8. bismillahirrahmanirrahim "Sah"

321 17 14
                                    

🔔🔔🔔
Part ini spesial
POV author ya.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
....

Solusi yang di dapat oleh Alya atas lembar jawaban nya yang disobek tadi adalah dengan mengikuti ujian ulang.

Alya sekarang dengan berada diruangan Gus Azam bersama dengan ustadzah yuni,
ya benar seperti yang kalian pikirkan.
Alya mengerjakan ujiannya dengan diawasi oleh Gus Azam

Alya berada di depan Gus Azam langsung saat mengerjakan ujian itu

"Kenapa harus dihadapan Gus Azam..." Batin Alya frustasi

"Silahkan kerjakan ujiannya Alya" ucap ustadzah yuni yang menyadarkan Alya

Alya langsung mengerjakan ujiannya dengan serius, tanpa menghiraukan fakta bahwa Gus Azam benar-benar memandangnya dengan lekat

'Fix deg-degan gak tuh, astaga kalo aku ya pasti udah keringet dingin'

"Selesai ustadzah" ucap Alya setelah beberapa waktu

Ustadzah itu mengambil lembar jawaban nya dan segera keluar dari ruangan Gus Azam,
Tinggallah Alya sendiri dengan gus Azam diruangan itu

"Sehabis sholat Maghrib, saya tunggu kamu di ndalem" ucap Gus Azam saat Alya sudah berbalik ingin pergi

"Baik Gus" jawab Alya

"Dia mau ngapain Minta aku supaya dateng ke ndalem?, haduh lama-lama bisa copot jantung ku kalau harus selalu bertemu dengan Gus Azam" 😌
Pikiran Alya sudah kacau, ditambah kakinya masih sakit jalan aja masih pincang .

**

Alya datang ke ndalem dengan Nadira, dia membantu alya berjalan.

"Assalamualaikum" ucap Alya dan Nadira bersamaan

"Waalaikumsalam, astaghfirullah halazim" ucap umi saat dia melihat keadaan Alya.

Umi langsung membantu alya untuk berjalan dan duduk di kursi

Umi terlihat sangat khawatir dengan keadaan Alya

"Tidak apa-apa umi" Alya mencoba menenangkan umi Hanna

Umi duduk disamping Alya lalu dia meraih telapak tangan Alya

"sssttthhh" Alya meringis menahan sakit di telapak tangannya

Umi mengusap telapak tangan Alya dengan lembut dan sebulir air mata jatuh di telapak tangan Alya. Ternyata itu air mata umi

"Umi jangan menangis, Alya tidak apa-apa umi" Alya memeluk umi dengan tulus

"Maafkan umi.." ucap umi yang berada di pelukan Alya

"Ini bukan kesalahan umi, Alya mohon umi jangan menangis"
Alya merasa tidak enak dengan umi Hanna, karena setelah umi melihat keadaan nya pasti itu sangat melukai perasaan umi. "apa yang harus aku lakukan" batin Alya

Gus melihat itu semua dari balik tembok pembatas yang menyekat antara ruang tamu dan ruang keluarga lalu Gus berjalan kearah ketiga wanita itu

"Kita kerumah sakit sekarang" ucap Gus

"Tidak Gus, tidak usah" Alya menolak

"Kita harus memeriksa lukamu, kemarin tangan mu baru saja terluka dan sekarang..(gus menghentikan ucapannya) kita harus pergi sekarang" ucap Gus

"Tidak Gus, ini dikasih salep juga bakalan membaik kok" lagi-lagi Alya menolak

Gus Azam tetap memaksa membawa alya kerumah sakit. Akhirnya Alya tidak bisa menolak lagi dan mereka pun pergi kerumah sakit di temani umi Hanna

Pilihanku & Gus AzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang