapi yang mereka tau, mereka mulai tak suka saat Rasy menunjukan sikap kurang mengenakkan terhadap Djati.

"Iya" ujar Nash lempeng lalu balik ke bangkunya diikuti Labeeb.

Tak lama kemudian pak Suwandi masuk ke kelas. Ia memberikan ucapan selamat dan terimakasih karena kelas ini berhasil menjadi petugas imtaq yang baik. Ya, pak Suwandi adalah wali kelas 10 IPA 1 sekaligus guru mata pelajaran PAI.

Ënnerscheed (Ketika Cinta Punya Batas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang