bab 16

582 61 2
                                    

"Wedeeeh kosan lo kenapa jadi keren gini kak?" Jinan takjub dengan perubahan apartemen beby yang sudah berubah tidak seperti yang ia lihat terakhir kali.

"Makannya lo tuh jadi adek jangan durhaka, nyamperin kakaknya kok kalo ada butuhnya doang"

"Yeee yang ada juga lo kali balik ke rumah, kaya udah gapunya keluarga aja lo"

Dengan cepat beby melemparkan bantal yang ada di dekatnya tepat ke muka jinan "lo kira gua jarang dateng ke rumah apa? Gua sering ke rumah, cuma tiap kesana lo nya ga ada katanya lagi pacaran. Pacaran kok tiap hari"

Jinan tidak membalas namun ia menirukan kata "pacaran kok tiap hari" Dengan ekspresi seperti mengejek dan tanpa suara

"Gila yaa, seru juga liat adek kakak berantem" Ucap adel dengan nada santai
Jinan dan beby hanya melirik adel dengan tatapan siap menerkam mangsanya, adel yang menyadari itu langsung bukannya takut malah tertawa begitu juga shani

"Udahlah pada kenapa sih gajelas banget" Ucap shani dengan sisa tawa nya

Sebagai yang paling dewasa beby lebih memilih mengalah dan tidak ingin melanjutkan perdebatannya dengan sang adik dan teman-temannya

"Kalian mau minum apa?" Tanya beby

"Yang ada aja kak"

"Yaudah gua ambil dulu, kalian nyantai aja kita berangkatnya agak malem aja ya"

"Kakak mau ngajak kita kemana sih?"  Tanya jinan heran

"Kalian masih pada suka motor kan?"
Jinan dan Shani pun mengangguk

"Gua mau ajak kalian ke basecamp gua, sekalian test motor yang baru gua beli tapi gua mau lo sama Shani yang test drive nya" Mereka hanya mengangguk mendengarkan apa yang di katakan beby

~

Saat ini mereka sudah berada di basecamp beby. Shani, jinan dan adel sangat takjub dengan basecamp beby ini pasalnya basecamp beby ini terbilang beda, lebih bisa di bilang bengkel.

"Ra, motor gua dimana?" Tanya beby pada temannya yaitu zahra

"Tuh disana, bentar ya beb nanggung nih dikit lagi selesai abis ini biar gua anter ke tempat motor lo" Ucap zahra tanpa melihat ke arah mereka, namun adel yang mengenali suara itu walaupun tidak melihat muka nya seketika menarik bajunya sehingga zahra pun hampir terjatuh

"Tuh kan bener lo kak, katanya lo minta motor ke papa buat ke kampus doang, ternyata di buat balapan juga ya?"
Dengan cepat zahra membekap mulut adel

"Lo sampe ngadu-ngadu ke papa awas yaa, lagian ngapain kesini sih anak kecil maennya ke tempat kaya gini"

"Lo juga ngapain ada disini? So so an jadi mekanik lagi, kuliah aja lo ngambil jurusan hukum kak"

"Gua emang kuliah hukum, tapi gua juga belajar mesin disini del. Lo tau sendiri kuliah hukum kan emang permintaan papa doang gua mah cuma bisa nurut, dan biar gua ga terlalu stres jadi gua disini"

"Ohh gitu ya kak? Kalo gitu gua juga mau ngikutin lo ah ikut disini biar ga stres, kan gua kuliah jurusan sastra juga karna di suruh papa"

"Terserah lo lah del" Ucap zahra melanjutkan pekerjaannya yang tertunda

Setelah beberapa saat menunggu zahra menyelesaikan pekerjaannya mereka menuju tempat race, dimana motor beby akan diuji kecepatannya.

Shani sudah siap dengan style balapnya walaupun ia tidak akan balapan tetapi harus tetap safety, ia mengendarai motor beby dengan sangat cepat.

Setelah melewati beberapa lintasan dan dirasa motor beby sudah memenuhi kriteria yang di inginkan mereka sedikit mengistirahatkan badan mereka dengan sedikit meminum alkohol yang berada di basecamp tersebut.

~

Keesokan harinya shani sudah berada di depan rumah sisca untuk menjemput sang kekasih, setelah sisca masuk ke dalam mobil dan sudah memposisikan duduknya dengan nyaman shani mulai menjalankan mobilnya secara perlahan

"Semalem kamu kemana aja sama mereka?" Ucap sisca membuka obrolan

"Nongkrong aja di basecamp kak beby"

"Ohh ngobrol nyantai sambil ngerokok ya?"
Shani reflek menoleh ke arah sisca

"engga kok sayang, nongkrong biasa doang ga sambil ngerokok juga"

"Kirain aku sambil ngerokok soalnya di depan kamu tuh ada rokok sama koreknya, ga mungkin punya orang ketinggalan kan ya? Ini mobil kamu dan itu ada di dashboard pengemudi" Shani merutuki kebodohannya dengan cepat ia lemparkan rokok tersebut ke arah korsi penumpang belakang

"Udah ketauan juga kok ngapain di buang segala" Ucap sisca santai

Sesampainya di kampus sisca keluar begitu saja dari mobil shani tanpa berpamitan, shani segera menyusul sisca keluar dan menahan sisca untuk pergi

"Sayang denger dulu dong, aku bisa jelasin"

Sisca tidak memperdulikan dan dengan sengaja memanggil bara teman sekelas nya

"Baraaaa" Ucap sisca sedikit berteriak

"Iya sis ?"

"Lo mau langsung ke kelas?"

"Iya mau langsung, kenapa emangnya? Lo mau bareng gua?"

"Ayooo"

Shani hanya pasrah melihat sisca pergi dengan orang lain, namun ia tidak mengejar sisca karena sadar ini salah dia yang teledor menyimpan rokok tersebut di depan mata sisca, sebenarnya sisca tidak akan semarah ini jika mengetahui Shani merokok biasanya ia hanya sekedar mengingatkan bahwa tidak boleh terlalu sering, namun ini semua di sebabkan karena shani semalam tidak mengabari sisca dan hilang sampai pagi di tambah sisca melihat rokok tersebut mungkin shani akan mencoba meminta maaf pada sisca pada saat jam istirahat nanti.


~~~~
Hai apa kabar?

Senja (Shansis) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang