bab 21

289 50 1
                                    

"Sis, sorry" Ucap chika tidak enak pada sisca

"I'ts okay chik, gausah gaenak gitu"
Saat ini mereka tengah berjalan menuju kelas untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya

"Tapi btw si shani emang segitu cemburu nya ya sama mantan lo?" Tanya ashel penasaran

"Gatau juga sih, gua belum pernah berantem sama dia tentang oniel. Soalnya waktu dulu gua sama oniel dia malah jadi kaya pengganggu hubungan kita"

"Jadi shani perusak hubungan kalian?" Kali ini Marsha yang bertanya

"Bukaaaan" Cindy menjawab mewakilkan sisca

"Oniel yang selingkuhin gua" Jawab sisca

"HAH?!?" ucap ashel, Marsha dan chika berbarengan

"Kok bisa sih oniel yang mukanya polos, terus kalem gitu selingkuh?" Tanya chika penasaran

"Iyaa kali lo salah paham, gua kaya ga yakin" Ashel menyetujui ucapan chika

"Sikap manusia gabisa di liat cuma dari mukanya doang" Ucap cindy sambil mendudukan diri nya ke kursi yang ada di kelasnya

"Udahlah, kenapa kalian pada ngomongin si oniel sih. Sambil nunggu mending kalian buka materi pak broto lagi, dia kan suka tiba tiba ngadain kuis dadakan" Lerai sisca yang melihat cindy sepertinya tidak mau teman temannya membahas oniel


~

"Sayang, aku nanti malem mau nongkrong sama anak anak, kamu mau ikut?" Tanya shani setelah memarkirkan mobilnya di depan pagar rumah sisca

"Malem ini yaa? Kaya nya aku gabisa, aku mau pergi sama papah"

"Yaudah aku pergi sendiri yaa" Sisca mengangguk menyetujuinya

Setelah mengantar sisca pulang shani segera menjalankan mobilnya menuju rumah jinan,

"Lah cindy ada disini" Gumam shani

Shani memarkirkan mobil nya lalu masuk ke dalam rumah jinan, benar saja sudah cindy ada di dalam sedang berbincang dengan mamah jinan.

"Sore mah, jinan mana?" Ucap shani sambil menyalami mamah jinan

"Ada diatas lagi mandi dulu kaya nya"

"Padahal jinan mandi ga mandi sama aja" Kekeh shani

"Lo ga sama sisca shan?" Tanya cindy saat shani mulai mendudukan dirinya di samping cindy

"Engga dia ada acara sama bokap nya"

"Yahh terus gua ga ada temen dong ini"

"Yaelah biasanya juga dulu lo aman aja kalo kita maen bertiga"

"Kita mau kemana sih shan?"

"Arena balap"

"HAH?!?" cindy menatap shani dengan mulut sedikit terbuka

~

Sementara sisca sedang makan malam bersama keluarga nya,

"Kak itu bukannya temen kamu yaa?"
Sisca melihat arah pandang mamah nya dan mendapati oniel yang sedang berjalan menuju ke arah mereka

"Selamat malam semuanya" Sapa ia sambil menyalami kedua orang tua sisca

"Om tante gimana kabarnya?"

"Baik kok, kamu gimana? Udah lama banget kaya nya ga maen ke rumah"

"Hehe iyaa tante, nanti kapan kapan saya mampir ke rumah"

"Kamu kesini mau makan malem atau gimana?" Tanya mamah dara pada oniel

"Iyaa tan, baru selesai manggung di gedung sebelah sekalian mampir kesini mau makan tadi disana ga sempet makan cuma ngopi ngopi doang"

"Yaudah duduk, gabung aja sama kita" Titah papah sisca

Sebelum menjawab oniel melirik sisca yang nampaknya tidak nyaman "gausah om, saya disana aja. Lagian kaya nya ini makan malam keluarga takut ganggu"

Namun papah sisca segera berdiri dan menarik salah satu kursi yang posisinya berhadapan dengan sisca "udah duduk aja, biar kita makin rame"

Dan sisca hanya bisa menarik nafas nya pasrah

~

Shani melajukan motor nya sangat kencang di arena balap, sedangkan jinan hanya menonton saja di pinggir arena karena cindy melarangnya

"Chika sama adel mau kesini nan" Ucap cindy sambil memainkan ponsel nya
Jinan mengangguk "iyaa suruh sini aja"


Tidak berapa lama adel dan chika tiba mereka duduk di samping cindy dan jinan

"Udah berapa lap si Shani nan?" Tanya adel yang duduk di samping jinan

"Baru 5 lap"

"Anjir gua jadi pengen ikut, lo ga ikut nan?"
Cindy mendengar percakapan mereka, dan memasang muka seramnya

"Lo kalo mau balap sana del, jangan ajak ajak jinan dia gaboleh balap di depan gua"

"Lah kenapa?" Tanya adel bingung

"Ya gapapa, gua gamau liat langsung aja kalo dia kenapa kenapa"

Jinan memasang muka malu malu nya di hadapan cindy "jijik nan gausah gitu muka nya" Ucap cindy mengabaikan jinan dan kembali menonton Shani di arena

Senja (Shansis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang