21. Tak berujung

93 5 0
                                    

happy reading 

.

.

.

.

.

Rara dan Lily tiba di kediaman Gus Azam setelah di antar sampai kedepan ndalem

"Ra ini kita harus ngapain" Lyli bertanya sebab ada beberapa santri yang menatap mereka dengan tatapan yang mengintimindasi.

"ya ucap salam sambil ketok pintunya" 

"ya kan ga mungkin gue yang ucap salam, Gue kristen Ra" 

"Astaga iya gue lupa"Rara segera mengambil tindakan dan mengetok pintu sambil mengucap salam. tapi sayang tidak ada jawaban, seletah itu ada seorang santri yang menanyai maksud kedatangan mereka dan mereka bilang mau ketemu sama umi Hanna dan Gus Azam lalu santri itu bilang kalau umi sedang keluar bersama Kiyai dan Gus Azam sedang keluar bersama istrinya.

"istrinya?" lily bingung, sebab Alya kan masih di Belanda

"maksudnya mba istri gus Azam?" Rara bertanya

"iya mba istrinya lagi hamil sekarang" jelas santri itu

"What!" Ucap lily dan Rara bersamaan 

"mba ga salah kan" lily bertanya kembali

"iya mba"

"em Assalamulaikum" ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba ada di dekat mereka

"Waalaikumsalam Gus Alif" jawab santri itu dan dia permisi untuk pergi setelah menjelaskan kepada Rara dan Lily bahwa gus Alif itu adalah adiknya gus Azam

"Ada keperluan apa  kalian datang kemari?" 

"kami ingin bertemu dengan gus Azam" jawab Rara

"dia sedang tidak dirumah, ada pesan yang ingin disampaikan"

"kami berdua temen Alya istrinya gus Azam, tadi kami dapat kabar dari Nurul teman kami yang bersama dengan Alya di sana dia bilang kalo Alya kecelakaan dan sedang di operasi sekarang" Lily menjelaskan

Deg. perasaan khawatir langsung menghampiri Alif.

"kalian serius" 

"buat apa kami datang kalau ini ga serius, mungkin Nurul juga sudah menelpon , tapi mungkin kamu ga angkat panggilannya" Rara bicara 

Alif langsung teringat bahwa dia meninggalkan ponselnya dikamar saat dia pergi kajian ke masjid tadi. 

"mereka semua udah berusaha buat nelpon gus Azam tapi ga di angkat dan ternyata kenyataan nya gus Azam malah selingkuh disini ya ALIF " Rara berbicara dengan nada sedikit kesal

Alif terdiam tak bisa menjawab lalu Rara dan Lily memutuskan untuk pamit. Setelah kepergian lily dan rara tadi Alif langsung berlari kekamarnya dan mengambil ponselnya,  benar saja ternyata ada duabelas panggilan tak terjawab dari Nurul. Alif segera menelpon balik Nurul lalu dijawab oleh Nurul, ia menjelaskan keadaan Alya saat ini bahwa Alya sudah kehilangan sesuatu yang berharga dan mungkin itu akan membuat Alya merubah keputusan nya saat ini. Alif terdiam sampai tanpa sadar meneteskan air matanya, Nurul yang disana sedang menahan tangis tiba-tiba di panggil oleh dokter nya dan ia pun mengakhiri telepon dengan Alif.

Alif dengan tergesa-gesa mengendarai mobilnya sambil tetap menelpon kakaknya dan nihil semua panggilannya tidak dijawab satu pun.  Alif segera menuju rumah sakit yang diberitahu kakanya waktu itu. saat sampai  dengan perasaan yang sedikit emosi Alif turun dari mobil dan membanting pintu mobil itu lalu pergi dengan beralari menuju resepsionis dan menanyakan dimana ruangan dokter kandungan, saat menuju ketempat dokter kandungan Alif bertemu dengan Umi dan Abi nya yang sedang berjalan.

Pilihanku & Gus AzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang