1

5.7K 489 54
                                    

~Enjoy it guys~


Suara bidikan kamera terdengar dari seluruh sudut ruangan. Sesekali ada flash menyilaukan berasal dari beberapa kamera mahal yang dibawa oleh reporter.

Pria itu tersenyum diatas podium ditemani oleh pasangan hidupnya. Berjabat tangan dan menatap ke arah banyaknya lensa di hadapan mereka.

Beberapa potret diabadikan dalam seperkian detik, suara gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan.

Suara MC menginterupsi agar mereka kembali tenang, kemudian mempersilahkan dua pasang pria dan wanita untuk menandatangani perjanjian. Sebuah perjanjian akuisisi perusahaan.

"Semoga kami bisa bekerja sama dengan baik." Ucap pria berkaca mata itu. Mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat pada lawan bicara.

Uluran tangan itu disambut dengan baik "Terima kasih atas kepercayaan yang telah Anda berikan. Anda dan sekeluarga telah menyelamatkan perusahaan ini. Kami akan bekerja keras untuk menjaga kepercayaan yang telah Anda berikan." Sahut pria lainnya yang memakai jas abu-abu.

"Ya. Saya pegang janji Anda hari ini." Lanjut pria berjas hitam lekat itu. Lesung pipinya menonjol, daya tarik yang ia miliki seolah tak pernah lekang oleh waktu.

Selesai dari acara peresmian, sesi tanya jawab pun dimulai. Pria berjas hitam itu menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan lugas.

✨️

Pintu dibuka, sepasang pria dan wanita masuk kedalam ruangan dengan beberapa tim di belakangnya.

"Kau bisa bersihkan diri. Aku akan menunggu. Tak perlu buru-buru." Ucap pria itu mencium pucuk kepala sang istri.

Pria itu melepas jas hitamnya lalu menyerahkan ke tim make up dan membiarkan mereka mengurusnya. Ia menggulung kemeja hingga saku, melepaskan dasi dan membuka satu kancing kemejanya.

"Dimana Kaivan?" Tanya pria itu kepada managernya.

"Kai pergi ke cafe perusahaan bersama Jessie." Pria itu mengangguk.

"Beritahukan pada mereka, jika aku menunggu disini. Setengah jam lagi kami akan bersiap pulang." Perintah pria itu.

"Baik."

Elisa keluar dari ruang ganti setelah berganti pakaian dan membersihkan make up. Ia menghampiri Tama yang duduk sembari menyesap wine berwarna merah merekah.

Tama menatap kearah Elisa, menggeser posisi memberi isyarat agar wanita itu mengambil duduk di samping kirinya.

"Ingin minum segelas wine di malam hari yang dingin ini?" Tawar Tama. Elisa mengangguk. Ia menyandarkan punggung ke sandaran sofa.

Botol wine itu dituang kedalam gelas kecil, memberikan pada istri lalu diteguk hingga tandas.

"Wow, kau sungguh peminum handal." Puji Tama pada sang istri.

Elisa terkekeh, ia mengangkat gelas yang kosong lalu meletakkan diatas meja kaca.

"Selamat pada Tuan Tama dan Nyonya Elisa untuk akuisisi perusahaan yang sukses di malam ini." Tepuk tangan terdengar dari arah pintu membuat sepasang suami istri dan beberapa orang di dalam ruangan menoleh kearah sumber suara.

"Selamat papa! Kau pria hebat." Kata Jessie memeluk kearah papanya.

"Hahaha terima kasih putriku." Balas Tama.

"Selamat juga mama! Kau wanita karir yang mengagumkan." Puji Jessie memeluk Elisa.

"Terima kasih sayang." Elisa membalas pelukan itu dengan sama eratnya.

KALOPSIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang