6. Bi idznillah

311 17 10
                                    

"haa h....haahh huh" aku terbangun dengan keringat membasahi wajah dan tubuh ku
"Papa" rintih ku sambil menangis
aku belum sadar bahwa ada seseorang sedang duduk di samping ku

"Alya," ucap orang itu, seketika aku tersadar dan langsung menyeka air mataku,

"Gus"

"Astaghfirullah halazim" ucap umi Hana terkejut melihat Gus berada di dekatku

"Ya Allah" Nurul juga terkejut

Aku refleks menghadap ke arah lain.
aku terdiam lalu minta maaf dan menutup wajahku sambil beristighfar
Astaghfirullah halazim, Astaghfirullah halazim........, ada apa dengan jantungku ya Allah. Ada apa dengan ku.. Ucap ku dalam hati

"maaf, saya permisi dulu" ucap Gus,

Saat Gus baru saja mau keluar, tiba-tiba umi langsung menahannya

"tunggu dulu Gus," ucap umi sambil menahan tangan Gus Azam

"iya umi"

"Kamu harus bertanggung jawab, nikahilah Alya"

"Uhuk...uhuk" aku yang baru saja meminum air yang di berikan oleh nurul langsung terbatuk terkejut mendengar hal itu

"Menikah?" Ucap ku dan gus Azam bersamaan

"Iya, menikah" jawab umi

"umi, umi, Alya bisa jelasin. Itu tadi gus gak bermaksud sendirian nemenin alya di sini umi"

"kalian itu sudah dekat, dan umi gak mau sampai ada fitnah"

"Astaghfirullah halazim umi," aku benar-benar tidak menyangka atas apa yang umi katakan

"saya siap menikahinya umi" ucap Gus Azam

"Gus.." aku gk nyangka Gus bakalan setuju

"Umi.." rintih ku, lalu umi pergi keluar bersama Gus Azam
air mataku menetes tanpa di minta

"Al..." Nurul berusaha menenangkan ku
"aku bingung nur, aku juga baru tau kalau gus Azam ada di ruangan ini sendirian, itu semua pasti tidak sengaja nurul."

"sengaja atau tidak, itu sudah salah al." Ucapan ku di potong oleh nurul

"Tapi nur...aku tidak mau kalau harus menikah muda, umi gak serius kan dengan ucapannya?"

Nurul langsung memeluk ku
"Alya apapun nanti keputusan nya insya Allah itu yang baik untuk kalian. maafin aku, karena udah ninggalin kamu di WC tadi"

"gk papa nur" Nurul sudah mengetahui cerita bahwa aku punya trauma dengan kegelapan beserta alasannya makanya dia sangat ngerasa bersalah.

**
Esok harinya, aku pagi-pagi sudah di jemput oleh mama dan supir keluarga kami untuk pulang kerumah ku.
aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi hari ini, padahal kami belum waktunya untuk liburan. Biarkan saja yang penting aku sekarang pulang kerumah.

"ma, ini kenapa aku tiba-tiba dijemput buat pulang ke rumah?" Tanya ku saat masih di dalam mobil bersama mama

"sampai rumah kamu pasti tau sayang" lalu mama merangkul ku ke dekapan nya, aku merasakan kehangatan, ketulusan dan kasih sayang yang begitu dalam dari mama ku. Aku sangat bersyukur dan bahagia karena Allah telah menciptakan ku dari rahim wanita yang sedang memeluk ku ini.

Sesampainya kami di rumah,
Aku merasa ada yang aneh dengan orang-orang di rumah. Kenapa orang-orang terlihat sibuk lulu-lalang kesana kemari

"Ma ini kenapa pada sibuk gini?"

"Udah kita masuk aja ya.." mama menarik ku masuk, ternyata papa ada dirumah dan papa menghampiri ku

"Alya ku" ucap papa dan memelukku serta mencium keningku

Pilihanku & Gus AzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang