15. Amsterdam

223 11 3
                                    

Good bye Indonesia - I'm coming Belanda

Welcome to Amsterdam

Alya menginjakkan kaki nya lagi di negara ini, salah satu negara di benua Eropa, negara yang menjadi tempat dia lahir, negara yang mendampingi masa kecilnya hingga dia bisa berbicara untuk pertama kalinya dan kepada negara inilah Alya berjanji akan kembali lagi.

"Alhamdulillah" ucap kedua perempuan itu saat turun dari pesawat

"Nur, kita ambil koper dulu"
Nurul mengangguk

Kedua perempuan itu menarik kopernya sambil mencari papan tulisan yang mungkin dipegang oleh seseorang bertuliskan "Alya Indonesia"

"Uncel Rey, assalamualaikum" panggil Alya

"Wa'alaikumsalam, akhirnya kalian datang" jawab Rey

"uncle miss you very much princess alya" rey memeluk Alya

"Me too" jawab Alya

"Where are we going now??"

"em, How about we eat?"

"Yap, it's good idea"
Percakapan Alya dan Rey saat dibandara membuat Nurul rada bingung dengan kedua orang yang sedang bersamanya itu

"Who's this ?" Tanya Rey kepada Alya

"em, my name is Nurul"

"Oh Nurul, Alya sering bercerita tentang mu. Kamu anak yang baik dan sopan"

"Thank you" jawab nurul

"Les't go" ucap Alya seketika

Akhirnya mereka pergi bertiga dengan menggunakan mobil yang di kendarai oleh Rey. Mereka berhenti di sebuah restoran roti yang enak di Amsterdam

"nur kamu tau kan kalau makan pokok disini adalah roti, jadi kamu gak usah heran kalo banyak tempat disini yang menyajikan roti" bisik Alya pada nurul

"Iya al" jawab nurul

Mereka memesan makanan sesuai menu, sambil menunggu makan nya datang Rey bercerita tentang tempat yang akan ditinggali Alya dan Nurul selama di Belanda. Katanya Alya & Nurul akan tinggal di rumah kakek neneknya Alya yang sekarang kosong dan sesekali Rey dan Dita membersihkan rumah itu.

"Uncel tinggal di mana?" Tanya Nurul

"saya tinggal di rumah saya sendiri yang tidak jauh dari tempat kerja saya"

"iya nur, uncel Rey dan aunt Dita itu mengelola toko bahan makanan ya sejenis mini market kalo di Indonesia dan Alhamdulillah usaha nya lancar sampai sekarang"

"Uncle punya anak?" Tanya Nurul lagi

"hm doakan saja" jawab uncel Rey dengan wajah yang tersenyum

"uncle already has Alya here as an uncel child who will always be troublesome" (uncle sudah punya Alya disini sebagai anak uncel yang akan selalu merepotkan)
Alya menunjukkan senyum Pepsodent nya

"i'm so sorry uncel" Nurul tidak enak dengan ucapannya barusan yang pasti membuat sedih uncel Rey

"No problem nurul"

Dan akhirnya makanan yang mereka pesan datang.
Setelah selesai makan uncel Rey mengantarkan Alya dan Nurul kerumah kakek nya alya, yang bisa dibilang tidak jauh dari toko uncel rey.

Mereka sampai kerumah itu, rumah dengan nuansa warna putih itu berdiri kokoh dengan taman yang clasic didepannya, bunga-bunga indah menghiasi taman itu, garasi yang masih tertutup cerobong asap yang sekarang sedang mengeluarkan asapnya.

Pilihanku & Gus AzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang