bab 2

675 62 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, sisca yang sedang membereskan buku pelajaran yang telah ia gunakan terkejut dengan datangnya shani "lo bisa ga ngagetin ga shan?" Shani hanya menunjukan deretan gigi nya sambil mengangkat jari tengah dan telunjuknya.

"Ya maaf sis, lo aja yang kagetan. Gua nebeng lo ya sis?" Sisca yang sudah selesai membereskan bukunya lalu berdiri sembari menatap shani "lo jangan aneh-aneh deh shan, lo itu bawa mobil dan jangan harap juga gua mau bareng semobil sama lo"

Sebelum sisca melangkahkan kakinya ia berkata "oh iya, satu lagi lo jangan sekali lagi berani berani nya deketin gua depan oniel"

Sebelum sisca menjauh shani berteriak "kalo di belakang oniel berarti boleh ya sis?" Sisca tidak menjawab namun ia menoleh dan mengacungkan jari tengahnya kepada shani.

~

Di depan kelas sudah ada oniel yang menunggu sisca "udah selesai sayang? Kamu mau langsung pulang atau kemana dulu?" Sisca berfikir sejenak "nongkrong cafe biasa dulu yuk, kamu sibuk ga?"

Oniel melirik jam yang terpasang di lengannya, "masih aman kok, aku masih punya waktu beberapa jam sebelum kumpul sama anak-anak band"

Di belakang mereka ada shani, jinan dan juga cindy yang sedang berjalan bersama menuju parkiran. "Shan, lo beneran masih mau ngejar dia? Liat noh, makin lengket aja sama pacarnya" Ucap jinan yang melihat shani sedari tadi memperhatikan mereka. Cindy melirik dan berkata "lahh, aku kira kamu sering godain sisca tuh cuma bercanda shan" Shani hanya tersenyum dan melangkahkan kaki nya lebih cepat lagi.

~

Oniel dan sisca sedang berada di cafe yang sering mereka kunjungi, "sayang, aku di depan kamu loh. Masa dari tadi kamu maen hp terus akunya di cuekin" Ucap sisca dengan wajah cemberutnya, "iyaa sayang maaf ya, nih aku simpen hp nya, jangan ngambek dong" Ucap oniel sambil memegang tangan sisca.

Baru sebentar sisca merasakan ketenangan hidup, datang seseorang dengan seenaknya duduk bergabung tanpa izin. "Shan, lo kaya setan ya? Ada dimana mana, gua enek sumpah liat lo" Namun shani hanya terkekeh "lahh ini tempat umum shaayy siapa aja bebas dateng" Ucapnya dengan wajah tengil. "Yaudah sana lo cari meja lain, kenapa ikut gabung gua" Jawab sisca memasang wajah sinisnya,

Oniel yang melihat sisca dan shani bertengkar pun angkat bicara "sayang udah yah jangan marah marah terus, balik sekarang aja yuk? Aku sebentar lagi udah mau kumpul sama anak-anak"
Oniel melirik shani "kak kita duluan ya, kak shani masih mau disini?" Shani pun berdiri "engga, gua mau balik. Tadi cuma mampir bentar beli titipan bunda" Ucapnya sambil menunjukan bingkisan yang sedari tadi ia pegang dan mulai melangkahkan kaki nya keluar cafe.

"Bocah prik, udah tau pesenan bundanya bukan langsung balik malah gangguin orang pacaran" Oniel terkekeh melihat kekasihnya ngedumel "udah ah, mungkin kak shani gabut pengen nyamperin kita" Ucap oniel sambil menggandeng tangan sisca.

Sesampainya di rumah sisca melihat sang adik sedang menonton film di halaman samping,
"Lagi ngapain lo dek?" Eve hanya menoleh dan melanjutkan menonton, "yeee, orang nanya juga malah di cuekin" Eve pun kembali menoleh "kak sisca ku yang paling aku sayang, denger ya kan kak sisca bisa liat aku lagi ngapain. Kenapa harus nanya nanya lagi sih ganggu orang nonton tau ga?" Sisca sudah tak heran dengan tingkah laku adiknya ini, ia berdiri sambil berkata "adik durhaka lo,"

Malam menjelang, ketika sisca sedang bertukar pesan dengan oniel, pintu kamarnya di ketuk oleh sang adik
Tokk.. Tokk.. Tokk..
"Kak sisca, di bawah ada ka anin"
Sisca membuka pintu kamarnya "mau ngapain dia?" Tanya nya pada eve
"Mana aku tau, sana turun. Kasian udah nungguin"

di bawah terlihat anin sedang duduk sambil memainkan handphone nya "ngapain nin, malem malem kesini?" Anin melirik jam tangannya "yaelah, baru juga jam berapa udah di sebut malem aja. Lagian lo diem mulu di kamar ngapain? Pacaran terus lo ya?" Sisca duduk di sebelah anin "iyalah, emangnya lo jomblo mulu"
Anin tertawa "sialan lo! Btw shani apa kabar sis? Masih ga terima dia, lo jadian sama oniel?"

~~~~

Senja (Shansis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang