Cuss langsung baca dengan hati gembira 😍😍😍
Jangam lupa kasih vote dan comment sebanyak - banyaknya yaa🤗
🫀
Dua hari sebelum balik ke Jakarta, Sean memberi kabar bahwa ia tidak jadi datang ke Bali karena acara perusahaan yang akan dilaksanakan di weekend ini. Oleh karena itu, Dea mempercepat kepulangannya tanpa mengabari laki-laki itu.
Sementara acara pameran yang diadakan di Manado akan diawasi oleh Nina. Dea tidak bisa menghadiri acara tersebut karena bertabrakan dengan hari ulang tahun Dirga. Ia tidak sejahat itu untuk mengabaikan ulang tahun Papanya.
Kini Dea sedang menunggu Arga di teras samping sambil membaca artikel melalui ponselnya. Mereka hendak lari pagi bersama.
"Kak Dea, ayo."
"Oh, udah siap ya?" Dea segera menutup ponselnya dan menyusul Sean yang sudah lebih dulu berjalan ke depan rumah.
Hari masih pagi, jam 05.15 ketika mereka mulai berlari. Tadinya hanya Dea yang mau lari pagi, tapi karena Melani meminta Arga untuk ikut, jadilah mereka berdua olahraga bersama pagi ini.
"Kak Dea udah siapin kado ulang tahun buat Papa?" tanya Arga, melirik saudarinya itu.
"Udah. Lo?
"Udah. Bang Sean diajak ke ulang tahun Papa nggak?"
Dea tidak menduga pertanyaan itu diucapkan oleh adiknya. "Belum tahu." Dea tidak ingin menganggu jadwal padatnya Sean. Dirga dan Melani juga tidak memberi Dea aba-aba untuk membawa pacarnya. Jadi, Dea santai saja.
Keluarganya sudah tahu kalau Dea sedang menjalin asmara dengan Sean. "Lo bawa pacar ya?" Dea balik bertanya.
"Pacar dari Hongkong?" Arga terkekeh.
"Jadi, lo jomlo nih?"
"Iya, Kak. Gue diputusin," gumam Arga dengan sedih.
"Oh, ya? Kok bisa?" Dea mengurangi kecepatan larinya, siap mendengar curahan hati adiknya.
"Tahu deh. Katanya gue nggak perhatian. Padahal kita sering jalan, komunikasi kita juga lancar. Gue care kok."
"Care sama semua cewek nggak?"
"Nggak ya, Kak. Gue bukan cowok begitu."
"Lo masih sayang sama dia?"
"Masih."
Dea tersenyum mengejek adiknya. "Kejar lagi dong."
Helaan nafas Arga terdengar hampir menyerah. "Udah, tapi belum dapat lagi."
"Kalian seumuran kan ya?" tanya Dea karena tidak terlalu mengenal pacar Arga.
"Iya."
Dea mulai penasaran soal kisah cinta Arga. "Kalian kenalan di mana?"
"Organisasi kampus. BEM."
"Oh gitu. Udah jalan berapa lama sih?"
"Belum setahun."
"Dia jurusan apa?"
"Kok lu jadi kepo sih, Kak?"
"Ya kan gue penasaran."
"Dia jurusan Akuntansi," jawab Arga singkat.
"Oh, beda jurusan ternyata." Setelahnya Dea tidak bertanya lagi. Tidak ingin menganggu ketenangan hati adiknya yang mungkin masih menggalau.
KAMU SEDANG MEMBACA
DPD (On Going)
RomanceDPD (Sequel Dosen Bucin & DSM) Deaby Emma Ellona Putri Brahmana (Dea), seorang desainer muda berbakat yang karyanya pernah digunakan oleh model ternama dunia. Kepulangannya ke Jakarta ialah untuk meneruskan usaha butik milik Oma nya, Butik O'Deil. I...