CHAPTER 03

860 68 6
                                    

CHAPTER 03 : Pingsan.

***

Baru saja Azel ingin istirahat, karena habis memakan sate, ponselnya berdenting. Dengan malas, cowok itu mengambil ponselnya yang tergeletak di meja belajarnya. Ngomong-ngomong, kedua saudara dakjal nya belum pulang ke rumah. Hal itu membuat Azel sedikit tenang untuk sekarang.

Azel membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenali.

+62813xxxxxxxx

Maaf.

Siapa lo?

Khesa.
Simpen nomor gue, ya.

Hm, kalo nggak mager.

Maaf buat tadi.

Tadi? Emang lo ngapain?

Kok Azel jadi kayak Azar, ya?

Masalahnya, emang Azel tidak tahu soal Khesa yang membuat masalah lagi selain membuatnya keselek tadi. Tapi, Azel heran sama Khesa. Pas di sekolah aja kayak maung, giliran diluar sekolah kayak orang normal pada umumnya. Nggak ada kesan galak, walaupun Azel akui kalo Khesa ngomong tuh datar terus.

Sedang asyik memikirkan, bunyi dentingan ponselnya kembali berbunyi. Khesa sudah membalas pesannya. Dengan cepat, cowok itu membuka pesan dari Khesa setelah menyimpan nomor kakak kelasnya itu.

BangKesha

Karena gue kelamaan ngobrol sama Alfa.

Ya.

Dimaafin?

Hm.

Tanpa menunggu balasan dari Khesa, Azel mematikan daya ponselnya. Dia capek pengen istirahat tapi ada aja yang ganggu. Untuk sekarang, mumpung Alfa dan Azar belum pulang, cowok itu akan menggunakan waktu ini sebaik mungkin. Yaitu, untuk tidur dengan tenang sebelum ada badai--- teriakan Alfa dan Azar.

***

"BANG AJEL!"

Brak!

Matanya bergulir mencari orang yang dicarinya. Setelah menemukan Azel, cowok itu langsung berlari kearahnya, kemudian menarik lengan Azel yang sekarang kebingungan serta ikutan panik karena melihat wajah saudaranya yang juga kepalang panik itu.

Azel yang sedang membaca buku pelajaran pun kaget. "Apaan, sih, Zar?!" Azel mencoba menarik kembali tangannya.

"Pajero!"

"Iya, kenapa?"

"Dia berantem! Cepetan, Bang, astaga. Lo mau ada korban kayak dulu?!"

Lagi?

"Dimana berantemnya?" tanya Azel.

"Sebelah toilet cowok yang lama,"

Sekarang, yang lebih panik lagi adalah Azel. Cowok itu meninggalkan Azar yang masih mengatur napasnya. Namun, setelah beberapa detik napas Azar sudah bisa stabil, lalu tanpa berlama-lama lagi ia menyusul Azel.

A3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang