Chapter 14: Bad Dream

7.9K 764 35
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

•●•●•

"Sapa?"

"Pffttt..." Abercio seketika menahan tawanya karena si kecil terlihat tidak mengenal sosok pria yang berdiri tepat do depan pintu kamar mandi.

"Astaga, baby Gala lupa sama kak Barrack?" Pria itu ternyata adalah Barrack yang kini terkejut dengan raut muka tercengangnya.

"Ka balak??.. nda.. ukan.." Gala menggelengkan kepalanya dengan lucu kemudian si kecil langsung memeluk ayahnya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Abercio.

"Kenapa bukan sayang? Itu kak Barrack" ucap Abercio sambil menatap Barrack yang kini masih kebingungan kenapa si kecil tidak mengenalinya, padahal mereka hanya terpisaha beberapa hari.

"Hummmmm...." rengek si kecil sambil mengeratkan pelukannya pada Abercio sedangkan sang ayah membalas pelukan si kecil yang kini sambil berdiri memeluknya.

Barrack pun menghela napasnya kemudian mendekati Gala yang terlihat menggemaskan apalagi dengan tubuh bulatnya yang di penuhi busa namun di balik itu si kecil tidak memakai apapun.

"Ini kak Barrack sayang.. coba lihat sekali lagi" bujuk Barrack dengan nada bicara memelasnya sedangkan Abercio pun berusaha menguraikan pelukan si kecil dengan pelan.

"Mungkin kau terlihat berbeda dengan gaya rambut seperti itu Barrack, makanya baby Gala tidak mengenalmu" ucap Abercio yang mengakui bahwa gaya rambut undercut Barrack benar-benar terlihat berbeda.

Gala pun menguraikan pelukannya sambil menatap polos ke arah Barrack yang kini seketika tersenyum hangat. Mata bulat itu berkedip beberapa kali dengan kening yang mengernyit.

Sepertinya Gala memang belum menunjukkan ekspresi ia mengenal Barrack yang ada di depannya hingga membuat sang kakak berusaha berpikir agar si kecil tahu bahwa dirinya memang benar Barrack.

"Kak Barrack bawa bubu" ucap Barrack yang seketika membuat Gala memasang raut tercengang kemudian selang beberapa detik si kecil tersenyum lebar.

"Ka Balak tang wa bubu..." ucap Gala dengan nada riangnya.

"Iya sayang.. Kak Barrack bawa bubu kesini." Barrack bernapas lega akhirnya Gala mengenalnya. Ia tidak bisa membayangkan kalau Gala melupakannya.

Itu adalah mimpi terburuk dan ia tidak berharap itu terjadi.

"Ala mau bubu" Gala mengulurkan tangannya dengan semangat seakan meminta gendong pada Barrack yang tentu segera pria itu mengambil handuk dan mengeluarkan Gala keluar dari bak mandi tersebut.

"Humm harumnya" ucap Barrack sambil menghirup ceruk leher Gala hingga membuat si kecil kegelian.

"segera pasangkan baju untuk baby Gala biar dia tidak kedingingan" ucap Abercio yang masih berendam di bak mandi sedangkan Barrack hanya mengangukkan kepalanya dan berjalan keluar kamar mandi sambil menggendong Gala yang kini berceloteh dengan semangat.

Gala (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang