bab 8

465 55 2
                                    

Tidak dapat di pungkiri kejadian minggu lalu membuat sisca merasa ada yang aneh pada dirinya, perhatian kecil yang shani berikan terkadang membuat sisca lupa bahwa ia sudah memiliki oniel. 

Sisca seakan lupa oleh janjinya sendiri untuk menjaga hati kekasihnya, dan terkadang mengabaikan oniel

"Sayang, kamu denger aku ngomong kan?"

"Iya kenapa niel? Tadi kamu ngomong apa?"

Sisca yang sedang memainkan ponselnya langsung menatap sang kekasih

"Kamu lagi ngapain sih? Dari tadi senyum - senyum sendiri, lagi chatan sama siapa? Sini aku lihat"

Sisca yang mendapat serangan mendadak dari oniel seketika menyimpan ponselnya kedalam tas nya agar oniel tidak memeriksa isi ponselnya.

"Dari cindy kok"

"Oh iya, gimana kelanjutan band kamu?" Lanjut sisca mengalihkan pembicaraan

"Sejauh ini lancar kok"

Mereka berbincang ringan sampai malam menjelang, oniel mengantar sisca sampai di depan rumahnya. Namun pandangannya tertuju pada mobil yang terparkir di halaman rumah sisca

"Itu bukannya mobil kak shani ya? Mau ngapain dia? " Ucap oniel sambil menatap sisca dengan tatapan curiga

"Hmm.... kaya nya dia nganterin sepupunya buat ketemu eve deh" Gugup sisca

"Sepupunya kak shani temennya eve?

Kok kamu ga pernah cerita?"

"Ya ngapain aku cerita? Itu kan temennya eve, lagian ga penting juga"

"Tapi kan disana ada kak shani sayang"

"Niel, denger yaa. Aku tuh cuma sayang sama kamu. selagi kamu setia sama aku, aku juga akan terus setia sama kamu"

"Janji kamu ga akan khianatin aku?"
Ucap oniel menunjukkan kelingkingnya

"I'm promise babe" Sahut sisca yang
menautkan jari kelingking nya dengan oniel

Dalam keheningan mereka saling pandang, perlahan wajah mereka semakin dekat dengan tatap yang semakin mendalam berbicara lewat mata tentang rasa sayang yang mereka miliki. Dari mata pandangan oniel turun ke bibir sisca. oniel mulai mendekat sisca yang mengerti mulai memejamkan matanya,

Tokk... Tokk.... Tokkk....

"Woy jangan mesum di mobil, ini ada bocil"

Sisca dan oniel segera menjauh menjaga jarak antara kedua nya

"Yaudah, kamu masuk sana"

Sisca mengangguk "kamu hati-hati yaa nyetirnya, kalo udah di rumah kabarin aku"

Oniel membuka kaca mobilnya dan menatap eve "eve kak oniel pulang dulu yah, salam buat mamah sama papah"
Eve hanya mengangguk dan melambaikan tangannya saat oniel mulai melajukan mobilnya

Setelah mobil oniel pergi sisca menatap sinis shani,
"Pasti lo kan yang ngajak mereka gangguin gua?"

"Kalo iya kenapa? Lagian lo lama katanya udah deket, tapi gua tungguin ga dateng dateng. Udah nyampe rumah bukannya langsung masuk malah mesum dulu di mobil"

"Lo kaya ga pernah aja"

"Pernah sih, yang belum itu sama lo"
Ucap shani sambil berlari masuk kedalam rumah sisca,

~

Suasana kantin yang sedikit ramai menjadi hiburan bagi oniel dan sisca, mereka sedang menikmati jam makan siangnya tanpa di ganggu oleh siapapun

"Niel, bisa ngobrol sebentar ga?"
Oniel mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang baru saja memanggilnya

"Iya kenapa ndah? Ngobrol disini aja, aku lagi nemenin sisca makan"

"Sebentar aja kok, gapapa kan ka sisca?"

Oniel menatap sisca, ia takut untuk meminta izin kepada sisca namun sisca mengangguk mengizinkan oniel untuk pergi bersama indah


Setelah oniel dan indah pergi, sisca melanjutkan makan siangnya kembali sambil melihat sekelilingnya

"Sendirian aja neng"
Sisca menarik nafasnya kasar

"Keliatannya gimana bang?"

"Jutek amat sih, pacar lo mana?"

" Lagi ngobrol sama vokalisnya, gatau deh ngomongin bandnya kali"

"Yakin lo mereka ngomongin tentang band? Bukan ngobrolin tentang hati?" Ucap shani mengompori sisca

"Berisik lo!!" Balas sisca dengan mengacungkan garpu bakso miliknya

"Hahaha jangan galak galak neng nanti aku makin sayang" Sambil shani menunjukkan senyum yang menyebalkan

"Lo pulang sekolah ada acara sis?" Lanjut shani

"Ga ada kaya nya, gua langsung balik"

"Nanti sore gua ke rumah ya"

"Mau ngapain? Jangan sering sering ke rumah deh ga aman"

"Ga aman takut ketauan oniel atau ga aman jantung lo?" Ucap shani sambil tertawa

"Terserah lo dehh"

Setelah beberapa saat oniel kembali ke tempatnya
"Kalian ngapain berduaan?"
Belum sempat shani dan sisca menjawab, tiba tiba jinan datang

"Shan, ayo balik kelas gua udah nih"
Melihat aksi jinan shani pun mengerti

"Cckk lo lama banget sih, gua malah di tinggal disini berduaan sama pacar orang. Nanti takut ada setan lewat kan bahaya" Seraya merangkul jinan dan pergi meninggalkan oniel dan sisca

"Gila sih lo shan, mancing keributan mulu. Ga cape apa?" Tanya jinan saat di perjalanan menuju kelas

"Kaya nya dia udah mulai buka hati deh, nyesel gua ga kaya gini dari dulu. Kalo sekarang harus nunggu dia putus dulu"

"Udahlah, gabaik ngerusak hubungan orang lain"

"Iyaa engga kok, gua tungguin dia putus aja. Bantu doa ya semoga dia cepet putus" Ucap shani dengan tawa nya

"Jelek banget doa lo anjir"

~

Sesuai janjinya, shani pergi ke rumah sisca dan mengajak sisca untuk sekedar jalan jalan mengelilingi kota jakarta.

Namun saat dalam perjalanan shani memicingkan matanya, melihat seseorang sedang saling rangkul masuk ke dalam satu cafe.
Shani melirik sisca yang sedang fokus pada jalanan yang padat.

"Oniel sekarang lagi dimana sis?"

"Tadi sih ngechat gua bilangnya mau nganter sodaranya nyari buku"

"Kenapa emang?" Lanjut sisca

"Gapapa, takut dia liat kita aja"

Sisca hanya menganggukkan kepalanya

"Sialan lo niel"

~~~~~~~~

Senja (Shansis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang