bab 3

486 45 1
                                    

Flashback on


Shani sudah 10 menit menanti sisca di depan gerbang rumahnya, namun sisca belum menampakan batang hidungnya. Sambil mendengarkan radio di dalam mobil, setelah beberapa saat shani mendengar pintu mobilnya terbuka dan melihat sisca sudah duduk di sampingnya

"Lama amat lo, udah jam berapa nih"

Sisca hanya tersenyum dan shani pun langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah. Dalam perjalanan menuju sekolah di dominasi oleh cerita sisca dan shani hanya merespon seadanya.

~

shani, sisca, jinan dan cindy sedang berada di kantin shani menatap teman temannya

"kalian mau pesen apa? Biar gua yang pesenin"

Jinan menjawab "udahlah samain aja kaya biasa,"

Sementara shani memesan makanan tiga orang lainnya menunggu di meja sambil berbincang, saat sedang asik berbincang oniel datang dengan membawa segelas jus

"kak sisca ini ada jus buat kakak, jangan lupa di minum ya"

Sisca hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih, dan oniel pun langsung pergi meninggalkan mereka.

~

Shani yang melihat ada jus di hadapan sisca langsung bertanya

"kok udah minum jus aja? Makan dulu nanti malah keburu kenyang, lagian lo harus banyak minum air putih biar sehat. Lagian ini jus dapet dari mana sih perasaan tadi ga ada"

Rentetan pertanyaan dari shani membuat sisca dan cindy melongo, tapi tidak dengan jinan yang tertawa

"biasa aja kali shan, sewot amat lo. Itu dari fans nya sisca, dan itu namanya perjuangan untuk mendapatkan hati seseorang dengan memberikan perhatian. Emangnya lo, ngasih perhatian tapi muka datar, kalo ngomong ngegas mulu, kalo nanya ga ada titik koma nya panjang kaya kereta dan masih suka perhatian ke orang lain juga. Yang ada orang yang lo suka males tau sama lo, bukannya balik suka sama lo"

Shani melirik jinan, saat ingin membalas ucapan jinan ponsel shani bergetar terdapat nama anin disana

"iya nin kenapa?"

..............

"Okee, nanti pulang sekolah aku jemput ya"

Setelah mematikan ponsel shani menatap sisca,

"sis, maaf ya kalo kamu nanti pulang sendiri gapapa? Dia minta tolong aku jemput dia di sekolahnya"

"Baru juga di bilangin" Bukan sisca yang menjawab namun jinan

~

Beberapa bulan berlalu, dengan usaha oniel mendekati sisca akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan berpacaran. Shani yang mengetahui itu merasa dia sudah tidak ada harapan, hubungan antara shani dan sisca masih baik walaupun sisca tau shani memiliki perasaan yang lebih namun sisca menganggap itu hanya candaan karena shani tidak pernah mengungkapkannya sampai ia sudah menjalin hubungan dengan oniel.

Untuk shani, mungkin sekarang ia menyesal mengapa dulu tidak ia ungkapan langsung perasaan dia yang sebenarnya. Dan dia sekarang berjanji kepada dirinya sendiri untuk membuktikan bahwa dia benar menyukai seorang sisca walaupun sudah memiliki oniel meskipun dengan cara yang menyebalkan. Tidak patut di tiru tapi itulah cara shani menyesali kesalahannya


~~~~~~~~~~'

Senja (Shansis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang