bab 10

551 67 2
                                    

Semenjak pulang sore tadi, sisca tidak lagi keluar kamarnya. Ia terus berdiam diri di kamar, eve bahkan mamah dara pun tidak bisa membujuk sisca untuk keluar dari kamarnya. Maka dari itu eve berinisiatif memanggil shani barangkali shani bisa membujuk sisca untuk sekedar makan.

Di dalam kamar sisca masih terbayang percakapannya dengan oniel

"Apa kamu udah ga sayang aku lagi niel?"

"Aku sayang kamu, bahkan kamu selalu nomor satu di hati aku. Kamu tau? Saat kak cindy liat aku pelukan sama dia, aku mau mengakhiri semuanya tapi aku belum bisa. Untuk tadi pagi aku minta maaf soalnya dia ngabarin aku kalo mobilnya mogok, dan aku gabisa nolak buat jemput dia dan batalin jemput kamu"

"ITU ARTINYA BUKAN AKU YANG NOMOR SATU DI HATI KAMU NIEL!! " Jawab sisca dengan nada yang sangat tinggi

"Mungkin aku bukan orang yang selalu ada buat kamu niel, tapi aku selalu coba jaga hati aku buat kamu walaupun aku tau di depan aku ada orang selalu ingin liat aku bahagia dan aku tetep milih buat jaga hubungan kita" Sebelum meneruskan sisca kembali mengatur emosinya

"Kita break dulu ya niel, yakinin hati kamu aku sebenernya ada di urutan keberapa"

Tokkk.... Tokkk.... Tokkk....
Lamunan sisca terhenti saat mendengar ketukan pintu kamarnya

"Sisca belum laper mah, nanti aja yaa" Ucap sisca berteriak

"Sis, ini gua shani. Buka dulu dong gua mau masuk nih,"

Sisca berjalan membuka pintu kamarnya
"Lo mau ngapain sih? Balik sana, gua mau sendiri dulu"

Melihat sisca dengan muka sembab nya shani mencoba menghibur

"Gua mau nemenin lo nangis, emang enak apa nangis sendiri? Mending nangis di pundak gua sambil nyender, terus gua juga bawa makanan kesukaan lo nih"

Ucap shani dengan senyum manisnya
Sisca meleos mendengar ucapan shani dan meninggalkan shani masih dengan pintu kamar yang terbuka

"Jadi gua boleh masuk nih?"
Sisca mengangguk "tutup lagi pintunya"

Shani menyimpan makanan yang ia bawa di meja rias sisca, ia melihat sekeliling kamar sisca yang sedikit berantakan dengan tisu yang ada dimana mana

"Emang kalo galau tisunya harus di berantakin gini ya? Kaya di sinetron aja lo padahal tempat sampah deket"

"Shan bisa gausah komen ga?"

Shani terkekeh "iyaa iyaa sorry, lo belum makan kan? Ayo makan gua temenin, sambil lo cerita ada apa sebenernya"

Entah mengapa sisca tidak menolak ajakan shani, sambil melahap makanan yang shani bawa, sisca sedikit menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara ia dan oniel. Shani sedikit tidak menyangka bahwa malam itu sisca juga melihat apa yang ia lihat,

"Jadi lo liat juga? Bener-bener emang si oniel, terus sekarang lo sama dia gimana?"

"Gua break"

"Kenapa ga langsung putusin aja sih" Shani sedikit emosi karena sisca memilih break daripada langsung memutuskan hubungannya dengan oniel

Sisca tersenyum dan mulai menyandarkan kepalanya di pundak shani, sambil menutup mata sisca mulai kembali terisak

"Gua masih sayang dia shan, tapi kenapa dia tega banget selingkuhin gua"

Shani mengepalkan tangannya, ia sangat kesal dengan oniel yang dengan berani menyakiti hati orang yang ia sayangi. Shani mulai mengatur emosi nya saat melihat sisca masih menangis di pundaknya, ia bergeser lalu memeluk sisca yang membuat sisca semakin menangis.

"Lo jangan sedih, ada gua disini yang akan selalu ada di samping lo"

"Thanks shan"

~

Shani yang emosi sedikit berlari diikuti jinan di belakangnya,

"Shan, bisa pelan-pelan ga anjir"

Shani kini berada di kelas oniel, tanpa basa-basi ia langsung menghampiri oniel lalu menarik oniel untuk keluar kelas menuju gudang belakang. Disana Shani mendorong oniel hingga terjatuh

"Lo apain sisca hah? Gua selama ini diem, kalo tau lo bakalan selingkuhin sisca dari dulu udah gua rebut dia dari lo" Ucap shani sambil memegang kerah oniel

"Shan udah, lo jangan cari masalah."
jinan yang tidak ingin Shani melakukan hal yang tidak di inginkan mulai menarik shani

"Sorry kak" Jawab oniel yang hanya menunduk

"Kata maaf lo itu ga guna" Saat Shani akan memukul oniel sisca datang menahan lengan Shani

"Lo apa apaan sih shan!!" Ucapnya sambil membantu oniel berdiri meninggalkan Shani dan juga jinan

Shani dan jinan menatap kepergian mereka
"Gua bilang juga apa, lo gausah ikut campur. Cukup lo temenin dia aja, kalo udah waktunya juga lo bisa dapetin dia"

"Tapi gua ga terima dia bikin nangis sisca nan"

"Iyaa gua tau, gua juga ga terima sisca di bikin nangis sama tuh bocah. Mending sekarang kita balik kelas yuk"

~

Di tempat lain sisca membawa oniel ke taman belakang sambil memeriksa apakah ada luka di tubuh oniel

"Kamu gapapa kan niel? Ada yang sakit ga?"

"Ga ada kok kak, sorry ya"

Oniel menatap sisca dan mulai menggenggam tangan sisca, oniel pikir ia harus menyelesaikan semuanya.

"Kak sisca, aku sayang banget sama kak sisca. Tapi aku gamau makin nyakitin kak sisca, maaf yaa mungkin kita sampai disini aja"

Mungkin ini akan menjadi tangisan terakhir yang oniel berikan untuk sisca, ia tidak ingin membuat sisca terus tersakiti oleh apa yang ia perbuat.

Melihat sisca yang menangis oniel memeluk sisca, mereka

berpelukan untuk yang terakhir kali, pelukan perpisahan yang sangat hangat dan entah kapan lagi mereka bisa melakukannya.

~
Happy weekend ✨

Senja (Shansis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang