Chapter 15: Fish

8.3K 805 109
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

Thanks yang sudah bantu untuk inspirasi kikim💙 kolom komentar masih tetap dibuka🥰, satu-persatu bakal kikim desain dari kalimat random kalian🤗 ini yang kemarin pernah keingatan tentang blue moon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks yang sudah bantu untuk inspirasi kikim💙 kolom komentar masih tetap dibuka🥰, satu-persatu bakal kikim desain dari kalimat random kalian🤗 ini yang kemarin pernah keingatan tentang blue moon







-Happy Reading-
•●•●•
1

5 November 2023, At 08.00 AM


"Kenapa kau jarang sekali di rumah Elina?" Apa dia memang seperti itu Ellard?" Tanya Abercio dan di balas anggukan Ellard dan Elina yang tersenyum cengengesan.

Kini semua keluarga Abercio telah betkumpul untuk sarapan pagi. Agam, Barrack dan Barrow duduk sejajar di sisi kanan dengan Gala yang duduk di antar Agam dan Barrack.

Sedangkan Ellard, Kanisha, dan Elina duduk sejajar di sisi kiri meja makan panjang sama seperti para kakak Gala.

Sedang Abercio yang memang anak pertama dari keluarga Ferdion sekaligus kepala keluarga duduk di kursi makan tepat di sudut meja panjang tersebut.

Suasana pagi ini terasa hening karena mereka masing-masing menikmati makanan yang ada di depan. Bahkan si kecil juga ikut terdiam dengan kedua tangan yang memegang masing-masing lauk pauknya.

Nugget di tangan kanan dan sayur brokoli di tangan kirinya. Pipi bulat itu sudah terlhat belepotan dengan nasi dan saus tomat.

"Mau tu" ketika nugget di tangannya telah habis si kecil menunjuk ke arah telur mata sapi di piring Agam.

Agam memotong telur tersebut kemudian menusuknya dengan garpu. Gala tersenyum senang dan mengambil telur dari garpu itu ketimbang langsung memasukkan kedalam mulut.

Potongan dari telur itu di gigit oleh Gala sedikit demi sedikit agar tidak cepat habis. Di tambah si kecil bersamaan mengigit brokoli di tangan kirinya.

Sebenarnya sudah beberapa kali ketiga kakanya membenarkan cara makan Gala namun tetap saja seolah menjadi kebiasaan Gala kembali makan dengan caranya sendiri.

Barrack sesekali mengusap rambut halus Gala dengan lembut ketika melihat bagaimana lahapnya si bungsu menghabiskan sarapan paginya walaupun di piring si kecil masih banyak makanan.

Gala (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang